Minggu, 12 Mei 2024

Bab 287. Haramnya Memakan Harta Riba

Loading

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 287. Haramnya Memakan Harta Riba

 

قال اللَّه تعالى:  { الذين يأكلون الربا لا يقومون إلا كما يقوم الذي يتخبطه الشيطان من المس؛ ذلك بأنهم قالوا إنما البيع مثل الربا، وأحل اللَّه البيع وحرم الربا، فمن جاءه موعظة من ربه فانتهى فله ما سلف وأمره إلى اللَّه، ومن عاد فأولئك أصحاب النار هم فيها خالدون، يمحق اللَّه الربا ويربي الصدقات }  إلى قوله تعالى:  { يا أيها الذين آمنوا اتقوا اللَّه وذروا ما بقي من الربا }  الآية.

Allah Ta'ala berfirman: "Orang-orang yang makan riba itu tidak dapat berdiri tegak, melainkan sebagaimana berdirinya orang yang kemasukan syaitan. Yang sedemikian itu disebabkan karena mereka mengatakan: "Sesungguhnya berjual beli itu sama dengan riba." Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba dan barangsiapa yang memperoleh nasihat dari Tuhannya, lalu ia berhenti sesudah itu, maka apa-apa yang dilakukan dahulu sebelum itu habislah sudah dosanya, sedang perkaranya diserahkan kepada Allah. Tetapi barangsiapa yang kembali lagi mengerjakannya -walau sudah diberitahu keharamannya-, maka itulah orang-orang yang akan mendapatkan neraka dan mereka di dalamnya itu kekal selama-lamanya. Allah menghapuskan keberkahan harta riba itu dan memperkembangkan pahala sedekah-sedekah." sampai kepada firmanNya: "Hai sekalian orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan tinggalkanlah sisa-sisa riba," sampai habisnya ayat.

 

Adapun hadits-haditsnya yang berhubungan dengan ini, maka banyak sekali dalam kitab shahih lagi termasyhur, diantaranya ialah hadisnya Abu Hurairah yang sudah lampau uraiannya dalam bab sebelum ini -lihat hadits no.1609-

 

وَعَن ابنِ مَسْعودٍ رضي اللَّه عَنْهُ قَالَ : « لَعَنَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم آكِلَ الرِّباَ وموكِلهُ» رواه مسلم . زاد الترمذي وغيره : « وَشَاهديه ، وَكَاتبَهُ » .

1612. Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam itu melaknatkan kepada orang yang makan harta riba dan orang yang menyerahkan harta riba itu kepada orang lain -sebagai hibah, hadiah dan sebagainya-." (Riwayat Muslim) Imam Tirmizi dan lain-lain menambahkan: "Juga dilaknat kedua orang saksinya serta juru tulisnya."


 


 

 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan