Minggu, 12 Mei 2024

Bab 276. Larangan Mengelabui Dan Menipu

Loading

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 276. Larangan Mengelabui Dan Menipu

 

قال اللَّه تعالى:  { والذين يؤذون المؤمنين والمؤمنات بغير ما اكتسبوا فقد احتملوا بهتاناً وإثماً مبيناً }

Allah Ta'ala berfirman: "Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang yang beriman, lelaki atau perempuan, tanpa adanya sesuatu yang mereka perbuat, maka orang-orang yang menyakiti itu benar-benar telah menanggung kedustaan dan dosa yang nyata." (al-Ahzab: 58)

 

وَعَنْ أبي هُرَيرةَ رضي اللَّه عَنه أنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم  قَالَ : « منْ حمَلَ عَلَيْنَا السِّلاحَ ، فَلَيْسَ مِنَّا ، ومَنْ غَشَّنَا ، فَلَيْسَ مِنَّا » رواه مسلم .

وفي روايةٍ لَه أنَّ رَسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم مرَّ عَلى صُبْرَةِ طَعامٍ ، فَأدْخَلَ يدهُ فيها ، فَنالَتْ أصَابِعُهُ بَلَلاً ، فَقَالَ : مَا هَذَا يا صَاحِبَ الطَّعَامِ ؟ » قَالَ أصَابتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللَّه قَالَ: « أفَلا جَعلْتَه فَوْقَ الطَّعَامِ حَتِّى يَراهُ النَّاس ، مَنْ غَشَّنَا فَلَيْسَ مِنَّا »

1576. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Barangsiapa yang mengangkat senjata -yakni memerangi- kepada kita, maka ia bukanlah termasuk golongan kita -kaum Muslimin- dan barangsiapa yang mengelabui -atau menipu- pada kita, maka iapun bukan termasuk golongan kita." (Riwayat Muslim) Dalam riwayat lain dari Imam Muslim disebutkan bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam berjalan melalui penjual setumpuk bahan makan, lalu beliau shalallahu alaihi wasalam memasukkan tangannya ke dalam makanan itu, kemudian jari-jarinya terkena basah. Beliau lalu bersabda: "Apakah ini, hai pemilik makanan." Pemiliknya itu menjawab: "Itu tadi terkena air hujan, ya Rasulullah." Beliau bersabda lagi: "Mengapa yang terkena air itu tidak engkau letakkan di bagian atas makanan ini, sehingga orang-orang dapat mengetahuinya. Barangsiapa yang mengelabui -atau menipu- kita, maka ia bukanlah termasuk golongan kita -kaum Muslimin-."

 

وَعَنْهُ أنَّ رَسُولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم  قَال : « لا تَنَاجشُوا » متفقٌ عليه .

1577. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Janganlah engkau semua saling icuh-mengicuh." (Muttafaq 'alaih) Arti icuh-mengicuh lihatlah hadits no.1567.

 

وَعَنْ ابنِ عُمر رضي اللَّه عَنْهُمَا ، أنَّ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم نَهَى عن النَّجَشِ . متفقٌ عليه.

1578. Dari Ibu 'Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam melarang pengicuhan." (Muttafaq 'alaih)

 

وعَنْهُ قَالَ : ذَكَرَ رَجُلٌ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أنَّهُ يُخْدعُ في البُيُوعِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « منْ بايَعْتَ ، فَقُلْ لا خِلابَةَ » متفقٌ عليه .

1579. Dari Ibnu Umar radhiallahu'anhuma pula, katanya: "Ada seorang lelaki yang memberitahukan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bahwasanya ia ditipu oleh seseorang dalam berjual beli, lalu Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Jikalau engkau membeli sesuatu dari seseorang, maka katakanlah padanya: "Harus tidak ada penipuan." Maksudnya jikalau terjadi ada penipuan, maka boleh dikembalikan selama waktu tiga hari." Aikhilabah dengan kha' mu'jamah yang dikasrahkan dan ba' yang bertitik satu, artinya ialah penipuan

 

وَعَنْ أبي هُرَيْرَةَ رضي اللَّه عَنهُ قَال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « مَنْ خَبَّب زَوْجَة امْرِيءٍ ، أوْ ممْلُوكَهُ ، فَلَيْسَ مِنَّا » رواهُ أبو داود .

1580. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Barangsiapa yang merusak istri seseorang -atau di usahakan supaya istri orang itu bercerai dari suaminya- atau hamba sahaya seseorang, maka ia bukanlah termasuk golongan kita -kaum Muslimin-." (Riwayat Abu Dawud) Khabbaba dengan kha' mu'jamah lalu ba' muwahhadah yang didobbelkan, artinya merusak atau menipunya.


 

 

 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan