Sabtu, 27 Januari 2024

Bab 128. Bolehnya Tidur Telentang Atas Tengkuk Leher

Loading

 

 

Riyadhus Shalihin – Imam Nawawi

*

 

Bab 128. Bolehnya Tidur Telentang Atas Tengkuk Leher, juga Meletakkan Salah Satu Dari Kedua Kaki Jikalau Tidak Dikhawatirkan Terbukanya Aurat Dan Bolehnya Duduk Dengan Bersila Dan Duduk Ihtiba' -Yakni Duduk Berjongkok Sambil Membelitkan Sesuatu Dari Pinggang Ke Lutut Atau Tangannya Merangkul Lutut-

 

عن عبدِ الله بن يزيد رضي الله عنه أنه رأى رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم مُستَلِقياَ في المسَجْدِ وَاضعاً إحْدَى رِجْليْهِ عَلى الأُخْرىَ متفق عليه .

817. Dari Abdullah bin Zaid radhiyallahu anhu bahwasanya ia melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasalam bertelentang di masjid sambil meletakkan salah satu dari kedua kakinya di atas kaki yang lain." (Muttafaq 'alaih)

 

وعن جابر بن سمرة رضي الله عنه قال : « كان النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم إذَا  صَلَّى الْفَجرَ تَرَبَّعَ في مَجْلِسِهِ حتَّى تَطْلُعَ الشَّمسُ حَسْنَاء » حدِيث صحيح ، رواه أبو داود وغيره بأسانيد صحيحة.

818. Dari Jabir bin Samurah radhiallahu 'anhuma, katanya: "Nabi shalallahu alaihi wasalam itu apabila telah shalat fajar -yakni shalat subuh- lalu beliau duduk bersila di tempat duduknya sehingga terbitnya matahari yang putih indah sinarnya." Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dan lain-lainnya dengan beberapa isnad yang shahih

 

وعنِ ابن عمر رضي الله عنهما قال : رأيت رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم بفناء الكَعْبِةَ مُحْتَبياً بِيَدَيْهِ هكَذَا ، وَوَصَفَ بِيَدِيِه الاحْتِباء، و َهُوَ القُرفُصَاء رواه البخاري.

819. Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma, katanya: "Saya melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasalam ada di halaman Ka'bah sambil duduk ihtiba' -pantat di tanah dan kedua betis ditegakkan- dengan kedua tangannya -yakni dengan merangkulkan kedua tangannya pada lutut-, demikian." Ibnu Umar menjelaskan dengan kedua tangannya cara duduk ihtiba' Nabi shalallahu alaihi wasalam yaitu semacam berjongkok. (Riwayat Bukhari)

 

وعن قَيْلَةَ بِنْت مَخْرمَةَ رضي الله عنها قالت : رأيتُ النبي صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم وهو قَاعِدٌ القُرَفُصَاءَ فلما رأيتُ رسول الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم المُتَخَشِّعَ في الِجْلسةِ أُرْعِدتُ مِنَ الفَرَقِ . رواه أبو داود ، والترمذي.

820. Dari Qailah binti Makhramah radhiallahu 'anha, katanya: Saya melihat Nabi shalallahu alaihi wasalam dan beliau sedang duduk berjongkok. Setelah saya melihat Rasulullah shalallahu alaihi wasalam yang amat tenang dalam duduknya itu, lalu saya berdebar-debar karena ketakutan -kalau-kalau ada sesuatu yang terjadi-." (Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi.

 

وعنِ الشَّريد بن سُوَيْدٍ رضي الله عنه قال : مر بي رسولُ الله صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم وَأنا جَالس هكذا ، وَقَدْ وَضَعتُ يَديِ اليُسْرَى خَلْفَ ظَهْرِي وَاتَّكأْتُ عَلَى إليْة يَدِي فقال : أتقْعُدُ قِعْدةَ المَغضُوبِ عَلَيهْمْ ، رواه أبو داود بإسناد صحيح ٍ.

821. Dari as-Syirrid bin Suwaid radhiyallahu anhu, katanya: "Rasulullah shalallahu alaihi wasalam berjalan melalui saya dan saya sedang duduk demikian, yaitu saya meletakkan tangan saya sebelah kiri di belakang punggungku dan saya bersandar pada ujung tanganku, lalu beliau shalallahu alaihi wasalam bersabda: "Adakah engkau ini duduk sebagaimana duduknya orang-orang yang dimurkai? -yakni cara duduknya orang Yahudi-" (Riwayat Abu Dawud dengan isnad shahih)


 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan