Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi * |
Bab 160. Memberikan Nasihat Di Kubur
عن عليٍّ رَضِيَ اللَّهُ عنه قال : كُنَّا في جنَازَةٍ في بَقِيع الْغَرْقَد فَأَتَانَا رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، فقَعَدَ ، وقعدْنَا حَوْلَهُ وَمَعَهُ مِخْصَرَةٌ فَنَكَسَ وَجَعَلَ يَنْكُتُ بِمِخْصَرتِهِ ، ثم قال: ما مِنكُمْ مِنْ أَحَدٍ إلاَّ وَقَدْ كُتِبَ مقْعَدُهُ مِنَ النَّارِ ومَقْعَدُهُ مِنَ الجنَّة » فقالوا : يا رَسُولَ اللَّهِ أَفَلاَ نَتَّكِلُ على كتابنَا ؟ فقال : « اعْمَلُوا ، فَكُلٌّ مُيَسَّرٌ لِمَا خُلِقَ لَهُ » وذكَر تمامَ الحديث، متفقٌ عليه .
942. Dari Ali radhiyallahu anhu, katanya: "Kita semua sedang mengantarkan seorang jenazah ke makam Baqi' al-Gharqad, lalu kita didatangi oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, kemudian beliau shalallahu alaihi wasalam duduk dan kitapun duduk di sekelilingnya. Beliau shalallahu alaihi wasalam membawa sebuah tongkat -yang lengkung kepalanya- lalu beliau menundukkan kepalanya dan mulai membuat garis-garis halus -di bumi- dengan tongkatnya itu. Selanjutnya beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Tiada seorangpun dari engkau semua itu, melainkan sudah ditentukan tempat duduknya dari neraka dan tempat duduknya dari syurga." Para sahabat lalu berkata: "Ya Rasulullah, apakah kita tidak boleh menyandarkan diri kita pada catatan kita itu?" Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Beramallah, karena setiap orang itu dipermudahkan jalannya untuk apa yang ia diciptakan untuknya" -maksudnya ialah jikalau memang ditakdirkan baik, maka mudah sekali orang itu melakukan kebaikan, sedang jikalau ditakdirkan jelek, maka mudah pula melakukan kejelekan-. Selanjutnya Ali radhiyallahu anhu menyebutkan hadits ini sampai habis. (Muttafaq 'alaih)
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan