Sabtu, 27 Januari 2024

Bab 163. Pujian Orang-Orang Pada Mayit

Loading

 

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 163. Pujian Orang-Orang Pada Mayit

 

عن أَنسٍ رضي اللَّه عنه قال : مرُّوا بجَنَازَةٍ ، فَأَثنَوا عَلَيْهَا خَيراً فقال النبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم: « وَجَبَتْ » ، ثم مرُّوا بِأُخْرَى ، فَأَثنَوْا عليها شَرّاً ، فَقَال النَِّبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « وَجبَتْ » فَقَال عُمرُ ابنُ الخَطَّاب رَضِيَ اللَّه عَنْهُ : ما وجبَتْ ؟ قَالَ : « هذا أَثنَيتُمْ علَيْهِ خَيراً ، فَوَجبتْ لَهُ الجنَّةُ، وهذا أَثنَيتُم عليه شرّاً، فَوَجبتْ لَهُ النًَّارُ، أنتُم شُهَداءُ اللَّهِ في الأرضِ». متفقٌ عليه.

947. Dari Anas radhiyallahu anhu, katanya: "Orang-orang berjalan melalui Nabi shalallahu alaihi wasalam dengan membawa seorang jenazah dan mereka itu memuji-muji kebaikan jenazah tadi, lalu Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Wajiblah." Tidak lama kemudian ada lagi orang-orang yang berjalan dengan membawa seorang jenazah yang lain dan mereka menyebutkan keburukan jenazah itu jalu Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda lagi: "Wajiblah." "Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu lalu bertanya: "Apakah yang wajib?" Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Yang itu tadi engkau semua puji-puji kebaikannya, maka wajiblah jenazah itu mendapatkan syurga, sedang yang ini tadi engkau semua sebut-sebutkan keburukannya, maka wajiblah ia mendapatkan neraka. Engkau semua adalah saksi-saksi Allah di bumi." (Muttafaq 'alaih)

 

وعن أبي الأسود قال : قَدِمْتُ المدِينَةَ ، فَجَلَسْتُ إلى عُمْرَ بن الخَطَّابِ رضي اللَّه عنْهُ فَمرَّتْ بِهِمْ جنَازةٌ ، فأُثنىَ على صَاحِبها خَيْراً فقال عُمَرُ : وجبت ، ثم مُرَّ بأُخْرى ، فَأثنِىَ على صَاحِبِها خَيراً ، فَقَالَ عُمرُ : وجبَت ، ثم مُرَّ بِالثَّالِثَةِ ، فَأُثنِيَ على صاحبها شَرًّا، فَقَال عُمرُ : وجبتْ : قَالَ أَبُو الأسْودِ : فَقُلْتُ : وما وجبَت يا أميرَ المؤمنين ؟ قال : قُلتُ كما قال النَّبيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « أَيُّمَا مُسلِم شَهِدَ لهُ أَربعةٌ بِخَير ، أَدخَلَهُ اللَّه الجنَّةَ » فَقُلنَا : وثَلاثَةٌ ؟ قال : « وثَلاثَةٌ » فقلنا : واثنانِ ؟ قال : « واثنانِ » ثُمَّ لم نَسأَ لْهُ عَن الواحِدِ . رواه البخاري .

948. Dari Abul Aswad, katanya: "Saya datang di Madinah lalu saya duduk di tempat Umar bin al-Khaththab radhiyallahu anhu, kemudian berlalulah seorang jenazah di muka orang banyak, lalu dipujilah kebaikan orang yang mati itu. Umar radhiyallahu anhu berkata: "Wajiblah." Seterusnya ada pula jenazah lain yang melaluinya, mayit inipun dipuji-puji juga kebaikannya, maka berkatalah Umar radhiyallahu anhu: "Wajiblah." Selanjutnya berlalulah untuk ketiga kalinya seorang jenazah dan disebut-sebutkanlah keburukannya, maka berkatalah Umar radhiyallahu anhu: "Wajiblah." Abul Aswad berkata: "Saya lalu bertanya: "Apakah yang wajib, ya Amirul Mu'minin?" Umar radhiyallahu anhu berkata: "Saya mengatakan sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shalallahu alaihi wasalam: "Mana saja orang Muslim yang disaksikan oleh empat orang tentang kebaikannya, maka Allah akan memasukkannya dalam syurga." Kami bertanya: "Jikalau yang menyaksikan tiga orang?" Ia berkata: "Tiga orangpun demikian pula." Kami bertanya lagi: "Jikalau hanya dua orang, bagaimanakah?" Ia menjawab: "Dua orangpun dapat pula." Selanjutnya kami tidak menanyakannya bagaimana kalau yang menyaksikan itu hanya seorang saja." (Riwayat Bukhari)



0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan