Sabtu, 27 Januari 2024

Bab 146. Sunnahnya Menanyakan Kepada Keluarga Orang Yang Sakit Tentang Keadaan Orang Yang Sakit Itu

Loading

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 146. Sunnahnya Menanyakan Kepada Keluarga Orang Yang Sakit Tentang Keadaan Orang Yang Sakit Itu

 

عن ابن عباسٍ ، رضي اللَّه عنهما ، أَنَّ عليَّ بنَ أَبي طالبٍ ، رضي اللَّهُ عنهُ خرجَ مِنْ عِنْدِ رسولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في وجَعِهِ الذِي تُوُفيِّ فِيهِ ، فقال النَّاسُ : يا أَبَا الحسنِ ، كَيـفَ أَصْبَحَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : أَصْبحَ بِحمْد اللَّهِ بَارِئاً . رواه البخاري .

907. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma bahwasanya Ali bin Abu Thalib radhiyallahu anhu keluar dari sisi Rasulullah shalallahu alaihi wasalam di waktu sakit beliau shalallahu alaihi wasalam yang menyebabkan kematiannya, lalu orang-orang sama bertanya: "Hai Abul Hasan -Abul Hasan adalah ayahnya Hasan, sebab Ali radhiyallahu anhu mempunyai anak yang namanya al-Hasan-, bagaimanakah keadaan Rasulullah shalallahu alaihi wasalam?" Kemudian Ali radhiyallahu anhu menjawab: "Beliau sembuh dengan puji-pujian Allah." Ali radhiyallahu anhu selalu ditanya, sebab memang keluarganya yaitu sebagai saudara sepupu dan juga menjadi menantu beliau shalallahu alaihi wasalam Adapun ucapannya: "sembuh" itu hanyalah menurut perkiraannya sendiri saja dan juga untuk menggembirakan hati para sahabat, padahal sebenarnya itulah sakit yang membawa kematian beliau shalallahu alaihi wasalam (Riwayat Bukhari)


 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan