Jumat, 26 Januari 2024

Bab 96. Mohon Dirinya -Pamitnya- Seorang Sahabat Dan Memberikan Wasiat Padanya Ketika Hendak Berpisah Dengannya Karena Berpergian Atau Lain-lainnya, Mendoakannya Serta Meminta Doa Daripadanya (Supaya Didoakan Olehnya)

Loading

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 96. Mohon Dirinya -Pamitnya- Seorang Sahabat Dan Memberikan Wasiat Padanya Ketika Hendak Berpisah Dengannya Karena Berpergian Atau Lain-lainnya, Mendoakannya Serta Meminta Doa Daripadanya (Supaya Didoakan Olehnya)

 

قال اللَّه تعالى:{ ووصى بها إبراهيم بنيه ويعقوب: يا بني إن اللَّه اصطفى لكم الدين فلا تموتن إلا وأنتم مسلمون، أم كنتم شهداء إذ حضر يعقوب الموت إذ قال لبنيه ما تعبدون من بعدي؟ قالوا: نعبد إلهك وإله آبائك إبراهيم وإسماعيل وإسحاق إلهاً واحداً، ونحن له مسلمون } .

Allah Ta'ala berfirman: "Dan dengan itu pula -yakni supaya menjadi orang yang bulat-bulat menyerahkan diri kepada Allah- Ibrahim berwasiat kepada anak-anaknya dan juga Ya'qub. Kata mereka: "Hai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu semua maka janganlah engkau semua mati, melainkan engkau semua menetapi Agama Islam. Adakah engkau semua hadir ketika Ya'qub didatangi oleh kematian, ketika ia mengatakan kepada anak-anaknya: "Apakah yang -akan- engkau semua sembah sepeninggalku nanti?" Mereka menjawab: "Kita semua menyembah Tuhanmu dan Tuhannya nenek moyangmu, yaitu Ibrahim, Ismail dan Ishaq yakni Tuhan yang Maha Esa dan kita semua menjadi pemeluk Agama Islam -yakni menyerahkan diri bulat-bulat kepada Tuhan-." (al-Baqarah: 132-133)

 

فمنها حَديثُ زيدِ بنِ أَرْقَمَ رضي اللَّه عنه الذي سبق في باب إِكرامِ أَهْلِ بَيْتِ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قامَ رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فِينَا خَطِيباً ، فَحَمِدَ اللَّه ، وَأَثْنى عَلَيهِ ، وَوَعَظَ وَذَكَّرَ ثُمَّ قال : أَمَّا بَعْدُ ، أَلا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّمَا أَنا بشرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فأُجيب، وأَنَا تَاركٌ فيكُمْ ثَقَليْنِ : أَوَّلهُمَا : كتاب اللَّهِ ، فيهِ الهُدَى وَالنُّورُ ، فَخُذُوا بِكتاب اللَّه ، وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ » فَحَثَّ عَلى كتاب اللَّه ، ورَغَّبَ فِيهِ ، ثُمَّ قال : « وَأَهْلُ بَيْتي ، أُذَكِّرُكُمُ اللَّه في أَهْلِ بَيْتي » رواه مسلم .  وَقَدْ سَبَقَ بطُولِهِ  .

Adapun Hadits-haditsnya, diantaranya ialah hadits Zaid bin Arqam radhiyallahu anhu yang telah diuraikan lebih dulu dalam bab Memuliakan ahli baitnya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam pernah berdiri berkhutbah kepada kita, beliau bertahmid serta memuji kepada Allah, lalu menasihati dan memberi peringatan, kemudian bersabda: "Amma ba'du, ingatlah wahai sekalian manusia, sesungguhnya saya ini adalah seorang manusia, hampir sekali saya didatangi oleh utusan Tuhanku -yakni malaikat pencabut nyawa-, kemudian saya harus mengabulkan kehendakNya -yakni diwafatkan-. Saya meninggalkan dua benda berat -agung- yaitu pertama Kitabullah yang di dalamnya ada petunjuk dan cahaya. Maka ambillah -amalkanlah- dengan berpedoman kepada Kitabullah itu dan peganglah ia erat-erat." Jadi Rasulullah shalallahu alaihi wasalam memerintahkan untuk berpegang teguh serta mencintai benar-benar kepada Kitabullah itu. Selanjutnya beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Dan juga ahli baitku -keluargaku-. Saya memperingatkan kepadamu semua untuk bertaqwa kepada Allah dalam memuliakan ahli baitku itu." Diriwayatkan oleh Imam Muslim. Di muka sudah diterangkan selengkapnya yang panjang. Lihat hadits no.345.

 

وعن أبي سُليْمَانَ مَالك بن الحُويْرثِ رضي اللَّه عنه قال : أَتَيْنَا رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم وَنحْنُ شَبَبةٌ متَقَاربُونَ ، فَأَقمْنَا عِنْدَهُ عشْرينَ لَيْلَةً ، وكانَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم رَحِيماً رفِيقاً، فَظَنَّ أَنَّا قَدِ اشْتَقْنَا أَهْلَنَا . فسَأَلَنَا عَمَّنْ تَرَكْنَا مِنْ أَهْلِنَا، فَأَخْبَرْنَاهُ ، فقال : « ارْجعُوا إِلى أَهْليكم فَأَقِيمُوا فِيهِمْ ، وَعلِّموهُم وَمُرُوهُمْ ، وَصَلُّوا صَلاةَ كَذا في حِين كَذَا ، وَصَلُّوا كَذَا في حِين كَذَا ، فَإِذَا حَضَرَتِ الصَّلاةُ فَلْيُؤذِّنْ لَكُمْ أَحَدُكُمْ ، وَلْيؤمَّكُم أَكبَرُكُمَ » متفقٌ عليه . زاد البخاري في رواية له : « وَصَلَّوا كمَا رَأَيتُمُوني أُصَلِّي » .

710. Dari Abu Sulaiman yaitu Malik bin al-Huwairits radhiyallahu anhu, katanya: "Kita semua mendatangi Rasulullah shalallahu alaihi wasalam dan kita semua adalah para pemuda yang hampir berdekatan saja usianya. Kita semua bermukim di sisi beliau shalallahu alaihi wasalam selama dua puluh malam -untuk belajar ilmu pengetahuan agama-. Rasulullah shalallahu alaihi wasalam adalah seorang yang kasih sayang serta lemah lembut. Beliau mengira bahwa kita semua telah rindu kepada keluarga kita, lalu bertanya kepada kita tentang siapa-siapa dari keluarga kita itu yang kita tinggalkan. Kitapun memberitahukannya tentang hal itu. Selanjutnya beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Kembalilah kini kepada keluargamu masing-masing, berdiamlah di dalam lingkungan mereka, berilah mereka pelajaran, perintahlah mereka -melakukan ketaatan-, juga bershalatlah engkau semua shalat ini pada waktu begini dan shalat ini pada waktu begini -yakni shalat lima waktu-. Jikalau waktu shalat sudah tiba, maka hendaklah seorang diantara engkau semua itu membunyikan adzan dan hendaklah menjadi imammu semua itu orang yang tertua dari engkau semua." (Muttafaq 'alaih) Imam Bukhari menambahkan dalam riwayatnya: "Rasulullah juga bersabda lagi: "Dan bershalatlah engkau semua itu sebagaimana engkau semua melihat cara saya bershalat." Ucapannya: Rahiman rafiqan, diriwayatkan dengan fa' dan qaf -sebagaimana diatas-, juga diriwayatkan dengan dua qaf -lalu berbunyi raqiqan yang artinya halus perasaannya-.

 

وعن عُمَرَ بنِ الخطاب رضي اللَّهُ عنه قال : اسْتَأْذَنْتُ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم في الْعُمْرَةِ ، فَأَذِنَ ، وقال : « لا تنْسنَا يَا أخيَّ مِنْ دُعَائِك » فقالَ كَلِمَةً ما يَسُرُّني أَنَّ لي بهَا الدُّنْيَا . وفي رواية قال : « أَشْرِكْنَا يَا أخَيَّ في دُعَائِكَ » رواه أبو داود ، والترمذي وقال : حديث حسن صحيح .

711. Dari Umar bin al-Khaththabab radhiyallahu anhu, katanya: "Saya meminta izin kepada Nabi shalallahu alaihi wasalam untuk melakukan umrah lalu beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Jangan engkau lupa untuk mendoakan kita, hai saudaraku." Beliau telah mengucapkan sesuatu kalimat yang saya tidak merasa senang memperoleh seisi dunia ini sebagai gantinya -maksudnya bahwa kalimat yang disabdakan oleh beliau shalallahu alaihi wasalam kepada Umar radhiyallahu anhu yakni meminta didoakan dalam umrahnya nanti, dianggap amat besar nilainya melebihi nilai dunia dan seisinya-. Dalam riwayat lain disebutkan: "Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Sertakanlah kita, hai saudaraku dalam doamu itu!" Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Tirmidzi dan Tirmidzi mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan shahih.

 

وعن سالم بنِ عَبْدِ اللَّه بنِ عُمَرَ أَنَّ عبدَ اللَّه بنِ عُمَرَ رضي اللَّه عنهما كَانَ يَقُولُ لِلرَّجُلِ إِذَا أَرَادَ سفراً : ادْنُ مِنِّي حَتَّى أُوَدِّعَكَ كمَا كَانَ رسولُ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم يُودِّعُنَا فيقُولُ: أَسْتَوْدعُ اللَّه دِينَكَ ، وَأَمانَتَكَ ، وخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ ، رواه الترمذي، وقال : حديث حسن صحيح .

712. Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahwasanya Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma berkata kepada seseorang ketika ia hendak berpergian: "Mendekatlah padaku sehingga saya dapat mengamanahkan sesuatu padamu sebagaimana Rasulullah shalallahu alaihi wasalam mengamanahkan sesuatu pada kita -kalau kita hendak pergi-. Beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Saya menyerahkan kepada Allah akan agama dan amanah saudara serta semua akhir amalan saudara." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan shahih.

 

وعن عبدِ اللَّهِ بنِ يزيد الخَطْمِيِّ الصَّحَابيِّ رضي اللَّه عنه قال : كَانَ رسولُ اللَّهص إِذا أَرَادَ أَنْ يُوَدِّعَ الجَيْش قالَ : « أَسْتَوْدعُ اللَّه دِينَكُمْ ، وَأَمَانَتكُم ، وَخَوَاتِيمَ أَعمَالِكُمْ ».  حديث صحيح ، رواه أبو داود وغيره بإِسناد صحيح .

713. Dari Abdullah bin Yazid al-Khathmi as-Shahabi r,a., katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam itu apabila hendak mengucapkan selamat jalan pada sepasukan tentara, beliau bersabda: "Saya menyerahkan kepada Allah akan agamamu semua, amanatmu serta semua akhir amalanmu." Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan lain-lain dengan isnad shahih.

 

وعن أَنسٍ رضي اللَّه عنه قال : جَاءَ رَجُلٌ إلى النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم فقال : يا رسُولَ اللَّه، إِني أُرِيدُ سَفَراً ، فَزَوِّدْني ، فَقَالَ : « زَوَّدَكَ اللَّه التَّقْوَى » .

قال : زِدْني ، قال : « وَغَفَرَ ذَنْبَكَ » قال : زِدْني ، قال : « وَيَسَّرَ لكَ الخيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ» رواه الترمذي وقال : حديث حسن .

714. Dari Anas radhiyallahu anhu, katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi shalallahu alaihi wasalam lalu berkata: "Ya Rasulullah, saya hendak berpergian, maka berilah bekal kepada saya." Beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Semoga Allah memberikan bekal ketaqwaan padamu." Orang itu berkata lagi: "Tambahkanlah -doa- untukku!" Beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Dan semoga Allah memberi pengampunan padamu." Ia berkata lagi: "Tambahkanlah untukku!" Beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda pula: "Juga semoga Allah memberikan kemudahan padamu untuk memperoleh kebaikan di mana saja engkau berada." Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dan ia mengatakan bahwa ini adalah hadits hasan.



0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan