Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi * |
Bab 81. Dilarang Meminta Jabatan Untuk Memegang Pemerintahan, Memilih Meninggalkan Kekuasaan Jikalau Tidak Ditentukan Untuk Itu Atau Karena Ada Hajat -Kepentingan- Padanya
قال اللَّه تعالى:{تلك الدار الآخرة نجعلها للذين لا يريدون علواً في الأرض ولا فساداً،والعاقبة للمتقين}.
Allah Ta'ala berfirman, "Perumahan akhirat Kami jadikan untuk orang-orang yang tidak menghendaki berbuat kesombongan di bumi dan pula tidak membuat kerusakan dan penghabisan yang baik adalah untuk orang-orang yang bertaqwa." (al-Qashash: 83)
وعن أبي سعيد عبد الرحمنِ بن سَمُرةَ رضي اللَّه عنه ، قال : قال لي رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « يَا عَبدَ الرَّحمن بن سمُرَةَ : لا تَسأَل الإمارَةَ ، فَإنَّكَ إن أُعْطِيتَها عَن غَيْرِ مسأَلَةٍ أُعنتَ علَيها ، وإن أُعطِيتَها عَن مسأَلةٍ وُكِلتَ إلَيْها ، وإذَا حَلَفْتَ عَلى يَمِين ، فَرَأَيت غَيرها خَيراً مِنهَا ، فَأْتِ الذي هُو خيرٌ ، وكفِّر عَن يَمينِكَ » متفقٌ عليه .
672. Dari Abu Said, yaitu Abdur Rahman bin Samurah radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda kepada saya: "Hai Abdur Rahman bin Samurah, janganlah engkau meminta jabatan amir -penguasa negara-, sebab jikalau engkau diberi tanpa adanya permintaan daripadamu, maka engkau akan diberi pertolongan oleh Allah dalam memegang jabatan itu, tetapi jikalau engkau diberi dengan sebab adanya permintaan daripadamu, maka engkau akan dipalingkan dari pertolongan Allah. Jikalau engkau bersumpah atas sesuatu yang disumpahkan, kemudian engkau mengetahui sesuatu yang selainnya itu lebih baik daripada apa yang engkau sumpahkan tadi, maka datangilah -yakni laksanakanlah- apa-apa yang lebih baik tadi serta bayarlah kaffarah -denda- karena sumpahmu itu." (Muttafaq 'alaih)
وعن أبي ذرٍ رضي اللَّه عنه قال : قال لي رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم : « يا أبا ذَر أَرَاك ضعِيفاً، وإني أُحِبُّ لكَ ما أُحِبُّ لِنَفسي، لا تَأَمَّرنَّ على اثْنيْن ولا تولِّيَنَّ مال يتِيمِ» رواه مسلم.
673. Dari Abu Zar radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Hai Abu Zar, sesungguhnya saya melihat engkau itu adalah seorang yang lemah dan sesungguhnya saya mencintai untukmu sesuatu yang saya cintai untukku sendiri. Janganlah engkau menjadi seorang amir -pemegang kekuasaan atau hakim- atas dua orang -maksudnya sekalipun yang diperintah itu hanya sedikit dan diibaratkan dua orang, jangan menjadi penguasa atau yang membawahi mereka- dan jangan pula engkau mendekati harta anak yatim -sehingga engkau pakai untuk keperluanmu sendiri-." (Riwayat Muslim)
وعنه قال : قلت : يا رسول اللَّه ألا تَستعمِلُني ؟ فضَرب بِيدِهِ على منْكبِي ثُمَّ قال: « يا أبا ذَرٍّ إنَّكَ ضَعِيف ، وإنَّهَا أَمانة ، وإنَّها يوم القيامَة خِزْيٌ ونَدَامةٌ ، إلاَّ من أخَذها بِحقِّها ، وأدى الذي عليهِ فِيها » رواه مسلم .
674. Dari Abu Zar radhiyallahu anhu pula, katanya: "Saya berkata: "Ya Rasulullah, tidakkah Tuan suka menggunakan saya -yakni mengangkat saya sebagai seorang petugas negara-." Beliau shalallahu alaihi wasalam lalu menepuk bahuku dengan tangannya, lalu bersabda: "Hai Abu Zar, sesungguhnya pada hari kiamat engkau adalah seorang yang lemah dan sesungguhnya jabatan pemerintahan itu adalah sebagai amanat dan sebenarnya jabatan sedemikian itu adalah merupakan kerendahan serta penyesalan -pada hari kiamat- bagi orang yang tidak dapat menunaikan amanatnya, kecuali seorang yang mengambil amanat itu dengan hak sebagaimana mestinya dan menunaikan apa yang dibebankan atas dirinya perihal amanat yang dipikulkan tadi. (Riwayat Muslim)
وعن أبي هُريرة رضي اللَّه عنه أن رسول اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إنَّكم ستحرِصون على الإمارةِ ، وستَكُونُ نَدَامَة يوْم القِيامَةِ » رواهُ البخاري .
675. Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Sesungguhnya engkau semua itu akan bersifat loba -serakah- untuk memperoleh jabatan sebagai penguasa negara dan jabatan sedemikian itu akan menyebabkan adanya penyesalan pada hari kiamat." (Riwayat Bukhari)
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan