Selasa, 14 Mei 2024

Bab 297. Larangan Mencabut Uban dari Janggut, Kepala Dan Lain-lain

Loading

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*


 

Bab 297. Larangan Mencabut Uban dari Janggut, Kepala Dan Lain-lain

 

عنْ عَمْرِو بنِ شُعَيْبٍ ، عن أبيهِ ، عنْ جَدِّهِ رضي اللَّه عَنْهُ ، عنِ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : « لاَ تَنْتِفُوا الشَّيْبَ ، فَإنَّهُ نُورُ المُسْلِمِ يوْمَ الْقِيامةِ » رواهُ أبو داودَ والتِّرْمِذِيُّ ، والنسائِيُّ بأَسَانِيدَ حسنَةٍ ، قَالَ الترمذي : هُو حديثٌ حَسَنٌ .

1643. Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari neneknya lelaki radhiyallahu anhu dari Nabi shalallahu alaihi wasalam, sabdanya: "Janganlah engkau semua mencabuti uban, sebab uban itu adalah merupakan cahaya seorang Muslim pada hari kiamat." Hadits hasan yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi serta Nasa'i dengan isnad-isnad yang bagus. Imam Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.

 

وعنْ عائِشَةَ رضي اللَّه عَنْهَا قَالَتْ : قَالَ رسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم :« منْ عمِل عملاً لَيْس عليهِ أمْرُنَا فهُو رَدُّ » رواه مسلم .

1644. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Barangsiapa yang mengerjakan sesuatu amalan yang tidak ada perintah dari kita, maka amalan itu wajib ditolak." (Riwayat Muslim)


 


 

 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan