Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi * |
Bab 22. Nasihat
قال اللَّه تعالى: { إنما المؤمنون إخوة } .
Allah Ta'ala berfirman: "Sesungguhnya sekalian orang yang beriman itu adalah sebagai saudara-saudara." (al-Hujurat: 10)
وقال تعالى إخباراً عن نوح صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: { وأنصح لكم }
Allah Ta'ala berfirman sebagai pemberitahuan tentang keadaan Nuh alaihis salam: "Dan saya memberikan nasihat kepadamu semua." (al-A'raf: 62)
وعن هود صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم: { وأنا لكم ناصح أمين } .
Dan tentang Hud alaihis salam, firmanNya: "Dan saya adalah penasihat untukmu semua yang terpercaya." (al-A'raf: 68)
Adapun Hadits-haditsnya ialah:
فَالأَوَّلُ : عن أَبِي رُقيَّةَ تَميمِ بنِ أَوْس الدَّارِيِّ رضي اللَّه عنه أَنَّ النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قَالَ: « الدِّينُ النَّصِيحَةُ » قُلْنَا : لِمَنْ ؟ قَالَ « للَّه وَلِكِتَابِهِ ولِرسُولِهِ وَلأَئمَّةِ المُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِمْ » رواه مُسْلم .
182. Pertama: Dari Abu Ruqayyah yaitu Tamin bin Aus ad-Dari radhiyallahu anhu bahwasanya Nabi shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Agama itu adalah merupakan nasihat." Kita semua bertanya: "Untuk siapa?" Beliau shalallahu alaihi wasalam menjawab: "Bagi Allah, bagi kitabNya, bagi rasulNya, bagi pemimpin-pemimpin kaum muslimin serta bagi segenap umumnya umat Islam." (Riwayat Muslim)
Keterangan:
Sendi pokok dan
tiang utama dalam Agama Islam adalah nasihat. Kata "nasihat" itu meliputi
seluruh makna dan pengertian yang tujuannya adalah untuk mendapatkan kebahagiaan
bagi orang yang dinasihati. Dalam hadits di atas dijelaskan intisari dan
pengertian nasihat itu, yakni: Bagi Allah yakni dengan iman pada Allah dan
tampaknya tanda-tanda kemuliaan Allah, bagi kitab Allah yakni dengan
mengenang-ngenangkan -mengingat-ngingat- arti-artinya serta mengamalkan, apa
saja yang tercantum di dalamnya. Bila ini sudah diamalkan, maka orang itu telah
dinasihati oleh jiwanya sendiri. Bagi Rasul Allah yakni dengan mengikuti segala
perintah-perintahnya serta tunduk dan menjauhi larangan-larangannya. Bagi
pemimpin-pemimpin Islam yakni dengan meminta nasihat-nasihat dan fatwa-fatwa
mereka yang mengenai hukum-hukum agama yang semuanya itu tentu diambil dari
pokok-pokoknya yakni al-Quran dan Hadis, dan bagi segenap umat Islam yakni
memimpin mereka ini pada jalan yang benar serta diridhai Allah, juga menunjukkan
kepada mereka ini mana-mana yang baik (benar) dan mana-mana yang jelek
(salah).
الثَّاني : عَنْ جرير بْنِ عبدِ اللَّه رضي اللَّه عنه قال : بَايَعْتُ رَسولَ اللَّه صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم عَلى : إِقَامِ الصَّلاَةِ ، وإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالنُّصْحِ لِكلِّ مُسْلِمٍ . متفقٌ عليه .
183. Kedua: Dari Jarir bin Abdullah radhiyallahu anhu, katanya: "Saya membaiat kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasalam untuk mendirikan shalat, memberikan zakat dan memberi nasihat kepada setiap orang Islam." (Muttafaq 'alaih)
الثَّالثُ : عَنْ أَنَس رضي اللَّه عنه عن النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ » متفقٌ عليه .
184. Ketiga: Dari Anas [14] radhiyallahu anhu dari Nabi shalallahu alaihi wasalam sabdanya: "Tidak sempurnalah keimanan seorang itu sehingga ia mencintai kepada saudaranya -sesama muslim- perihal apa-apa yang ia mencintai untuk dirinya sendiri." (Muttafaq 'alaih)
Keterangan:
Saudara yang
dimaksud di sini, kalau menurut uraian Ibnul 'Imaad ialah bukan hanya sesama
Islam saja, tetapi umum, sehingga orang kafirpun masuk di dalamnya, yakni harus
kita cintai sebagaimana kita mencintai diri kita sendiri. Cinta kepada saudara
yang kafir ialah dengan menginsafkan dan agar segera masuk Islam supaya selamat
dirinya, di dunia dan akhirat. Karena itu disunnahkan mendoakan orang kafir itu
agar mendapat petunjuk. Adapun cinta pada saudara yang muslim ialah dengan terus
menerus ikut mengusahakan agar ia senantiasa tetap dalam
keIslamannya.
Catatan Kaki:
[14] Salah seorang sahabat Nabi shalallahu alaihi wasalam yakni Sayidina Anas radhiyallahu anhu itu pernah menjadi khadam -pembantu- Rasulullah shalallahu alaihi wasalam Mula-mulanya ialah, pada suatu ketika ibunya datang pada beliau shalallahu alaihi wasalam sewaktu beliau baru datang di Madinah. Ibunya berkata: "Wahai Rasulullah, ambillah dia (Anas) sebagai khadam yang akan melayani Tuan." Nabi shalallahu alaihi wasalam lalu menerimanya. Usia Anas saat itu kira-kira 9 atau 10 tahun. Anas berkata: "Aku melayani Rasulullah shalallahu alaihi wasalam selama 9 atau 10 tahun. Selama masa yang sekian itu belum pernah beliau berkata pada saya: "Mengapa engkau kerjakan ini?" atau "Mengapa tidak engkau lakukan itu?" Tetapi beliau selalu bersabda: "Allah yang menakdirkan, apa yang dikehendaki olehNya, pasti akan dilakukan dan yang ditakdirkan pasti terjadi!"
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan