Sabtu, 13 Januari 2024

PENDAHULUAN HADITS ARBAIN NAWAWIYAH

Loading

 

PENDAHULUAN

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, Penguasa langit dan bumi. Yang mengatur seluruh makhluk, Yang mengutus rasul - rasul (sholawat dari Allah dan salam-Nya semoga tercurah kepada mereka) kepada sekalian mukallaf untuk menunjukkan mereka dan menjelaskan ajaran ajaran agama dengan dalil – dalil yang pasti dan bukti bukti yang nyata. Aku memuji-Nya atas semua nikmat – nikmat-Nya. Dan aku mohon pada- Nya, penambahan karunia dan kemurahan-Nya.

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Yang Maha Esa, Maha Kuasa, Maha Mulia lagi pengampun. dan aku bersaksi bahwa junjungan kami Nabi Muhammad adalah sebagai hamba-Nya, paling utamanya seluruh makhluk yang dimuliakan dengan Al-Quran yang agung sebagai mu’jizat yang kekal sepanjang masa. Dan dimuliakan dengan sunah – sunah yang menerangi bagi mereka yang menghendaki petunjuk, dialah orang yang dikhususkan dengan memiliki kata – kata yang singkat dan padat, serta agama yang mudah.

Semoga rahmat penghormatan dan salam sejahtera tercurah kepadanya dan seluruh para nabi, para utusan, dan keluarga masing - masing dan atas seluruh orang – orang yang sholeh.

(Amma Ba’du). Sungguh kami telah meriwayatkan hadits dari Ali bin Abi Tholib, dari Abdillah bin Mas’ud, Mu’adz bin Jabal, Abdiddarda’, Ibnu Umar, Ibnu ‘Abbas, Anas bin Malik, Abi Huroiroh, Abi Said Al Khudri (semoga mereka semua diridhoi Allah), dari beberapa jalan hadits yang banyak serta dengan riwayat – riwayat yang bermacam – macam, bahwa Rasulullah saw. telah bersabda: “Barangsiapa yang menghafal (karena memikirkan) atas umatku pada empat puluh hadits tentang urusan Agama mereka, maka Allah akan membangkitkan orang itu di hari kiamat di dalam golongan para ahli fiqih dan para ulama.

Dan menurut sebagian riwayat yang lain: “Maka Allah membangkitkan sebagai orang yang ahli fiqih lagi seorang yang alim”.

Dan dalam riwayat Abid-Darda’: “Maka aku (nabi) menjadi pemberi syafaat padanya dan sebagai saksi pembelanya.”

Dan menurut riwayat Ibnu Mas’ud : “Maka dikatakan kepadanya; masuklah surga dari pintu – pintu yang kamu suka”.

Dan dalam riwayat Ibnu Umar : “Maka dia dicatat dalam golongan para ulama dan dikumpulkan dalam golongan para yang mati syahid”.

(Para ahli hadits sepakat kalau hadits ini adalah hadits dho’if, sekalipun banyak sumber riwayatnya). Ulama ulama Rodliyallahu ‘anhum   telah banyak yang menyusun hadits di bidang ini dengan jumlah kitab kitab susunan yang tak terbilang jumlahnya.

Dan pertama yang telah aku ketahui adalah kitab disusun oleh : 1. Abdullah bin Mubarok, 2. Muhammad bin Aslam Aththuusi, seorang yang alim Robbani, 3. Hasan bin Sufyan Annasai, 4. Abu Bakrin Al Ajuri, 5. Abu Bakrin Muhammad bin Abrohim Al Ashfihani, 6. Daaru Quthni, 7. Hakim, 8. Abu Nuaim, 9. Abdirrohman, 10. Abu Sa’id Al Maliniy. 11. Abu Utsman Ashshobuni, 12. Abdullah bin Muhammad Al Anshori, 13. Abu Bakrin Al Baihaqi, dan beberapa ulama lain yang tak terhitung jumlahnya dari ulama yang  terdahulu dan ulama yang terakhir.

Dan saya telah mohon petunjuk kepada Allah dalam usaha mengumpulkan empat puluh hadits ini. Semua ini saya lakukan karena ikut pada mereka para imam yang bagaikan gunung (hal ketinggian ilmunya), dan para ahli hadits.

Ulama telah sepakat diperbolehkannya menggunakan hadits dhoif khusus urusan keutamaan amal (bukan yang menerangkan halal dan haram). Sekalipun demikian, aku bukan berarti berpegang atas dasar hadits ini melainkan berpegang pada sabda Rasulullah saw. dalam beberapa hadits yang shohih : “Hendaklah orang yang hadir menyampaikan pada orang yang tidak hadir.

Dan sabda nabi : “Semoga Allah memancarkan cahaya pada seseorang yang mendengar makalahku lalu dia mengingatnya dan menyampaikannya pada orang lain sesuai dengan apa yang dia dengar dariku.”

Kemudian di antara para ulama ada yang mengumpulkan empat puluh hadits tentang pokok – pokok agama. Sebagian ada yang menerangkan jihad, dan di antara mereka ada yang menerangkan zuhud, dan sebagian tentang furu’ (cabang cabang hukum fiqih), sebagian tentang sopan santun, sebagian tentang khutbah khutbah; semua itu merupakan maksud maksud baik, semoga Allah meridhoi pada orang yang menyusunnya.

Dan aku yakin pengumpulan empat puluh hadits di sini menerangkan hal yang lebih penting dari pada yang telah tersebut semuanya, yakni empat puluh hadits yang mencakup keterangan keterangan diatas semua itu. Dan tiap – tiap satu hadits ada qaidah yang agung dari beberapa qaidah – qaidah itu adalah pusat peredaran Islam, atau separuh islam atau sepertiga Islam dan atau lain sebagainya.

Dan aku pastikan bahwa hadits empat puluh di sini adalah merupakan hadits yang shohih yang sebagian besarnya tersebut dalam Shohihnya Imam Bukhori dan Imam Muslim.

Dan hadits – hadits di sini aku sebut tanpa aku tulis sanad-nya agar mudah dihafal dan erata manfaatnya, Insya Allah. Kemudian aku lengkapi dengan satu uraian untuk menerangkan lafadz lafadz yang sulit.

Seyogyanya bagi setiap orang yang gemar akhirat supaya mengetahui hadits hadits ini karena di dalamnya terkandung hal hal yang penting dan peringatan terhadap semua bentuk taat (ibadah). Dan hal itu jelas bagi orang yang mau mempehatikannya.

Hanya kepada Allah, aku berpegang teguh (berharap), dan kepada-Nya segala puji dan nikmat. Dan dari pada-Nya-lah pertolongan dan perlindungan.

 

 

 

 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan