Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi * |
Bab 243. Bacaan Shalawat Kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wasalam
قال اللَّه تعالى: {إن اللَّه وملائكته يصلون على النبي، يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليماً }
Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya Allah dan para malaikatNya menyampaikan shalawatnya kepada Nabi -yakni Nabi Muhammad-. Hai orang-orang yang beriman, ucapkanlah shalawat dan salam dengan sebenar-benarnya salam kepada Nabi itu." (al-Ahzab: 56)
وعنْ عبد اللَّه بن عمرو بن العاص ، رضي اللَّه عنْهُمَا أنَّهُ سمِع رسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يقُولُ : « من صلَّى عليَّ صلاَةً ، صلَّى اللَّه علَيّهِ بِهَا عشْراً » رواهُ مسلم .
1394. Dari Abdullah bin 'Amr bin al-'Ash radhiallahu 'anhuma bahwasanya ia mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, bersabda: "Barangsiapa yang membaca shalawat kepadaku sekali shalawat, maka Allah akan memberikan kerahmatan padanya sepuluh kali dengan sebab sekali shalawat tadi." (Riwayat Muslim)
وعن ابن مسْعُودٍ رضي اللَّه عنْهُ أنَّ رسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « أَوْلى النَّاسِ بي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صلاةً » رواه الترمذي وقال : حديثٌ حسنٌ .
1395. Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Seutama-utama manusia bagiku pada hari kiamat ialah orang yang terbanyak bacaan shalawatnya padaku," yakni lebih diutamakan oleh beliau shalallahu alaihi wasalam untuk dapat memperoleh syafaatnya dan dapat kedudukan yang terdekat dengannya. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
وعن أوس بن أوس ، رضي اللَّه عنْهُ قال : قالَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « إنَّ مِن أَفْضلِ أيَّامِكُمْ يَوْمَ الجُمُعةِ ، فَأَكْثِرُوا عليَّ مِنَ الصلاةِ فيه ، فإنَّ صَلاتَكُمْ معْرُوضَةٌ علَيَّ » فقالوا : يا رسول اللَّه ، وكَيْفَ تُعرضُ صلاتُنَا عليْكَ وقدْ أرَمْتَ ؟، يقولُ :بَلِيتَ ،قالَ:«إنَّ اللَّه حَرم على الأرْضِ أجْساد الأنْبِياءِ » . رواهُ أبو داود بإسنادٍ صحيحِ .
1396. Dari Aus bin Aus radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Sesungguhnya diantara hari-harimu yang paling utama sekali ialah hari Jum'at, maka perbanyakkanlah membaca shalawat padaku pada hari itu, sebab sesungguhnya bacaan shalawatmu itu ditunjukkan kepadaku." Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah shalawat kita semua itu dapat ditunjukkan kepada Tuan, sedangkan Tuan sudah hancur tubuhnya -telah wafat dan dikubur-?" Dalam sebagian riwayat disebutkan: dengan kata-kata: "Sedangkan Tuan telah rusak tubuhnya?" Nabi shalallahu alaihi wasalam lalu bersabda: "Sesungguhnya Allah mengharamkan pada tanah untuk makan tubuhnya para Nabi." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
وعنْ أبي هُريْرةَ رضي اللَّه عنهُ قال : قال رسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « رَغِم أنْفُ رجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ علَيَّ » رواهُ الترمذي وقالَ : حديثٌ حسنٌ .
1397. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Terkena debulah hidung seseorang -yakni amat hina sekali seseorang- yang di waktu nama saya disebutkan di sisinya, tetapi ia tidak suka membaca shalawat padaku." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
وعنهُ رضي اللَّه عنْهُ قال : قالَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « لا تَجْعلُوا قَبْرِي عِيداً ، وَصلُّوا عَلَيَّ ، فَإنَّ صَلاتَكُمْ تَبْلُغُني حيْثُ كُنْتُمْ » رواهُ أبو داود بإسناد صحيح .
1398. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu pula, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Janganlah engkau semua membuat kuburku itu sebagai hari raya -yakni untuk tempat berkumpul-kumpul guna bersenang-senang-. Bacalah shalawat padaku karena sesungguhnya bacaan shalawatmu semua itu dapat sampai padaku, di mana saja engkau semua berada." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
وعنهُ أنَّ رسُولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « ما مِنْ أحد يُسلِّمُ علَيَّ إلاَّ ردَّ اللَّه علَيَّ رُوحي حَتَّى أرُدَّ عَليهِ السَّلامَ » . رواهُ أبو داود بإسناد صحيحٍ .
1399. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu pula bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Tiada seorangpun yang memberi salam padaku, melainkan Allah mengembalikan ruhku, sehingga saya dapat rnenjawab salam orang itu." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.
وعن علِيٍّ رضي اللَّه عنْهُ قال : قال رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « الْبخِيلُ من ذُكِرْتُ عِنْدَهُ ، فَلَم يُصَلِّ علَيَّ » . رواهُ الترمذي وقالَ : حديثٌ حسنٌ صحيحٌ .
1400. Dari Ali radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Orang kikir ialah orang yang apabila namaku disebut disisinya ia tidak suka membaca shalawat padaku." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits shahih.
وعنْ فَضَالَةَ بنِ عُبَيْدٍ ، رضي اللَّه عَنْهُ ، قال : سمِع رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم رَجُلاً يدْعُو في صلاتِهِ لَمْ يُمَجِّدِ اللَّه تَعالى ، وَلَمْ يُصلِّ عَلى النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فقال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « عَجِلَ هذا » ، ثمَّ دعَاهُ فقال لهُ أوْ لِغَيْرِهِ : إذا صلَّى أحَدُكُمْ فليبْدأْ بِتَحْمِيدِ ربِّهِ سُبْحانَهُ والثَّنَاءِ عليهِ ، ثُمَّ يُصلي عَلى النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ثُمَّ يدْعُو بَعدُ بِما شاءَ » . رواهُ أبو داود والترمذي وقالا : حديثٌ حسن صحيحٌ .
1401. Dari Fadhalah bin 'Ubaid radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam pernah mendengar seorang yang berdoa dalam shalatnya, tetapi ia tidak mengucapkan puji-pujian kepada Allah Ta'ala dan tidak pula membaca shalawat pada Nabi shalallahu alaihi wasalam, lalu Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Tergesa-gesa sekali orang ini," kemudian orang itu dipanggilnya. Nabi shalallahu alaihi wasalam lalu bersabda pada orang itu atau pada orang lain juga: "Jikalau seorang diantara engkau semua hendak berdoa, maka hendaklah memulai dengan mengucapkan puji-pujian kepada Tuhannya yang Maha Suci serta puji-pujian padaNya, selanjutnya membaca shalawat kepada Nabi shalallahu alaihi wasalam, seterusnya bolehlah ia berdoa dengan apa yang dikehendaki olehnya." Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits shahih.
وعن أبي محمد كَعب بن عُجرَةَ ، رضي اللَّه عنْهُ ، قال : خَرج علَيْنَا النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقُلْنا : يا رسول اللَّه ، قَدْ علِمْنَا كَيْف نُسلِّمُ عليْكَ فَكَيْفَ نُصَلِّي علَيْكَ ؟ قال : «قُولُوا : اللَّهمَّ صَلِّ على مُحمَّدٍ ، وَعَلى آلِ مُحمَّد ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلى آلِ إبْرَاهِيمَ ، إنَّكَ حمِيدٌ مجيدٌ . اللهُمَّ بارِكْ عَلى مُحَمَّد ، وَعَلى آلِ مُحَمَّد ، كَما بَاركْتَ على آلِ إبْراهِيم ، إنَّكَ حميدٌ مجيدٌ » .متفقٌ عليهِ .
1402. Dari Abu Muhammad, yaitu Ka'ab bin 'Ujrah radhiyallahu anhu, katanya: "Nabi shalallahu alaihi wasalam keluar pada kita, lalu kita berkata: "Ya Rasulullah, kita semua telah mengerti bagaimana cara bersalam kepada Tuan, tetapi bagaimanakah cara kita kalau membaca shalawat kepada Tuan?" Beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Ucapkanlah: "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid. Allahumma barik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama barakta 'ala ali Ibrahim, innaka hamidum majid." Artinya: Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan kerahmatan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. Ya Allah, berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad dan pada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan pada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. (Muttafaq 'alaih)
وعنْ أبي مسْعُود الْبدْريِّ ، رضي اللَّه عنْهُ ، قالَ : أَتاناَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وَنَحْنُ في مَجْلِس سعد بنِ عُبَادَةَ رضي اللَّه عنهُ ، فقالَ لهُ بَشِيرُ بْنُ سعدٍ : أمرَنَا اللَّه أنْ نُصلِّي علَيْكَ يا رسولَ اللَّهِ ، فَكَيْفَ نُصَّلي علَيْكَ ؟ فَسكَتَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، حتى تَمنَّيْنَا أنَّه لمْ يَسْأَلْهُ ، ثمَّ قال رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، قولُوا : اللَّهمَّ صلِّ عَلى مُحَمَّدٍ ، وَعَلى آلِ مُحمَّدٍ ، كما صليْتَ على آل إبْراهِيم ، وَبارِكْ عَلى مُحَمَّد ، وعَلى آلِ مُحمَّد ، كما بَاركْتَ عَلى آل إبْراهِيم ، إنكَ حمِيدٌ مجِيدٌ ، والسلام كما قد عَلِمتم » رواهُ مسلمٌ .
1403. Dari Abu Mas'ud al-Badri radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam datang kepada kita dan kita semua sedang dalam majelisnya Sa'ad bin 'Ubadah, lalu Basyir bin Sa'ad berkata kepada beliau shalallahu alaihi wasalam: "Allah menyuruh kita supaya kita membaca shalawat kepada Tuan, ya Rasulullah, maka bagaimanakah cara kita mengucapkan shalawat kepada Tuan itu?" Rasulullah shalallahu alaihi wasalam lalu diam, sehingga kita semua mengharapkan, alangkah baiknya kalau tadi-tadi Basyir tidak bertanya kepada beliau tentang hal itu. Kemudian Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Ucapkanlah: Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kama shallaita 'ala Ibrahim. Wabarik 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad. Kamabarakta 'ala ali Ibrahim. Innaka hamidum majid -untuk artinya silahkan periksa dalam hadits no.1402 di atas-. Adapun tentang salam, maka sebagaimana yang engkau semua sudah diajari." (Riwayat Muslim)
وعَنْ أبي حُمَيْدٍ السَّاعِديِّ ، رضي اللَّه عنهُ ، قالَ : قَالُوا يا رسول اللَّه كَيْفَ نُصَلِّي عَلَيْكَ ؟ قالَ : « قولُوا : اللَّهُمَّ صلِّ على مُحمِّدٍ ، وعَلى أزْواجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ ، كما صَلَّيْتَ على إبْراهِيمَ ، وباركْ عَلى مُحَمَّدٍ ، وعَلى أَزْوَاجِهِ وذُرِّيَّتِهِ ، كما بارَكتَ على إبْراهِيم ، إنَّكَ حمِيدٌ مجِيدٌ » متفقٌ عليهِ .
1404. Dari Abu Humaid as-Sa'idi radhiyallahu anhu, katanya: "Para sahabat berkata: "Ya Rasulullah, bagaimanakah cara kita mengucapkan shalawat kepada Tuan?" Beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Ucapkanlah: Allahumma shalli 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama shallaita 'ala Ibrahim. Wa barik 'ala Muhammad, wa 'ala azwajihi wa dzurriyyatihi. Kama barakta 'ala Ibrahim. Innaka hamidum majid." -artinya:- Ya Allah, berikanlah tambahan kerahmatan pada Muhammad dan pada istri-istri dan keturunan-keturunannya, sebagaimana Engkau telah memberikan tambahan kerahmatan pada Ibrahim. Dan berikanlah tambahan keberkahan pada Muhammad dan pada istri-istri dan keturunan-keturunannyam, sebagaimana Engkau telah menambahkan keberkahan pada Ibrahim. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Terpuji lagi Termulia. (Muttafaq 'alaih)
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan