129- ISTIGFAR DAN
TAUBAT
248- قَالَ رَسُوْلُ الله :
((وَاللهِ إِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ
إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرُ مِنْ سَبْعِيْنَ
مَرَّةً))
248.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Demi Allah! Sesungguhnya aku
minta ampun kepada Allah dan bertaubat kepadaNya dalam sehari lebih dari tujuh
puluh kali.” [269]
249- وَقَالَ : ((يَا
أَيُّهَا النَّاسُ تُوْبُوْا إِلَى اللهِ فَإِنِّيْ أَتُوْبُ فِي الْيَوْمِ
إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ))
249.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Wahai manusia! Bertaubatlah
kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya seratus kali dalam sehari.”
[270]
250- وَقَالَ : ((مَنْ قَالَ
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ
الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ، غَفَرَ اللهُ لَهُ وَإِنْ كَانَ فَرَّ مِنَ
الزَّحْفِ))
250. Rasul
Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang membaca: ‘Aku minta
ampun kepada Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia, Yang Hidup dan
terus-menerus mengurus makhlukNya.’ Maka Allah mengampuninya. Sekalipun dia
pernah lari dari perang.” [271]
251- وَقَالَ : ((أَقْرَبُ
مَا يَكُوْنُ الرَّبُّ مِنَ الْعَبْدِ فِيْ جَوْفِ اللَّيْلِ اْلآخِرِ فَإِنِ
اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُوْنَ مِمَّنْ يَذْكُرُ اللهَ فِيْ تِلْكَ السَّاعَةِ
فَكُنْ)).
251.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Keadaan yang paling dekat
antara Tuhan dan hambaNya adalah di tengah malam yang terakhir. Apabila kamu
mampu tergolong orang yang dzikir kepada Allah pada saat itu, lakukanlah.”
[272]
252- وَقَالَ : ((أَقْرَبُ
مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا
الدُّعَاءَ)).
252.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Seorang hamba berada dalam
keadaan yang paling dekat dengan Tuhannya adalah di saat sujud. Oleh karena itu,
perbanyaklah doa.” [273]
253- وَقَالَ : ((إِنَّهُ
لَيُغَانُ عَلَى قَلْبِيْ وَإِنِّيْ لأَسْتَغْفِرُ اللهَ فِي الْيَوْمِ مِائَةَ
مَرَّةٍ))
253.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: ‘Sesungguhnya hatiku lupa
(tidak ingat kepada Allah) padahal sesungguhnya aku minta ampun kepadaNya dalam
sehari seratus kali.” [274]
---------------------------------
[269] HR.
Al-Bukhari dengan Fathul Bari 11/101.
[270] HR. Muslim 4/2076.
[271] HR.
Abu Dawud 2/85, At-Tirmidzi 5/569, Al-Hakim, dan menurut pendapatnya hadits di
atas adalah shahih. Imam Adz-Dzahabi menyetujuinya 1/511, Al-Albani menyatakan
hadits tersebut adalah shahih. Lihat pula Shahih At-Tirmidzi 3/182, Jami’ul
Ushul li ahaditsir Rasul 4/389-390 dengan tahqiq Al-Arnauth.
[272] HR.
At-Tirmidzi dan An-Nasa’i 1/279 dan Al-Hakim, lihat Shahih At-Tirmidzi 3/183,
Jami’ul Ushul dengan tahqiq Al-Arnauth 4/144.
[273] HR. Muslim
1/350.
[274] HR. Muslim 4/2075, Ibnul Atsir berkata: “Maksud Nabi n lupa”,
karena beliau senantiasa memperbanyak zikir, selalu mendekatkan diri kepadaNya
dan waspada. Jadi, apabila sebagian waktu yang lewat tidak melakukan dzikir,
maka beliau menganggapnya dosa. Kemudian beliau cepat-cepat membaca istighfar.
Lihat Jami’ul Ushul 4/386.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan