Sabtu, 27 Januari 2024

Bab 145. Ucapan Yang Dapat Digunakan Untuk Mendoakan Orang Sakit

Loading

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 145. Ucapan Yang Dapat Digunakan Untuk Mendoakan Orang Sakit

 

عن عائشة ، رضي اللَّه عنها ، أَن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كَانَ إِذا اشْتكى الإِنْسانُ الشَّيءَ مِنْهُ، أَوْ كَانَتْ بِهِ قَرْحةٌ أَوْ جُرْحٌ ، قال النَّبِيُّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ، بأُصْبُعِهِ هكذا ، ووضع سُفْيانُ بْنُ عُييْنَة الرَّاوي سبابتَهُ بِالأَرْضِ ثُمَّ رَفَعَهَا وقال : بِسْمِ اللَّهِ ، تُربَةُ أَرْضِنا ، بِرِيقَةِ بَعْضنَا ، يُشْفَى بِهِ سَقِيمُنَا ، بِإِذْن رَبِّنَا » متفقٌ عليه .

898. Dari Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam itu apabila ada seorang yang mengeluh karena ada sesuatu yang dirasa sakit pada dirinya atau ada luka, baik kecil ataupun besar, maka Nabi shalallahu alaihi wasalam berdoa dengan menggunakan jari tangannya sedemikian. Sufyan bin 'Uyainah yang meriwayatkan hadits ini menunjukkan cara menggunakan jari itu, yakni telunjuknya diletakkan di bumi lalu diangkat dan di waktu meletakkan itu mengucapkan -yang artinya-: ''Dengan menyebut nama Allah, ini adalah tanah bumi kita, dicampur dengan ludah sebagian dari kita, dengannya dapat disembuhkan orang sakit diantara kita, dengan izin Tuhan kita."

 

وعنها أَن النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم كَانَ يعُودُ بَعْضَ أَهْلِهِ يَمْسَحُ بيدِهِ اليُمْنى ويقولُ : « اللَّهُمَّ ربَّ النَّاسِ ، أَذْهِب الْبَأسَ ، واشْفِ ، أَنْتَ الشَّافي لا شِفَاءَ إِلاَّ شِفَاؤُكَ ، شِفاءً لا يُغَادِرُ سقَماً » متفقٌ عليه .

899. Dari Aisyah radhiallahu 'anha pula bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam pada suatu waktu menjenguk setengah dari keluarganya yang sakit. Beliau shalallahu alaihi wasalam mengusap dengan tangannya yang kanan dan mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, Tuhan seluruh manusia, hilangkanlah kesukaran -yakni penyakit- ini. Sembuhkanlah, Engkau sajalah yang dapat menyembuhkan. Tiada kesembuhan kecuali kesembuhan daripadaMu, yakni kesembuhan yang tidak lagi meninggalkan penyakit." (Muttafaq 'alaih)

 

وعن أَنسٍ رضي اللَّه عنه أَنه قال لِثابِتٍ رحمه اللَّه : أَلا أَرْقِيكَ بِرُقْيَةِ رسولِ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم ؟ قال : بَلى . قال : اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ ، مُذْهِبَ البَأسِ ، اشْفِ أَنتَ الشَّافي ، لا شافي إِلاَّ أَنْتَ ، شِفاءً لا يُغادِر سَقَماً . رواه البخاري .

900. Dari Anas radhiyallahu anhu bahwasanya ia berkata kepada Tsabit rahimahullah: "Sukakah engkau saya beri ucapan mantera-mantera dengan mantera-mantera yang diberikan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam?" Ia menjawab: "Baiklah." Anas mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, Tuhan sekalian manusia, yang dapat melenyapkan kesukaran -penyakit-. Sembuhkanlah, Engkau sajalah yang dapat menyembuhkan. Tiada yang kuasa menyembuhkan kecuali Engkau, suatu kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit." (Riwayat Bukhari)

 

وعن سعدِ بن أَبي وَقَّاصٍ رضي اللَّه عنه قال : عَادَني رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقال : «اللَّهُمَّ اشْفِ سعْداً ، اللَّهُمَّ اشْفِ سَعْداً ، اللَّهُمْ اشْفِ سَعداً » رواه مسلم .

901. Dari Sa'ad bin Abu Waqqash radhiyallahu anhu, katanya: "Saya dijenguk oleh Rasulullah shalallahu alaihi wasalam -waktu ia menderita sakit- lalu beliau shalallahu alaihi wasalam mengucapkan -yang artinya-: "Ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad, ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad, ya Allah, sembuhkanlah Sa'ad." (Riwayat Muslim)

 

وعن أَبي عبد اللَّهِ عثمانَ بنِ العَاصِ ، رضي اللَّه عنه أَنه شَكا إِلى رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم وَجعاً يجِدُهُ في جَسدِهِ ، فقال له رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : «ضَعْ يَدَكَ عَلى الذي يَأْلَمُ مِن جَسَدِكَ وَقلْ : بِسمِ اللَّهِ ثَلاثاً وَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ : أَعُوذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِن شَرِّ مَا أَجِدُ وَأُحاذِرُ » رواه مسلم .

902. Dari Abu Abdillah yaitu Usman bin Abul 'Ash radhiyallahu anhu bahwasanya ia mengadu kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasalam karena adanya suatu penyakit yang diderita dalam tubuhnya, lalu Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda padanya: "Letakkanlah tanganmu pada tempat yang engkau rasa sakit dari tubuhmu itu, kemudian ucapkanlah "Bismillah" tiga kali, lalu ucapkanlah pula sebanyak tujuh kali -yang artinya-: "Saya mohon perlindungan dengan kemuliaan Allah dan kekuasaanNya dari keburukannya sesuatu yang saya peroleh dan saya takutkan." (Riwayat Muslim)

 

وعن ابن عباسٍ ، رضي اللَّه عنهما ، عن النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « مَنْ عَادَ مَرِيضاً لَمْ يَحْضُرْهُ أَجَلُهُ ، فقالَ عِنْدَهُ سَبْعَ مَرَّات : أَسْأَلُ اللَّه الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يَشفِيَك : إِلاَّ عَافَاهُ اللَّه مِنْ ذلكَ المَرَضِ » رواه أبو داود والترمذي وقال : حديث حسن، وقال الحاكِم : حديث صحيح على شرطِ البخاري .

903. Dari Ibnu Abbas radhiallahu 'anhuma dari Nabi shalallahu alaihi wasalam, sabdanya: "Barangsiapa yang menjenguk orang sakit yang belum waktunya untuk didatangi oleh ajal kematiannya, lalu orang yang menjenguk tadi mengucapkan untuk yang sakit itu sebanyak tujuh kali, yaitu ucapan -yang artinya-: "Saya mohon kepada Allah yang Maha Agung, yang menguasai 'arasy yang agung, semoga Allah menyembuhkan penyakitmu", melainkan Allah akan menyembuhkan orang tadi dari penyakit yang dideritainya. Diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan. Imam Hakim berkata bahwa hadits ini adalah shahih menurut syaratnya Imam Bukhari.

 

وعنه أَنَّ النبيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم دَخَل على أَعَرابيٍّ يَعُودُهُ ، وَكانَ إذا دَخَلَ عَلى مَن يَعُودُهُ قال : « لا بَأْس ، طَهُورٌ إِن شَاء اللَّه » رواه البخاري .

904. Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu pula bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam masuk ke tempat A'rab -penghuni pedalaman negeri Arab- untuk menjenguknya -karena sakit- dan Nabi shalallahu alaihi wasalam itu apabila masuk ke tempat orang sakit untuk menjenguknya, maka beliau mengucapkan -yang artinya-: "Tidak ada halangan apa-apa. Ini sebagai pencuci dosa-dosamu, Insya Allah." (Riwayat Bukhari)

 

وعن أَبي سعيد الخُدْرِيِّ رضي اللَّه عنه أَن جِبْرِيلَ أَتَى النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقال : يَا مُحَمدُ اشْتَكَيْتَ ؟ قال : « نَعَمْ » قال : بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عيْنِ حَاسِدٍ ، اللَّهُ يشْفِيك ، بِسْمِ اللَّهِ أَرْقِيكَ » رواه مسلم .

905. Dari Abu Said al-Khudri radhiyallahu anhu bahwasanya Jibril mendatangi Nabi shalallahu alaihi wasalam lalu berkata: "Hai Muhammad, adakah Anda sakit?" Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Ya." Jibril lalu mengucapkan -yang artinya-: "Dengan nama Allah, saya memberikan mantera-mantera padamu, dari segala macam bahaya yang menyakitkan dirimu, juga dari semua hati dan mata yang mendengki. Allah akan menyembuhkan penyakitmu. Dengan nama Allah, saya memberikan mantera-mantera padamu." (Riwayat Muslim)

 

وعن أَبي سعيد الخُدْرِيِّ وأَبي هريرة رضيَ اللَّه عنهما ، أَنهُما شَهِدَا على رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أَنه قال : « مَنْ قال : لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ واللَّهُ أَكْبَرُ ، صدَّقَهُ رَبَّهُ ، فقال : لا إِله إِلاَّ أَنَا وأَنا أَكْبرُ . وَإِذَا قال : لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ وحْدهُ لا شَرِيكَ لَهُ ، قال : يقول : لا إِله إِلا أَنَا وحْدِي لا شَرِيك لي . وإذا قال : لا إِلهَ إِلاَّ اللَّهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ، قال : لا إِلهَ إِلاَّ أَنَا ليَ المُلْك وَلىَ الحَمْدُ . وإِذا قال : لا إله إِلاَّ اللَّهُ وَلا حَوْلَ ولا قَوَّةِ إِلاَّ بِاللَّهِ، قال لا إِله إِلاَّ أَنَا وَلا حَوْلَ ولا قوَّةَ إِلاَّ بي » وَكانَ يقولُ : « مَنْ قالهَا في مَرَضِهِ ثُمَّ ماتَ لَمْ تَطْعَمْهُ النَّارُ » رواه الترمذي وقال : حديث حسن .

906. Dari Abu Said dan Abu Hurairah radhiallahu 'anhuma bahwasanya keduanya itu menyaksikan Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bahwa beliau bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan -yang artinya-: "Tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah adalah Maha Besar," maka ucapannya itu akan dibenarkan oleh Tuhannya dan Tuhan berfirman: "Tiada tuhan selain Aku dan Aku adalah Maha Besar." Kemudian jikalau orang itu mengucapkan -yang artinya-: "Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tidak ada sekutuNya," maka Tuhan berfirman: "Tiada Tuhan melainkan Aku yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiKu." Seterusnya apabila orang itu mengucapkan -yang artinya-: "Tiada Tuhan melainkan Allah, bagiNya adalah segenap kerajaan dan baginya pula segala puji-pujian," maka Allah berfirman: "Tiada Tuhan melainkan Aku, bagiKu segenap kerajaan dan bagiKu pula segala puji-pujian." Dan jikalau orang itu mengucapkan -yang artinya-: "Tiada Tuhan melainkan Allah dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah," maka Allah berfirman: "Tiada Tuhan melainkan Aku dan tiada daya serta tiada kekuatan melainkan dengan pertolonganKu." Selanjutnya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Barangsiapa yang mengucapkan semua di atas itu di waktu sakitnya lalu ia meninggal dunia, maka ia tidak akan dapat dimakan oleh api neraka." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.


 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan