Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi * |
Bab 164. Keutamaan Orang Yang Ditinggal Mati Oleh Anak-anaknya Yang Masih Kecil
عن أنس رضي اللَّه عَنْه قال : قَال رَسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « مَا مِنْ مُسلِمٍ يَمُوتُ له ثلاثَةٌ لم يَبلُغُوا الحِنْثَ إلا أدخلَهُ اللَّه الجنَّةَ بِفَضْل رحْمَتِهِ إيَّاهُمْ » . متفقُ عليه .
949. Dari Anas radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Tiada seorang Muslimpun yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya dan mereka itu belum mencapai usia dewasa -yakni belum baligh-, melainkan Allah akan memasukkannya dalam syurga dengan keutamaan kerahmatan Allah kepada anak-anak itu." (Muttafaq 'alaih)
وعن أَبي هُرَيْرَةَ رضِيَ اللَّهُ عنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « لا يَمُوتُ لأِحَدٍ مِنَ المُسْلِمِينَ ثَلاثةٌ مِنَ الوَلَدِ لا تمَسُّهُ النَّارُ إِلاَّ تَحِلَّةَ القَسَم » متفقٌ عليه .
« وَتَحِلَّهُ القَسَم » قولُ اللَّهِ تعالى : { وَإِنْ مِنْكُمْ إِلاَّ وَارِدُهَا } والوُرُودُ : هُوَ العُبُورُ عَلى الصِّراطِ ، وَهُوَ جسْرٌ مَنْصُوبٌ عَلَى ظهْرِ جَهَنَّمَ . عَافَانَا اللَّهُ مِنْهَا .
950. Dari Abu Hurairah
radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda:
"Tiada seorangpun dari golongan kaum Muslimin yang ditinggal mati oleh tiga
orang anaknya, yang akan disentuh oleh api neraka [1], melainkan
sekedar menebus persumpahan -tahillatul qasam-." (Muttafaq 'alaih)
Tahillatul qasam ialah firman Allah Ta'ala: "Dan tiada seorangpun dari engkau
semua, melainkan pasti akan mendatangi neraka itu." (Maryam: 71). Maksudnya
mendatangi neraka itu ialah menyeberang di atas jembatan -ashshirath- yakni
sebuah jembatan yang diletakkan di atas punggung neraka Jahanam. Semoga Allah
menyelamatkan kita semua dari siksa api neraka Jahanam ini.
وعن أَبي سعيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : جَاءَتِ امرأَةٌ إِلى رَسُولِ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَقَالَتْ : يا رَسُولَ اللَّهِ ذَهَبَ الرِّجالُ بحَديثِكَ ، فاجْعَلْ لَنَا مِنْ نَفْسِكَ يَوْماً نَأْتيكَ فيهِ تُعَلِّمُنَا مِمَّا عَلَّمَكَ اللَّه ، قَالَ : « اجْتَمِعْنَ يَوْمَ كَذَا وَكَذَا » فَاجْتَمَعْنَ ، فَأَتَاهُنَّ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَعَلَّمَهنَّ مِمَّا علَّمهُ اللَّه ، ثُمَّ قَالَ : « ما مِنْكُنَّ مِن امْرَأَةٍ تُقَدِّمُ ثَلاثةً منَ الوَلَدِ إِلاَّ كانُوا لهَا حِجَاباً منَ النَّار » فَقالتِ امْرَأَةٌ : وَاثنينِ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم « وَاثْنَيْن » متفقٌ عليه .
951. Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu, katanya: "Ada seorang wanita datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasalam lalu berkata: "Ya Rasulullah, orang-orang lelaki sudah sama pergi dengan memperoleh hadits Tuan, maka dari itu berikanlah untuk kita dengan penetapan dari Tuan sendiri yaitu suatu hari yang kita -kaum wanita- akan mendatanginya, perlunya supaya Tuan mengajarkan kepada kita dari apa saja yang diajarkan oleh Allah kepada Tuan. Nabi shalallahu alaihi wasalam lalu bersabda: "Berkumpullah engkau semua -hai kaum wanita- pada hari ini." Mereka lalu berkumpul, kemudian didatangilah mereka itu oleh Nabi shalallahu alaihi wasalam, lalu beliau shalallahu alaihi wasalam mengajarkan kepada mereka itu dari apa-apa yang diajarkan oleh Allah padanya dan selanjutnya beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Tiada seorang dari engkau semua yang mempersembahkan tiga orang anak -maksudnya yang ditinggal mati oleh tiga orang anaknya-, melainkan anak-anak itulah yang akan menjadi sebagai tabir bagi wanita itu dari siksa api neraka." Ada seorang wanita bertanya: "Dan kalau hanya dua anak, apakah dapat menjadi tabir." Rasulullah shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Dua orang anakpun dapat pula." (Muttafaq 'alaih)
Catatan Kaki:
[1] Maksudnya bahwa orang itu tidak akan disentuh oleh neraka, melainkan dalam waktu yang amat sebentar sekali. Inipun kalau ada dosa yang mengharuskan ia perlu disiksa dalam neraka di akhirat nanti.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan