Minggu, 06 Februari 2022

KULTUM RAMADHAN KE-24=Lailatul Qodar (Nuzulul Qur’an)

Loading

 


Lailatul Qodar (Nuzulul Qur’an)

1. Pengertian Lailatul Qodar

 

 

 

 

Menmahami secara utuh hakekat Lailatul Qodar Al-Qodar memiliki makna:

1.  Al-Hukmu (Perjalanan Hidup), meliputi rejeki, umur, jodoh dan mati.

2. Al-Hitthothu (Langkah/Strategi): Strategi da’wah Razulullah Saw dalam menghadapi musuh-musuhnya.

3. Ad-Dhoyyiqu (Malam yang Sempit), karena malam itu banyak malaikat turun sehingga bumi terasa sempit.

4. Khoiron Katsiron (Kebaikan yang Banyak), kemulyaan yang Allah janjikan melebihi amalan ibadah biasa sebanding 1000 bln. Juga dikarenakan:

a.        Turunnya Al-Qur’an (Nuzulul Qur’an) dan Fungsinya

b.        Dilipatgandakan Amalan-amalan dibulan Ramadhan

2. Waktu turunya Lilatul Qodar

 

3. Cara Memperoleh Lailatul

       Qodar

 

 

Dimalam-malam terakhir di Bulan Romadhon, yaitu dimalam-malam ganjil (21-29 di Bulan Ramadhan).

Menjadikan Ramadhon sebagai amalan yang terus menerus dilakukan mulai awal ramadhon sampai akhir dengan Imanan wa Ihtisaban.

Serta menghiasi dng amalan seperti: Qiyamullail, Dzikrullah, Tadarrus, Shodaqoh dan I’tikaf di Masjid.

Hadits

 

Qs: Al-Qodar : 4-5)

 

 

Qs: Yunus: 57

 

Qs: Al-Kautsar: 1-3

Hadits

 

Hadits arba’in

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ   ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ  أَوْ سَعِيْدٌ.  فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ  الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga  maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (  418: )

dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ,  فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ, إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الأبْتَرُ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ (10:57)

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال:  قال رسول الله صلى الله عليه وسلم كل عمل ابن آدم يضاعف الحسنة عشرة أمثالها إلا سبعمائة ضعف

 

تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان  ( HR Bukhori )

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : التمسوها في العشر الأواخر من رمضان ليلة القدر في تاسعة

عن عائشة قالت : قلت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها ؟ قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني

 

[ من قام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه ] متفق عليه.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ( من يقم ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر لله ما تقدم من ذنبه

URAIAN SINGKAT

LAILATUL QODAR:

Sarana Memperoleh Keajaiban dan Keberkahan

 

 

Pengertian Lailatul Qodar

Lailatul Al-Qodar memiliki berbagai makna sebagaimana yang ditunjuk dari ma’na al-qodar, antara lain:

5.    Al-Hukmu, yaitu  Segala Ketetapan Allah yang ditetapkan bagi setiap hambanya  sebagai bagian dari perjalanan hidupnya, meliputi rejeki, umur, jodoh dan mati.

Hadits arba’in

عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ   ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ  أَوْ سَعِيْدٌ.  فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ  الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا [رواه البخاري ومسلم]

Dari Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari, kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya, sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga  maka masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).

وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ

Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku". (Qs. Al-Fajr: 16)

6.    Al-Hitthothu (Langkah/Strategi): Strategi da’wah Razulullah Saw dalam menghadapi musuh-musuhnya.

Perhatikan peperangan yang dilakukan Rasullah, adalah dengan menetapkan stretegi yang matang dan terukur sehingga mendapatkan kemenagan, seperti Perang badar, Fatkhu Makkah, dll.

 

7.    Ad-Dhoyyiqu (Malam yang Sempit), dikarenakan malam itu banyak malaikat turun sehingga bumi terasa sempit.

تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ. سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ.

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

8.    Khoiron Katsiron , yaitu malam yang dklimpahkan berupa Kebaikan yang Banyak serta kemulyaan yang Allah janjikan melebihi amalan ibadah biasa sebanding 1000 bln.

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (Qs: Al-Qodar : 3),

Juga dikarenakan pada lalitul Qodar terjadi banyak kejadian serta ibadah yang mengikat untuk diamalkan sebagai sarana mendapat kemulyaan yang sempurna, antara lain:

 

c.       Turunnya Al-Qur’an

1.    Nuzulul Qur’an (Perbedaan Awal turunnya) Qs: 8: 41 dan Qs: Al-Qodar : 1

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ  ( 41 )

Dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.

2.     Fungsinya (sebagai Hudan, Syifa’ dan Mauidhotun Qs: Yunus: 57, Qs. 2: 185)

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus: 57)

 

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (Qs: 2 : 185)

 

d.      Dilipatgandakan Amalan-amalan dibulan Ramadhan (hadits)

1.    Amal kebajikan dilipatgandakan 10 kali lebih.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم كل عملِ ابنِ آدم يُضاعَفُ الحسنةُ عشرةُ أمثالِها سبعُمِائةِ ضَعْفٍ إلا الصومَ قال الله عز وجل فإنه لي وأنا أجزي به

Rasulullah Saw bersabda: Setiap amal anak adam akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat kecuali puasa, berfirman Allah azza wajalla karenanya milikku dan saya yang akan membalasnya…… dst, .

2.    I’tikaf ramadhan

وَلا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلا تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS: 2: 187).

َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

'Aisyah Radliyallaahu 'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila memasuki sepuluh hari -- yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan-- mengencangkan kain sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Muttafaq Alaihi.

 

Waktu turunya Lilatul Qodar

Para ulama telah sepakat bahwa Lailatul Qodar biasa terjadi pada dimalam-malam terakhir di Bulan Romadhon, yaitu dimalam-malam ganjil (21-29 di Bulan Ramadhan).

َوَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: ( أَنَّ رِجَالاً مِنْ أَصْحَابِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أُرُوا لَيْلَةَ اَلْقَدْرِ فِي اَلْمَنَامِ, فِي اَلسَّبْعِ اَلْأَوَاخِرِ, فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي اَلسَّبْعِ اَلْأَوَاخِرِ, فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي اَلسَّبْعِ اَلْأَوَاخِرِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa beberapa shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka Rasulallah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Aku telah ditunjukkan kebenaran tentang mimpimu pada tujuh malam yang terakhir, maka barangsiapa ingin mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir." Muttafaq Alaihi.

وَعَنْهَا: ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ )  مُتَّفَقٌ عَلَيْه

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi

تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان) المسلم )

أن النبي صلى الله عليه وسلم قال ( التمسوها في العشر الأواخر من رمضان ليلة القدر في تاسعة

Cara Memperoleh Lailatul   Qodar

Lalilatur qodar terjadi bisa sepanjang tahun setiap Ramadhon, atau boleh jadi hanya sekali saja bagi setiap manusia. Setiap kita punya kesempatan untuk memperolehnya. Persoalannya, bagaimana kondisi yang bisa mendukung seseorang bisa mendapatkannya? Barangkali inilah rahasia dibalik misteri keajaiban Lalitaul Qodar.

 

Maka sudah seharusnya bagi yang bertekat bulat untuk mendapatkannya baginya seharusnya berusaha menjadikan Ramadhon sebagai amalan yang terus menerus dilakukan mulai awal ramadhon sampai akhir dengan Imanan wa Ihtisaban. Serta menghiasi dng amalan seperti: Qiyamullail, Dzikrullah, Tadarrus, Shodaqoh dan I’tikaf di Masjid (Qs: 2: 167).

َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ : أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي " )  رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَالْحَاكِمُ 

Dari 'Aisyah Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: "bacalah (artinya: Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)." Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Hakim.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ( من يقم ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر لله ما تقدم من ذنبه

Barang siapa yang menghidup-hidupkan Lailatul Qodar, dengan Iman dan mengharap keridhoaan, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, (HR. Muslim)

Wallahu a’lamu bis Showabi……….

 

 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan