Rabu, 31 Januari 2024

Bab 223. Perintah Kepada Orang Yang Berpuasa Supaya Menjaga Lisan Dan Anggotanya Dari Perselisihan Dan Saling Bermaki-makian Dan Sebagainya

Loading

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 223. Perintah Kepada Orang Yang Berpuasa Supaya Menjaga Lisan Dan Anggotanya Dari Perselisihan Dan Saling Bermaki-makian Dan Sebagainya

 

عنْ أَبي هُرَيرَةَ رضيَ اللَّه عنهُ قالَ : قالَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « إِذا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحدِكُمْ ، فَلا يَرْفُثْ وَلا يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قاتَلَهُ ، فَلْيَقُلْ : إِنِّي صائمٌ» متفقٌ عليه .

1237. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Apabila pada hari seorang diantara engkau semua itu berpuasa, maka janganlah ia bercakap-cakap yang kotor dan jangan pula bertengkar. Apabila ia dimaki-maki oleh seorang atau dilawan bermusuhan, maka hendaklah ia berkata: "Sesungguhnya saya adalah -sedang- berpuasa." (Muttafaq 'alaih)

 

وعنهُ قال : قال النبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « مَنْ لَمْ يَدعْ قَوْلَ الزُّورِ والعمَلَ بِهِ فلَيْسَ للَّهِ حَاجةٌ في أَنْ يَدَعَ طَعامَهُ وشَرَابهُ » رواه البخاري .

1238. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu pula, katanya: "Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan tidak pula meninggalkan berkelakuan dengan dasar dusta, maka tidak ada keperluannya bagi Allah dalam -perihal- ia meninggalkan makan dan minumnya." Maksudnya: Di waktu berpuasa itu hendaknya meninggalkan hal-hal di atas, agar berpahala puasanya tadi. (Riwayat Bukhari)


 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan