Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi * |
Bab 220. Apa Yang Diucapkan Di Waktu Melihat Bulan Sabit Yakni Rukyatul Hilal
عَÙ†ْ Ø·َÙ„ْØَØ©َ بنِ عُبْيدِ اللَّÙ‡ِ رضِÙŠَ اللَّÙ‡ عَÙ†ْÙ‡ُ ، Ø£َÙ†َّ النَّبِÙŠَّ صَÙ„ّÙ‰ اللهُ عَÙ„َÙŠْÙ‡ِ وسَÙ„َّÙ… كانَ Ø¥ِذا رَØ£َÙ‰ الهِلالَ Ù‚َالَ: « اللَّÙ‡ُÙ…َّ Ø£َÙ‡ِÙ„َّÙ‡ُ علَÙŠْÙ†َا بِالأَÙ…ْÙ†ِ والإِيمَانِ ، ÙˆَالسَّلامَØ©ِ والإِسْلامِ ، رَبِّÙŠ ورَبُّÙƒَ اللَّÙ‡ ، Ù‡ِلالُ رُØ´ْدٍ وخَÙŠْرٍ » رواه الترمذي وقال : Øديثٌ Øسنٌ .
1225. Dari Thalhah bin Ubaidullah radhiyallahu anhu, bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam itu apabila melihat bulan sabit -yakni hilal-, maka mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, keluarkanlah bulan sabit itu dengan penuh keberkahan dan keimanan, keselamatan dan keIslaman". -Ditujukan kepada sahabat-sahabatnya-: "Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah. Inilah bulan sabit membawa petunjuk dan kebaikan." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan