Minggu, 06 Februari 2022

KULTUM RAMADHAN KE-28=Nilai-Nilai Keutamaan: Mati dalam berpuasa

Loading

 


MATI DI BULAN RAMADHAN: Akhir dari Puncak Kebahagiaan

 

Nilai-Nilai Keutamaan: Mati dalam berpuasa

1.     Keutamaan Meninggal Dunia dalam keadaan berpuasa.

a.        Sebagai Syarat Khusnul Khotimah

b.       Dianggap berpuasa hingga hari kiyamat

c.        Akan dibangkitkan dari kubur dalam keadaan berpuasa.

d.       Akan mendapatkan nikmat kubur

e.       Akan masuk surga

MATI DI BULAN RAMADHAN: Akhir dari Puncak Kebahagiaan

 

 

وعن حذيفة قال : أسندت النبي صلى الله عليه وسلم إلى صدري فقال :مَنْ قالَ لا إلهَ إلاَّ اللهُ خُتِمَ له بِها دخَلَ الْجَنّةَ ومنْ صامَ يوْمًا ابتغاءَ وجهِ اللهِ خُتِمَ له بِها دخَلَ الْجَنّةَ ومنْ تَصدَّقَ بِصدقَةٍ ابْتِغاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ له بِها دخَلَ الْجَنّةَ. رواه أحمد وروى البزار طرفا منه في الصيام فقط ورِجالُه موْثِقوْنَ.

Artinya: Barangsiapa mengucapkan Lailaha....yang usianya ditutup dengannya, ia masuk surga, dan barang siapa berpuasa sehari mengharap ridlo Allah yang usianya ditutup dengannya, iamasuk surga. Dan barang siapa bersedekah sematamata mencari ridho Alah, yang usianya ditutup dengannya, ia masuk surga. (HR,Ahmad dan Bazzar dari Khudaifah r.a. /Majmu’ Zawaid: 3:66).

2.    Keutamaan Meninggal Dunia dalam keadaan berpuasa.

 

مَنْ ماتَ صائِمًا أوْجَبَ اللهُ لهُ الصِّيامَ إلى يومِ الْقِيامَةِ ( الديلمي عن عائشة)

انه قال : مَنْ ماتَ على مَرْتَبَةٍ مِنْ هذِه الْمراتِب بُعِثَ علَيْهَا يوْمَ الْقِيامَةِ: إسناده صحيح.

Barang siapa mati diatas suatu peringkat amal dari peringkat-peringkat amalnya, maka ia dibangkitkan pada hari iyamat dalam keadaan saat dia melakukan peringkat amalanya tersebut (HR Ahmad: 6/19).

ورايتُ رجُلا مِن اُمَّتي يَلْهَثُ عَطَشًا كلَّما ورَدَ حَوْضًا مُنِعَ مِنْهُ فجاءَهُ صوْمُهُ رمضانَ فسَقاهُ وَاَرْوَاهُ.

Aku melihat seorang lelaki dari umatku,menjulurkan lidahnya karena haus, setiap kali mendatangi telaga, ia ditolak, lalu datanglah puasanya memberikan minuman kepadanya hingga puas. (HR Baihaqi).

من خُتِمَ له بِصيامٍ دَخَلَ الجنّةَ.

barang siapa yang usianya ditutup dengan berpuasa, iamasuk surga.

URAIAN SINGKAT

MATI DI BULAN RAMADHAN: Akhir dari Puncak Kebahagiaan

 

وعن حذيفة قال : أسندت النبي صلى الله عليه وسلم إلى صدري فقال :مَنْ قالَ لا إلهَ إلاَّ اللهُ

خُتِمَ له بِها دخَلَ الْجَنّةَ ومنْ صامَ يوْمًا ابتغاءَ وجهِ اللهِ خُتِمَ له بِها دخَلَ الْجَنّةَ ومنْ تَصدَّقَ بِصدقَةٍ ابْتِغاءَ وَجْهِ اللهِ خُتِمَ له بِها دخَلَ الْجَنّةَ. رواه أحمد وروى البزار طرفا منه في الصيام فقط ورِجالُه موْثِقوْنَ.

Artinya: Barangsiapa mengucapkan Lailaha....yang usianya ditutup dengannya, ia masuk surga, dan barang siapa berpuasa sehari mengharap ridlo Allah yang usianya ditutup dengannya, iamasuk surga. Dan barang siapa bersedekah sematamata mencari ridho Alah, yang usianya ditutup dengannya, ia masuk surga. (HR,Ahmad dan Bazzar dari Khudaifah r.a. /Majmu’ Zawaid: 3:66).

 

Prolog

Kematian pasti datang, namun kita tidak tahu kapan terjadinya. Maka sudah seharusnya kita berusaha memperoleh Khusnul Khotimah dipenghujung usia kita, dimana segala kebaikan dilipatgandakan dan segala keburukan kita diampuni serta dihapuskan oleh Allah SWT. Sehingga diakhirat kita akan dimasukkan ke dalam surga.

Maka setiap Muslim yang meninggal dalam kondisi berpuasa, baginya akan dimasukkan surga. Sebagaimana hadits Ahmad di atas, yaitu:  من خُتِمَ له بصيام دخل الجنة, barang siapa yang usianya ditutup dengan berpuasa, iamasuk surga.

 

Nilai-Nilai Keutamaan: Mati dalam berpuasa

3.     Keutamaan Meninggal Dunia dalam keadaan berpuasa.

a.        Sebagai Syarat Khusnul Khotimah, hal ini sebagaimana hadits di atas.

b.       Mengandung doa kebaikan dari kaum Muslimin

Mereka terbiasa dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukan, maka orang lain selalu mendoakannya.  Hal ini tercermin, bahwa ketika dia berbagi kebaikan dengan orang lain, maka orang lain akan senantiasa mendoakan keberkahan atas kebaikan tersebut.

c.        Ia dianggap berpuasa hingga hari kiyamat

Sebagaimana hadits riwayat Imam Dailami: bahwa Allah menghargai orang yang mati dikala puasa, baginya ketetapan seperti puasa sampai hari kiyamat.

مَنْ ماتَ صائِمًا أوْجَبَ اللهُ لهُ الصِّيامَ إلى يومِ الْقِيامَةِ ( الديلمي عن عائشة)

d.       Ia akan dibangkitkan dari kubur dalam keadaan berpuasa.

Setiap orang akan dibangkitkan dari kubur seperti saat dia meninggal dunia. Sabda rasulullah Saw:

انه قال : مَنْ ماتَ على مَرْتَبَةٍ مِنْ هذِه الْمراتِب بُعِثَ علَيْهَا يوْمَ الْقِيامَةِ: إسناده صحيح.

Barang siapa mati diatas suatu peringkat amal dari peringkat-peringkat amalnya, maka ia dibangkitkan pada hari iyamat dalam keadaan saat dia melakukan peringkat amalanya tersebut (HR Ahmad: 6/19).

e.       Ia akan mendapatkan nikmat kubur. Dimana pada saat berPuasa, maka puasa yang dilakukan akan melindungi darinya dari himpitan kubur.

ورايتُ رجُلا مِن اُمَّتي يَلْهَثُ عَطَشًا كلَّما ورَدَ حَوْضًا مُنِعَ مِنْهُ فجاءَهُ صوْمُهُ رمضانَ فسَقاهُ وَاَرْوَاهُ.

Aku melihat seorang lelaki dari umatku,menjulurkan lidahnya karena haus, setiap kali mendatangi telaga, ia ditolak, lalu datanglah puasanya memberikan minuman kepadanya hingga puas. (HR Baihaqi).

f.         Ia akan masuk surga

من خُتِمَ له بِصيامٍ دَخَلَ الجنّةَ.

barang siapa yang usianya ditutup dengan berpuasa, iamasuk surga.

 

 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan