Sabtu, 27 Januari 2024

Bab 143. Sunnahnya Berjabatan Tangan Ketika Bertemu Dan Menunjukkan Muka Yang Manis

Loading

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 143. Sunnahnya Berjabatan Tangan Ketika Bertemu Dan Menunjukkan Muka Yang Manis, Juga Mencium Tangan Orang Shalih Dan Mencium Anaknya, Serta Merangkul Orang Yang Baru Datang Dan Berpergian Dan Makruhnya Membungkukkan Badan Dalam Memberi Penghormatan

 

عن أبي الخطاب قتادة قال : قلُت لأنس : أكَانتِ المُصافَحةُ في أصْحابِ رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم؟ قال : نَعَمْ . رواه البخاري .

882. Dari Abul Khaththab yaitu Qatadah, katanya: "Saya berkata kepada Anas radhiyallahu anhu: "Adakah cara saling berjabatan tangan itu di kalangan para sahabatnya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam itu?" Anas menjawab: "Ya, ada." (Riwayat Bukhari)

 

وعن أنس رضي الله عنه قال : لَمَّا جَاءَ أهْلُ اليَمنِ قال رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « قَدْ جَاءَكُمْ أهْلُ الْيَمَنِ ، وَهُمْ أولُ مَنْ جَاءَ بالمُصَافَحَة » رواه أبو داود بإسناد صحيح .

883. Dari Anas radhiyallahu anhu, katanya; "Ketika ahli Yaman datang, lalu Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Orang-orang Yaman sudah datang padamu semua dan mereka itulah pertama-tama orang yang datang dengan melakukan berjabatan tangan." Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.

 

وعن البراء رضي الله عنه قال : قال رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « ما مِنْ مُسْلِمْيِن يَلْتَقِيَانِ فَيَتَصافَحَانِ إلا غُفر لَهما قبل أن يفترقا » رواه أبو داود .

884. Dari al-Bara' radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Tiada dua orang Muslimpun yang bertemu lalu keduanya berjabatan tangan, melainkan keduanya itu diampuni dosanya oleh Allah sebelum keduanya itu berpisah." (Riwayat Abu Dawud)

 

وعن أنس رضي الله عنه قال : قال رجل : يا رسول الله ، الرَّجُلُ مِنَّا يَلْقَى أخَاُه أوْ صَديقَهُ أينْحني لَهُ ؟ قال : « لا  » قال : أفَيَلتزمه ويقبله ؟ قال : « لا » قال : فَيَأْخُذُ بِيَده وَيُصَافِحُهُ ؟ قال : « نَعَم َ» رواه الترمذي وقال : حديث حسن .

885. Dari Anas radhiyallahu anhu, katanya: "Ada seorang lelaki berkata: "Ya Rasulullah, ada seorang diantara kita bertemu dengan saudaranya atau sahabatnya, apakah ia boleh membungkukkan badan untuk menghormatinya itu." Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Tidak boleh." Orang itu bertanya lagi: "Apakah boleh ia merangkulnya dan mencium tubuhnya?" Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Tidak boleh, kecuali kalau baru datang dari berpergian dan lama tidak bertemu, maka boleh merangkul itu, seperti datang dari ibadah haji dan lain-lain." Orang itu berkata lagi: "Apakah boleh ia mengambil tangan saudara atau sahabatnya itu lalu berjabatan tangan dengannya?" Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Ya, boleh." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

 

وعن صَفْوان بن عَسَّال رضي الله عنه قال : قال يَهُودي لِصَاحبه اذْهب بنا إلى هذا النبي فأتيا رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فَسَألاه عن تسْع آيات بَينات فَذَكرَ الْحَديث إلى قَوْله : فقَبَّلا يَدَهُ وَرِجْلَهُ وقالا : نَشْهَدُ أنَّكَ نبي . رواه الترمذي وغيره بأسانيد صحيحة.

886. Dari Shafwan bin 'Assal radhiyallahu anhu, katanya: "Ada seorang Yahudi berkata kepada sahabatnya: "Marilah bersama kami pergi ketempat Nabi ini," yang dimaksudkan ialah Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasalam Keduanya mendatangi Rasulullah shalallahu alaihi wasalam lalu menanyakan perihal sembilan ayat-ayat yang terang." Shafwan seterusnya menguraikan hadits ini sampai ucapannya: "Lalu orang-orang -yakni dua orang Yahudi serta para hadirin yang ada di situ- sama mencium tangan dan kaki beliau shalallahu alaihi wasalam dan keduanya berkata: "Kita semua menyaksikan bahwa Anda adalah seorang Nabi." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan lain-lainnya dengan isnad-isnad shahih.

 

وعن ابن عمر رضي الله عنهما قصة قال فيها : فَدَنَوْنا من النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقَّبلْنا يده . رواه أبو داود .

887. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, ia menyebutkan sesuatu cerita yang di dalamnya ia mengatakan: "Lalu kita semua mendekat kepada Nabi shalallahu alaihi wasalam kemudian kita mencium tangan beliau itu." (Riwayat Abu Dawud)

 

وعن عائشة رضي الله عنها قالت : قَدم : زَيْدُ بُن حَارثة المدينة ورسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في بَيْتي فأتَاهُ فَقَرَعَ الباب. فَقَام إليهْ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يَجُرُّ ثوْبَهُ فاعتنقه وقبله » رواه الترمذي وقال : حديث حسن .

888. Dari Aisyah radhiallahu 'anha, katanya: "Zaid bin Haritsah datang di Madinah dan beliau shalallahu alaihi wasalam sedang ada dalam rumahku. Zaid mendatanginya lalu mengetuk pintu, kemudian Nabi shalallahu alaihi wasalam berdiri untuk menyambutnya -karena Zaid baru datang dari berpergian- lalu beliau shalallahu alaihi wasalam menarik bajunya terus merangkul serta menciumnya." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.

 

وعن أبي ذَرٍ رضي الله عنه قال : قال لي رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم «لاتَحقِرَنَّ مِنَ المعْرُوف شَيْئاً وَلَو أن تلقى أخاك بوجه طليق » رواه مسلم .

889. Dari Abu Zar radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Janganlah engkau menghinakan -meremehkan- sesuatu dari perbuatan baik sekalipun jikalau engkau sewaktu bertemu dengan saudaramu itu lalu menunjukkan muka yang manis berseri-seri." (Riwayat Muslim)

 

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قبَّل النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم الحسن بن على رضي الله عنهما ، فقال ، الأقْرَعُ بن حَابس : إنَّ لي عَشَرةًَ مِنَ الْوَلَد ماَقَبَّلتُ مِنهُمْ أحَداَ . فقال رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم . « مَنْ لاَيَرْحَمْ لا يُرْحَمْ ، َ» متفق عليه .

890. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, katanya: "Nabi shalallahu alaihi wasalam mencium Hasan bin Ali, lalu al-Aqra' bin Habis berkata: "Sesungguhnya saya ini mempunyai sepuluh orang anak, tetapi saya tidak pernah mencium seorangpun dari mereka itu." Rasulullah shalallahu alaihi wasalam lalu bersabda: "Barangsiapa yang tidak berbelas kasihan, maka ia tidak dibelas kasihani oleh Allah." (Muttafaq 'alaih)


 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan