Minggu, 21 Januari 2024

Bab 63. Berlomba-lomba Dalam Perkara Akhirat -Amal Kebaikan- Dan Mengambil Sebanyak-banyaknya Dari Apa-apa Yang Dapat Menyebabkan Keberkahan

Loading

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 63. Berlomba-lomba Dalam Perkara Akhirat -Amal Kebaikan- Dan Mengambil Sebanyak-banyaknya Dari Apa-apa Yang Dapat Menyebabkan Keberkahan

 

قال اللَّه تعالى:  { وفي ذلك فليتنافس المتنافسون }

Allah Ta'ala berfirman: "Dan dalam hal yang sedemikian ini -yakni hal-hal kebaikan- maka hendaknya berlomba-lombalah orang-orang yang ingin berlomba-lomba." (al-Muthaffifin: 26)

 

وعن سهلِ بنِ سعدٍ رضي اللَّه عنه أَن رسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم أُتِيَ بِشَرَابٍ ، فَشَرِبَ مِنهُ وَعَن يَمِينِهِ غُلامٌ ، وَعَن يسارِهِ الأَشْيَاخُ ، فقال لِلْغُلام : « أَ تَأْذَنُ لي أَن أُعْطِيَ هُؤلاءِ؟ فَقَالَ الغُلامُ : لا وَاللَّهِ يا رسُولَ اللَّه لا أُوثِرُ بِنَصيبي مِنكَ أَحَداً ، فَتَلَّهُ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في يَدِهِ . متفقٌ عليه .

567. Dari Sahal bin Sa'ad radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam diberi minuman lalu beliau meminumnya dan di sebelah kanannya ada seorang anak, sedang di sebelah kirinya ada orang-orang tua. Lalu beliau bersabda -kepada anak itu-: "Adakah engkau izinkan kalau -minuman- ini saya berikan kepada orang-orang tua itu?" Anak itu menjawab: "Tidak, demi Allah, ya Rasulullah, saya tidak akan mengalahkan diriku dalam memperoleh bagianku daripada Tuan itu sehingga memberikannya kepada orang lain."

 

Keterangan:

 

Disebabkan anak itu ingin memperoleh keberkahan dari sisa minuman Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, maka ia tetap memintanya dan tidak suka mengalah sekalipun kepada orang-orang tua dan anak itu memang yang berhak, sebab berada di sebelah kanannya. Selanjutnya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam meletakkan minuman itu di tangan anak tadi. Tallahu dengan ta' mutsannat di atas artinya meletakkannya. Anak yang tersebut di atas itu ialah Ibnu Abbas, radhiallahu 'anhuma.

 

وعن أبي هريرة رضي اللَّه عنه عَنِ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « بيْنَا أَيُّوبُ عليه السلام يَغتَسِلُ عُريَاناً ، فَخَرَّ عَلَيْهِ جَرَادٌ مِن ذَهَبٍ ، فَجَعَلَ أَيُّوبُ يَحِثي في ثَوبِهِ، فَنَادَاهُ رَبُّهُ عَزَّ وَجلَّ : يَا أَيُّوبُ ، أَلَم أَكُنْ أَغْنَيْتُكَ عمَّا تَرَى ؟، قال : بَلَى وَعِزَّتِكَ، وَلكِن لا غِنَى بي عَن بَرَكَتِكَ » رواه البخاري .

568. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi shalallahu alaihi wasalam, sabdanya: "Pada suatu ketika Nabi Ayyub 'alaihis salam mandi dengan telanjang, lalu jatuhlah padanya seekor belalang dari emas, lalu beliau mengibas-ngibaskan pada bajunya. Kemudian Tuhannya Azzawajalla memanggilnya: "Hai Ayyub, bukankah Aku telah membuatmu menjadi kaya -dalam jiwanya- dari apa yang engkau lihat itu?" Ayyub menjawab: "Benar, demi keagunganMu, tetapi saya sama sekali tidak dapat merasa kaya -yakni masih amat membutuhkan- pada keberkahanMu." (Riwayat Bukhari)


 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan