Sabtu, 27 Januari 2024

Bab 144. Kitab Perihal Menjenguk Orang Sakit, Mengiringi Jenazah, Menshalatinya, Menghadiri Pemakamannya dan Berdiam Sementara Di Sisi Kuburnya Sesudah Dikuburkan

Loading

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 144. Kitab Perihal Menjenguk Orang Sakit, Mengiringi Jenazah, Menshalatinya, Menghadiri Pemakamannya dan Berdiam Sementara Di Sisi Kuburnya Sesudah Dikuburkan

 

عن البَراء بن عازب رضي الله عنهما قال : أمَرنَا رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بِعيَادةٍ المَريض ، واتِّباع الجنازة ، وتشميت العاطس، وإبرار المقسم ونصر المظلوم ، وإجابة الداعي ، وإفشاء السلام . متفق عليه .

891. Dari al-Bara' bin 'Azib radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam memerintahkan kepada kita supaya menjenguk orang sakit, mengikuti jenazah -yang akan dibawa ke kubur-, mentasymitkan orang bersin -yakni mendoakan supaya ia memperoleh kerahmatan Allah dengan mengucapkan: Yarhamukallah-, jikalau orang yang bersin itu mengucapkan: Alhamdulillah, melaksanakan sumpah, menolong orang yang dianiaya, mengabulkan undangan orang yang mengundang dan menyebarkan salam." (Muttafaq 'alaih)

 

وعن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « حَقُّ الْمُسلِمِ عَلَى الْمُسلِمِ خَمْسٌ ، رَدُّ السَّلام. وَعِيادَةُ المَريض ، وَاتباعُ الجنائز ، وإجابة الدَّعوة . وتشميت العاطس» متفق عليه .

892. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Hak seorang Muslim atas Muslim lainnya itu ada lima perkara yaitu menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah-jenazah -yang akan dimakamkan-, mengabulkan undangan dan mentasymitkan orang yang bersin." (Muttafaq 'alaih)

 

وعنه قال قال رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : إنَّ الله عزَّ وجل يَقُولُ يَوْمَ القيَامَة : « يَا ابْنَ آدَمَ مَرضْتُ فَلَم تَعُدْني ، قال : ياربِّ كَيْفَ أعُودُكَ وأنْتَ رَبُّ العَالَمين ؟ قال : أمَا عَلْمتَ أنَّ عَبْدي فُلاَناًَ مَرِضَ فَلَمْ تَعُدْهُ ، أمَا عَلمتَ أنَّك  لو عُدْته لوجدتني عنده ؟ يا ابن آدم اطعمتك فلم تطعمني ، قال : يا رب كيف أطعمك وأنت رب العالمين ، قال : أما علمت أنه استطعمك  عبدي فلان فلم تطعمه أما علمت أنك لو أطعمته لوجدت ذلك عندي ؟ يا ابن آدم استسقيتك فلم تسقني ، قال : يارب كيف اسقيك وأنت رب العالمين ؟ قال : استسقاك عبدي فلان فلم تسقه ، أما علمت أنك لو سقيته لو جدت ذلك عندي ؟ » رواه مسلم .  

893. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu pula, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Sesungguhnya Allah 'Azzawajalla itu akan berfirman nanti pada hari kiamat: "Hai anak Adam -yakni manusia-, Aku sakit, tetapi engkau tidak suka menjengukKu." Manusia berkata: "Ya Tuhanku, bagaimanakah saya dapat menjengukMu, sedangkan Engkau adalah Tuhan yang menguasai seluruh alam ini?" Allah berfirman: "Adakah engkau tidak mengetahui bahwa seorang hambaKu, si Fulan itu sakit, tetapi engkau tidak suka menjenguknya. Tidakkah engkau mengetahui, bahwasanya apabila engkau menjenguknya, tentulah engkau akan mendapatkan Aku di sisinya? Hai anak Adam, Aku meminta makanan padamu, tetapi engkau tidak suka memberikan makanan itu padaKu. Manusia berkata: "Ya Tuhanku, bagaimanakah saya dapat memberikan makanan padaMu, sedangkan Engkau adalah Tuhan yang menguasai seluruh alam ini?" Allah berfirman: "Tidakkah engkau mengetahui bahwa seorang hambaKu, si Fulan itu meminta makanan padamu, tetapi engkau tidak suka memberikan makanan itu padanya. Adakah engkau tidak mengetahui, bahwasanya apabila engkau memberikan makanan padanya, tentulah engkau akan mendapatkan yang sedemikian itu di sisiKu. Hai anak Adam, Aku meminta minuman padamu, tetapi engkau tidak suka memberikan minuman itu padaKu." Manusia berkata: "Ya Tuhanku, bagaimanakah saya dapat memberikan minuman padaMu, sedangkan Engkau adalah Tuhan yang menguasai seluruh alam ini?" Allah berfirman: "Ada seorang hambaKu, si Fulan itu meminta minuman padamu, tetapi engkau tidak suka memberikan minuman itu padanya. Andaikata saja engkau suka memberikan minuman padanya, tentulah engkau akan mendapatkan yang sedemikian itu di sisiKu." (Riwayat Muslim)

 

وعن أبي موسى رضي الله عنه قال : قالَ رسولُ اللهِ ، صلى الله عليه وسلم: ((عُودُوا المَرِيضَ ، وَأَطْعِمُوا الجَائعَ، وفَكُّوا العَاني)) رواه البخاري .

894. Dari Abu Musa radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Tengoklah orang sakit, berikanlah makanan pada orang yang lapar dan merdekakanlah tawanan." (Riwayat Bukhari) At'aanii ialah orang yang tertawan.

 

وعن ثوبان رضي الله عنه عن النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم  قال : « إنَّ  المسلم إذا عاد أخاه المسلم لم يزل في خُرْفَةِ الجنة حتى يرجع » قيل : يا رسول الله وما خُرْفَةُ الجنة ؟ قال : « جَنَاها » رواه مسلم .

895. Dari Tsauban radhiyallahu anhu dari Nabi shalallahu alaihi wasalam, sabdanya: "Sesungguhnya orang Islam itu apabila menjenguk saudaranya sesama Muslimnya -yang sakit-, maka tidak henti-hentinya ia berada di dalam tempat penuaian syurga sehingga ia kembali." Beliau shalallahu alaihi wasalam ditanya: "Ya Rasulullah, apakah khurfah atau penuaian syurga itu?" Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Yaitu tempat di syurga yang -buah-buahannya- tinggal dipetik saja." (Riwayat Muslim)

 

وعن على رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : ما من مسلم يعود مسلماً غدوة إلا صلى عليه سبعون ألف ملك حتى يمسي ، وإن عاده عشيةً إلا صلى عليه سبعون ألف ملكٍ حتى يصبح ، وكان له خريف في الجنة » رواه الترمِذِي وقال : حديث حسن .

896. Dari Ali radhiyallahu anhu, katanya: "Saya mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Tiada seorang Muslimpun yang menjenguk saudaranya Muslim -yang sakit- di waktu pagi, melainkan ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakan padanya supaya memperoleh kerahmatan Tuhan sampai orang itu berada di waktu petang dan jikalau ia menjenguknya itu di waktu petang, maka ada tujuh puluh ribu malaikat yang mendoakan padanya supaya ia memperoleh kerahmatan Tuhan sampai orang itu berada di waktu pagi. Juga orang tersebut akan memperoleh tempat buah-buahan yang sudah waktunya dituai di dalam syurga." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan. Alkharif artinya ialah buah-buahan yang sudah waktunya dituai atau dipetik.

 

وعن أَنسٍ ، رضي اللَّهُ عنه ، قال : كانَ غُلامٌ يَهُودِيٌّ يَخْدُم النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فمرِضَ فأَتَاهُ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يعُودهُ ، فَقَعَدَ عِنْدَ رَأْسِهِ فقالَ لَهُ : « أَسْلِمْ » فنَظَرَ إِلى أَبِيهِ وهُو عِنْدَهُ؟ فقال : أَطِعْ أَبا الْقاسِمِ ، فَأَسْلَم ، فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، وَهُوَ يقولُ : « الحَمْدُ للَّهِ الَّذي أَنْقذهُ مِنَ النَّارِ » . رواه البخاري .

897. Dari Anas r,a., katanya: "Ada seorang anak Yahudi yang menjadi pelayan Nabi s.a.w, lalu ia sakit. Ia didatangi oleh Nabi shalallahu alaihi wasalam untuk menjenguknya. Beliau shalallahu alaihi wasalam lalu duduk di dekat kepalanya, lalu bersabda padanya: "Masuklah agama Islam!" Anak itu lalu melihat kepada ayahnya yang ketika itu sudah ada di sisinya -seolah-olah anak tadi meminta pertimbangan pada ayahnya-. Ayahnya berkata: "Taatilah kehendak Abul Qasim" -yaitu Nabi s.a.w-. Anak itu lalu menyatakan masuk Islam, setelah itu Nabi shalallahu alaihi wasalam keluar dan beliau bersabda: "Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan anak itu dari siksa api neraka." (Riwayat Imam Bukhari)



0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan