Rabu, 31 Januari 2024

Bab 238. Keutamaan Hamba Sahaya -Budak- Yang Menunaikan Hak Allah Ta'ala Dan Hak Tuannya

Loading

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 238. Keutamaan Hamba Sahaya -Budak- Yang Menunaikan Hak Allah Ta'ala Dan Hak Tuannya

 

عَن ابن عُمَرَ ، رضي اللَّه عَنْهُما ، أَنَّ رَسُول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قالَ : إنَّ العَبْد إذا نَصحَ لِسيِّدِهِ ، وَأَحْسَنَ عِبادةَ اللَّهِ ، فَلَهُ أَجْرُهُ مرَّتيْنِ » متفقٌ عليه .

1359. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Sesungguhnya hamba sahaya itu apabila suka menasihati kepada tuannya, berbuat baik dalam beribadah kepada Tuhannya, maka ia memperoleh pahalanya dua kali." (Muttafaq 'alaih)

 

وعَنْ أبي هُريرَةَ ، رضي اللَّه عنهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « للعبدِ الممْلُوكِ المُصْلحِ أَجْرَانِ » ، والَّذِي نَفسُ أبي هُرَيرَة بيَدِهِ لَوْلا الجهَادُ في سَبِيلِ اللَّهِ ، والحَجُّ، وبِرُّ أُمِّي ، لأحْببتُ أنْ أمُوتَ وأنَا ممْلوكٌ . متفقٌ عليهِ .

1360. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: ''Seorang hamba sahaya yang berbuat kebaikan itu memiliki dua pahala. Demi Zat yang jiwa Abu Hurairah ada di dalam genggaman kekuasaanNya, andaikata tiada kewajiban jihad fisabilillah, haji dan berbakti kepada ibuku, sesungguhnya saya lebih senang kalau saya mati sedang saya di saat itu sebagai seorang hamba sahaya." (Muttafaq 'alaih)

 

وعَنْ أبي مُوسَى الأَشْعَرِيِّ ، رضي اللَّه عنْهُ ، قال : قالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «الممْلُوكُ الذي يُحْسِنُ عِبَادَةَ رَبِّهِ ، وَيُؤدِّي إلى سَيِّدِهِ الذي عليهِ مِنَ الحقِّ ، والنَّصِيحَةِ ، والطَّاعَةِ ، لهٌُ أجْرَانِ » رواهُ البخاريُّ .

1361. Dari Abu Musa al-Asy'ari radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Hamba sahaya yang berbuat baik dalam beribadah kepada Tuhannya dan menunaikan hak kepada tuannya yang sudah menjadi kewajibannya itu, serta suka memberi nasihat dan taat, maka hamba sahaya yang sedemikian itu mempunyai dua pahala." (Riwayat Bukhari)

 

وعَنْهُ قَالَ : قَالَ رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « ثلاثةٌ لهُمْ أَجْرانِ : رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ الكتاب آمن بنبيَّه وآمنَ بمُحَمدٍ ، والعبْدُ المَمْلُوكُ إذا أدَّى حقَّ اللَّهِ ، وَحقَّ مَوَالِيهِ ، وَرَجُل كانَتْ لَهُ أَمةٌ فَأَدَّبها فَأحْسَنَ تَأْدِيبَها ، وَعلَّمها فَأَحْسَنَ تَعْلِيمَها ، ثُمَّ أَعْتقَهَا فَتَزَوَّجَهَا ، فَلَهُ أَجْرَان » متفقٌ عَليهِ .

1362. Dari Abu Musa al-Asy'ari pula, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: Ada tiga orang yang dapat memiliki dua pahala, yaitu: Orang dari golongan ahlul kitab -yakni kaum Yahudi dan Nasrani- yang beriman kepada Nabinya -yakni Nabi Isa Almasih- dan beriman pula kepada Muhammad, juga hamba sahaya apabila suka menunaikan hak Allah dan hak tuannya, demikian pula seorang lelaki yang memiliki seorang hamba sahaya wanita, lalu diberinya pendidikan memperbaguskan adab kesopanannya, lagi pula diberinya pelajaran dan memperbaguskan ajaran-ajarannya, kemudian hamba sahaya wanita tadi dimerdekakan terus dikawin sendiri olehnya, maka lelaki itupun dapat memperoleh dua pahala." (Muttafaq 'alaih)


0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan