Rabu, 15 Mei 2024

Bab 332. Makruhnya Seseorang Mengucapkan Dalam Doanya: "Ya Allah, Ampunilah Saya Kalau Engkau Berkehendak", Tetapi Haruslah Ia Memantapkan Permohonannya Itu

Loading

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*


 

Bab 332. Makruhnya Seseorang Mengucapkan Dalam Doanya: "Ya Allah, Ampunilah Saya Kalau Engkau Berkehendak", Tetapi Haruslah Ia Memantapkan Permohonannya Itu

 

عنْ أَبي هُريْرَةَ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ : « لا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ : اللَّهُمَّ اغْفِرْ لي إِنْ شِئْتَ : اللَّهُمَّ ارْحَمْني إِنْ شِئْتَ ، لِيعْزِمِ المَسْأَلَةَ ، فإِنَّهُ لا مُكْرِهَ لَهُ » متفـــقٌ عليه . وفي روايةٍ لمُسْلِمٍ : « وَلكنْ ، لِيَعْزِمْ وَلْيُعْظِّمِ الرَّغْبَةَ ، فَإِنَّ اللَّه تَعَالى لا يتَعَاظَمُهُ شَـيْءٌ أَعْطَاهُ » .

1740. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Janganlah seseorang diantara engkau semua mengucapkan -ketika berdoa-: "Ya Allah, ampunilah saya, jikalau Engkau menghendaki. Ya Allah, belas kasihanilah saya jikalau Engkau menghendaki." Tetapi hendaklah ia memantapkan permohonannya -seolah-olah memastikan akan berhasilnya-, sebab sesungguhnya Allah itu tidak ada yang memaksa padaNya -untuk mengabulkan atau menolak sesuatu permohonan-." (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan: "Tetapi hendaklah orang yang memohon itu bersikap mantap -olah-olah pasti terkabul doanya- dan hendaklah ia memperbesarkan keinginannya untuk dikabulkan itu, karena sesungguhnya Allah itu tidak ada sesuatu yang dipandang besar -sulit- olehNya yang dapat diberikan kepada orang yang memohonnya itu."

 

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « إِذا دعا أَحَدُكُمْ ، فَلْيَعْزِمِ المَسْأَلَةَ ، وَلا يَقُولَنَّ : اللَّهُمَّ إِنْ شِئْتَ ، فَأَعْطِني ، فَإِنَّهُ لا مُسْتَكْرهَ لَهُ » متفقٌ عليه.

1741. Dari Anas radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Apabila seseorang diantara engkau semua berdoa, maka hendaklah memantapkan permohonannya -seolah-olah pasti akan kabulkan- dan janganlah sekali-kali ia mengucapkan: "Ya Allah, kalau engkau berkehendak, maka berikanlah apa yang saya mohonkan itu," sebab sesungguhnya Allah itu tidak ada yang kuasa memaksanya -untuk mengabulkan atau menolak sesuatu permohonan-." (Muttafaq 'alaih)


 


 

 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan