Rabu, 31 Januari 2024

Bab 249. Apa-apa Yang Diucapkan Ketika Akan Tidur

Loading

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 249. Apa-apa Yang Diucapkan Ketika Akan Tidur

 

قال اللَّه تعالى:  { إن في خلق السماوات والأرض، واختلاف الليل والنهار لآيات لأولي الألباب، الذين يذكرون اللَّه قياماً وقعوداً وعلى جنوبهم، ويتفكرون في خلق السموات والأرض }  الآيات.

Allah Ta'ala berfirman "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta dalam perbedaan waktu malam dan siang adalah merupakan tanda-tanda -kekuasaan Allah- bagi orang-orang yang mempunyai pemikiran -yakni yang suka menggunakan akal fikirannya-. Mereka itu sama berdzikir kepada Allah sambil berdiri dan duduk dan ketika berbaring pada lambung-lambungnya -yakni ketika hendak tidur-," sampai akhirnya ayat. (Ali-Imran: 190)

 

وعنْ حُذيفةَ وأَبي ذرٍّ رضي اللَّه عنْهما أَنَّ رسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ قالَ : « باسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوتُ » . رواه البخاري .

1455. Dari Hudzaifah dan Abu Zar radhiallahu'anhuma bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam itu apabila menempati tempat tidurnya -yakni akan tidur-, beliau shalallahu alaihi wasalam mengucapkan: Bismikallahumma ahya wa amutu -Dengan menyebut namaMu, ya Allah, saya hidup dan mati-." (Riwayat Bukhari)

 

وعَنْ عليٍّ رضي اللَّه عَنْهُ أَنَّ رسُولَ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قالَ له وَلِفَاطِمةَ رضيَ اللَّه عنهما: « إِذَا أَوَيْتُمَا إِلى فِراشِكُما ، أَوْ إِذَا أَخَذْتُمَا مَضَاجِعَكُما ­ فَكَبِّرا ثَلاثاً وَثَلاثِينَ ، وَسَبِّحَا ثَلاثاً وثَلاثِينَ ، وَاحْمَدَا ثَلاثاً وَثَلاثِين » وفي روايةٍ : « التَّسْبِيحُ أَرَبعاً وَثَلاثِينَ » وفي روايةٍ : « التَّكبيرُ أَربعاً وَثَلاثِينَ » متفقٌ عليه .

1456. Dari Ali radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda kepadanya dan juga kepada Fathimah -istrinya Ali radhiyallahu anhu-: "Jikalau engkau berdua menempati tempat tidurmu -yakni akan tidur-," atau "jikalau engkau berdua mengambil tempat pembaringanmu -yakni hendak tidur-, maka bacalah takbir sebanyak tiga puluh tiga kali, tasbih sebanyak tiga puluh tiga kali dan tahmid juga sebanyak tiga puluh tiga kali." Dalam riwayat lain disebutkan: "Tasbih itu sebanyak tiga puluh empat kali." Dalam riwayat lain lagi disebutkan: "Takbir itu sebanyak tiga puluh empat kali." (Muttafaq 'alaih)

 

وعن أَبي هُريرةَ رَضِيَ اللَّه عنهُ ، قال : قال رسولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « إِذا أَوَى أَحَدُكُم إِلى فِراشِهِ ، فَلْيَنْفُض فِراشَهُ بداخِلَةِ إِزَارِهِ فإِنَّهُ لاَ يَدْرِي مَا خَلَفَهُ عَلَيْهِ ، ثُمَّ يَقُولُ : بِاسْمِكَ رَبِّي وَضَعْتُ جَنْبي ، وَبِكَ أَرْفَعُهُ ، إِنْ أَمْسَكْتَ نَفْسِي فَارْحَمْها ، وإِنْ أَرْسَلْتَهَا ، فَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِه عِبادَكَ الصَّالحِينَ »   متفقٌ عليه .

1457. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Jikalau seseorang diantara engkau semua menempati tempat tidurnya -yakni akan tidur-, maka hendaklah mengibas-ngibaskan tempat tidurnya dengan sarungnya yang bagian dalam, sebab sesungguhnya ia tidak mengetahui apa yang ia tinggalkan di situ, kemudian supaya mengucapkan -yang artinya-: Dengan namaMu ya Tuhanku saya meletakkan lambungku dan dengan namaMu pula saya mengangkatnya. Jikalau Engkau mengambil jiwaku, maka kasihanilah ia dan jikalau Engkau biarkan ia -yakni tetap hidup-, maka jagalah ia sebagaimana yang Engkau berikan penjagaan itu kepada para hambaMu yang shalih-shalih." (Muttafaq 'alaih)

 

Keterangan: Karena selama kita tinggalkan, kita tidak tahu barangkali ada syaitan dan jin yang melakukan aktifitas di tempat tidur kita. Selain itu, agar kotaran dan debu diatas tempat tidur menjadi bersih.

 

وعنْ عائشةَ رضي اللَّه عنْها ، أَنَّ رسول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كان إِذَا أَخَذَ مضْجعَهُ نَفَثَ في يدَيْهِ ، وَقَرَأَ بالْمُعَوِّذاتِ ومَسح بِهمَا جَسَدَهُ ، متفقٌ عليه .

وفي رواية لهما : أَنَّ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كَانَ إِذَا أَوى إِلى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلةٍ جمَع كَفَّيْهِ ­ ثُمَّ نفَثَ فيهما فَقَرأَ فِيهما : قُلْ هُوَ اللَّه أَحَدٌ ، وقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الفلَقِ ، وَقُلْ أَعُوذُ بِربِّ النَّاسِ ، ثُمَّ مَسَحَ بِهِمَا ما اسْتطاعَ مِن جسَدِهِ ، يبْدَأُ بِهما عَلَى رَأْسِهِ وَوجهِهِ ، وما أَقبلَ مِنْ جَسَدِهِ ، يَفْعَلُ ذلكَ ثَلاَثَ مرَّات متفقٌ عليه .

1458. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam apabila mengambil tempat pembaringannya -yakni akan tidur-, beliau meniup dalam kedua tangannya dan membaca surat-surat Mu'awwidzah -yaitu surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas- kemudian dengan kedua tangan itu beliau mengusapkan ke tubuhnya. (Muttafaq 'alaih) Dalam riwayat Imam-imam Bukhari dan Muslim disebutkan demikian: Bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam apabila menempati tempat tidurnya -yakni akan tidur- pada setiap malamnya, beliau mengumpulkan kedua tapak tangannya lalu di dalamnya itu membaca -surat-: Qul huwallahuahad, Qul a'udzubirabbilfalaq dan Qul a'udzu birabbinnas, kemudian dengan kedua tangannya itu beliau mengusap tubuhnya sekuasa yang dicapai olehnya, dimulai dulu atas kepalanya, lalu wajahnya, kemudian yang berhadapan dari tubuhnya -yakni tubuhnya yang bagian muka terus yang bagian belakang-. Beliau shalallahu alaihi wasalam mengerjakan sedemikian itu sampai tiga kali. (Muttafaq 'alaih) Para ahli lughah berkata: Annaftsu talah tiupan secara perlahan-lahan tanpa mengeluarkan ludah.

 

Keterangan:

 

Salah satu manfaatnya melakukan hal ini adalah untuk mencegah jin dan syaitan dari mengganggu kita, karena kita sudah dibentengi dengan surat-surat perlindungan kepada Allah. Selain itu, membaca ayat kursi pun bisa mencegah dari gangguan syaitan. Saya ada pengalaman, ketika saya tidur dan bermimpi, saya diganggu syaitan, diapun mendekat kepada saya sambil membawa pisau hendak menusuk saya. Maka saya tunggu dia sambil saya tersenyum kepadanya, kemudian setelah dekat saya bacakan "Laillahaillallah", baru sekali membaca, mahluk tersebut yang mengganggu saya langsung menjerit "Panas!" dan seketika itu saya langsung terjaga sambil tersenyum, disebabkan keyakinan saya pada kalimat tauhid. Kalimat tauhid memang sangat ampuh mencegah syaitan dan jin dari mengganggu kita baik dalam keadaan terjaga maupun tidur. Sedikit kalimatnya, namun dia adalah kuncinya syurga. Dalam mimpi buruk lainnya, saya membaca ayat kursi dalam mimpi, namun tidak langsung terbangun, setelah mau ke akhir ayat, barulah terbangun. Setelah terbangun, saya meludah namun tanpa air ludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali sambil membaca ta'awudz, kemudian posisi tidur digeser sedikit. Tidurpun dilanjutkan kembali, Alhamdulillah tidak ada mimpi buruk lagi. Intinya, apapun keadaannya, kita harus ingat kepada Allah agar kita senantiasa berada dalam penjagaan-Nya. Sebab biasanya bila kita diganggu, apalagi dalam mimpi, malahan kita lari menghindari gangguan tersebut. Samakin ia mengejar, semakin lari kita. Padahal bila kita ingat kepada Allah, lalu membaca password diatas yang membuat kita langsung terhubung online dengan Allah, maka insya Allah kita akan ditolong oleh Allah yang bilamana Dia yang menolong, walaupun bergabung seluruh manusia, jin dan syaithan dari awal zaman hingga akhir zaman hendak mencelakakan kita, maka dijamin 100% mereka tidak akan mampu melakukannya.

 

وَعنِ البرَاءِ بنِ عازِبٍ ، رَضِيَ اللَّه عنْهمَا ، قَالَ : قال لي رسُولُ اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «إِذَا أَتَيتَ مَضْجَعَكَ فَتَوضَّأْ وضُوءَكَ لِلصَّلاةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلى شِقِّكَ الأَيمَنِ ، وقلْ : اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نفِسي إِلَيكَ ، وَوَجَّهْتُ وَجْهِي إِلَيْكَ . وَفَوَّضتُ أَمري إِلَيْكَ ، وَأَلَجَأْتُ ظَهرِي إِلَيْكَ ، رغبةً ورهْبَةً إِلَيْكَ ، لامَلجأَ ولا مَنجي مِنْكَ إِلاَّ إِليكَ ، آمنتُ بِكِتَابِكَ الذِي أَنزَلْت ، وَبِنَبِيِّكَ الذِي أَرسَلتَ ، فإِنْ مِتَّ . مِتَّ على الفِطرةِ ، واجْعَلهُنَّ آخِرَ ما تَقُولُ » مُتَّفقٌ عليهِ .

1459. Dari al-Bara' bin 'Azib radhiallahu 'anhuma, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda kepada saya: "Jikalau engkau mendatangi tempat pembaringanmu -yakni akan tidur-, maka berwudhu'lah dahulu sebagaimana wudhu'mu untuk bershalat, kemudian berbaringlah pada belahan tubuhmu sebelah kanan dan ucapkanlah -yang artinya-: "Ya Allah, saya menyerahkan jiwaku kepadaMu, saya haturkan urusanku kepadaMu, saya tempatkan punggungku kepadaMu. Demikian itu adalah karena cinta dan takut kepadaMu. Tiada tempat bersandar dan tiada tempat berlindung daripadaMu selain kepadaMu. Saya beriman kepada kitab yang Engkau turunkan dan kepada Nabi yang Engkau utuskan". Jikalau engkau mati, maka matimu adalah menetapi kefithrahan -yakni tetap dalam Agama Islam-, maka itu jadikanlah ucapan-ucapan itu sebagai kata-kata terakhir yang engkau ucapkan -sebelum tidur-." (Muttafaq 'alaih)

 

وَعَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّه عَنْهُ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كَانَ إذا أَوَى إِلى فِرَاشِهِ قَال : «الحمْدُ للَّهِ الَّذي أَطْعَمنَا وسقَانا ، وكفَانَا وآوانَا ، فكمْ مِمَّنْ لا كافيَ لَهُ ولا مُؤْوِيَ » رواهُ مسلمٌ .

1460. Dari Anas radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam apabila menempati tempat tidurnya -yakni akan tidur-, beliau mengucapkan -yang artinya-: "Segenap puji bagi Allah yang memberikan makan dan minum kepada kita, memberikan kecukupan dan tempat kediaman kepada kita. Maka alangkah banyaknya orang yang tidak mempunyai orang yang dapat mencukupinya dan tidak pula ada yang memberikan tempat kediaman padanya." (Riwayat Muslim)

 

وعنْ حُذيْفَةَ ، رضِيَ اللَّه عَنْهُ ، أَنَّ رسُول اللَّهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كَانَ إِذا أَرَاد أَنْ يرْقُدَ ، وضَع يَدهُ اليُمنَى تَحْتَ خَدِّهِ ، ثُمَّ يقُولُ : « اللَّهمَّ قِني عَذَابكَ يوْمَ تَبْعثُ عِبادَكَ » رواهُ الترمِذيُّ وقال : حديثٌ حَسنٌ . وَرَواهُ أَبو داودَ مِنْ رِوايةِ حفْصةَ ، رَضِي اللَّه عنْهُا ، وَفيهِ أَنَّهُ كَانَ يقُولهُ ثَلاثَ مَرَّاتٍ .

1461. Dari Hudzaifah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam apabila hendak tidur, beliau meletakkan tangan kanannya di bawah pipinya, kemudian berkata: "Allahumma qini 'adzabaka yawma tab'atsu 'ibadaka" -ya Allah, lindungilah saya dari siksaMu pada hari Engkau membangkitkan seluruh hambaMu-. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. Juga diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dari riwayat Hafshah radhiallahu 'anha dan dalam hadits ini disebutkan bahwa beliau shalallahu alaihi wasalam mengucapkan kata-kata di atas itu sebanyak tiga kali.


0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan