Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi * |
Bab 322. Makruhnya Memaki-maki Penyakit Panas
عنْ جَابرٍ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ أَنَّ رسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم دخَلَ على أُمِّ السَّائبِ ، أَوْ أُمِّ المُسَيَّبِ فقَالَ : « مَالَكِ يا أُمَّ السَّائبِ أَوْ يَا أُمِّ المُسيَّبِ تُزَفْزِفينَ ؟ » قَالَتْ : الحُمَّى لا بارَكَ اللَّه فِيهَا ، فَقَالَ : « لا تَسُبِّي الحُمَّى ، فَإِنَّهَا تُذْهِبُ خَطَايا بَني آدم ، كَما يُذْهِبُ الْكِيرُ خَبثَ الحدِيدِ » رواه مسلم .
1723. Dari Jabir radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam masuk ke tempat Ummu Saib atau Ummul Musayyab, lalu ia berkata: "Mengapa Anda, hai Ummu Saib" atau "Hai Ummul Musayyab. Mengapa Anda gemetar." Wanita itu menjawab: "Dihinggapi penyakit panas. Semoga Allah tidak memberkahi penyakit ini." Jabir berkata: "Janganlah Anda memaki-maki penyakit panas itu, sebab sesungguhnya penyakit itu dapat melenyapkan semua kesalahan anak Adam, sebagaimana dapur pandai besi dapat melenyapkan kotoran -yakni karat- besi." (Riwayat Muslim) Tuzafzifina yakni bergerak-gerak dengan gerakan keras sekali -yakni gemetar-. Maknanya sama dengan Tarta'idu. Tuzafzifina itu dengan dhammahnya ta' dan dengan zai yang didobbelkan serta fa' yang didobbelkan pula. Diriwayatkan pula dengan ra' yang didobbelkan dan dua qaf -lalu berbunyi Turaqriqina.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan