Prof. DR. H.
Muhammad Chirzin, M.Ag.
Guru Besar
Ilmu Tafsir UIN Sunan Kalijaga Dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Dan suatu tanda kekuasaan Allah yang besar bagimereka
ialah malam.Kami tanggalkan siang darinya;tiba-tiba mereka pun dalam kegelapan.
Dan matahari beredar menurut waktu yang sudah diten tukan beginya. Itulah
ketentuan Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui Dan bulan pun telah Kami tentukan
manzil-manzi lnya untuk dilintasi, sampai ia kembali se perti bagian bawah tangkai kurma yang tua.
kering. Tiada semestinya matahari akan menyusulbulan,dan malamtakakan
mendahului siang; masing-masing berenang dalamgaris edarnya. (Yasin [36]:
37-40)
Atas dasar keteraturan peredaran matahari, bumi dan
bulan sedemikian rupa, maka dengan bantuan ilmu astronomi manusia dapat
memperhitungkan terjadinya gerhana bulan maupun matahari pada tiga tahun atau
bahkan empat tahun yang akan datang. Rotasi bumi mengelilingi matahari
membutuhkan waktu 364, 25 hari untuk menyempumakan satu putaran. Rotasi bumi
mengikuti bintang-bintang secara bergiliran pada orbitnya menghabiskan waktu26.000 tahun untuk menyempurnakan satu
putaran. (Hisham Thalban (et.al),
Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur'an dan Hadis
jilid9,171).Keteraturanperedaran matahari, bumi dan bulan tersebut memungkinkan
manusia menetapkan takwim Syamsiyah
maupun Qamariyah sejak dahulu seperti diisyaratkan Al-Qur an berikut.
Begitulah
mereka tinggal dalam gua tiga ratus
tahun, dan sebagian menambahkan sembilan lagi. (Al-Kahfi [18]: 25).
Ayat tersebut menjelaskan tentang lamanya para pemuda berada dalamgua, yakni 300 tahun plus sembilan tahun. Pembulatan angka 300 tahun dalam takwim Syamsiyah akan menjadi 309 tahun dalam takwim Qamariyah. Dalam surat
Yunus [10]: 5) dan Al-Isra' [17): (12) disebutkan Allah SwT memperedarkan
matahari dan bulan untuk mengetahui
bilangan tahun dan perhitungan waktu.
Jumlah bulan
dalam setahun dalam bilangan Allah SwT
adalah dua belas bulan. Satu tahun
qamariyah, sebagal tahun peribadatan, kira-kira terdiri dari 354 hari yang dihitung menurut terbit bulan yang sebenamya.
Setiap tahun Qamariyah lebih cepat
kira-kira 11 hari daripada tahun syamsiyah
Allah SwT menetapkan jumlah bulan itu dua belas, semenjak Dia menciptakan langit dan bumi. Bulan yang dimaksud adalah
bulan menurut tahun Qamariyah, karena dengan perhitungan Qamariyah itulah Allah menetapkan waktu untuk mengerjakan
ibadah fardhu dan sunat dan beberapa
ketentuan lain. Menunaikan shalat, berpuasa, dan ibadah haji, ketetapan
mengenal ddah wanita yang bercerai dan
masa meusui ditentukan dengan bulan Qamariyah.
Kementerian Agama Rl, Al-Qur'an dan
afsimya Jilid 4, 2010, 111).
Dalam An-Nisa' [4]: 103, dinyatakan Ka!aU shalat
merupakan ibadah yang sudah ditentukan waktunya sedangkan rincian waktunya
ditetapkan Allah SwT dalam firman-Nya, Al-Isra' [17]: (78-79).
Ayat ini mengandung perintah shalat fardlu lima kali sehari,yaitu empat dari
waktu matahari condong dari atas kepala
samai gelap malam, dan pada waktu Subuh,yang biasanya disertai dengan pembacaan
Qur an. Keempat shalat lepas tengahan Dluhur, segera setelah matahari condong waktu tengah hari; Ashar , Rentang
sore; Maghrib, segera setelah,terbenam, dan isya, setelah 2, a-g an sinar matahari tak tampak lagi
sesudah sepenuhnya memasuki gelap Shalat subuh disebutkan tersendiri secara knusus, sebab waktu Subuh adalah saat suci" dan mempunyai pengaruh cr ani yang khusus pula terhadap jiwa setelah
bangun dari rehat malam hari. Sna}atpadasaatitumendapatkesaksian tersendiri
oleh para malaikat. Sedangkan shalat tahajud merupakan shalat tambahan yang dilakukan sesudah tengah malam, saat
menjelang waktu subuh. (Abdullah usuf
Ali, Qur'an Terjemahan dan Tafsirnya, 716-717).
Dewasa ini dengan bantuan ilmu astronomi manusia dapat
menetapkan jadwal waktu shalat lima
waktu sehari-semalam dalam setahun yang
dikenal dengan jadwal waktu shalat
abadi. Dengan perhitungan asTronomi pula manusia tidak lagi bergantung pada
penginderaan atas posisi bumi terhadap matahari.
Sedangkan dalam Al-Baqarah [2]: 185, Allah menyatakan
waktu ibadah puasa Pada bulan Ramadlan itulah Al-Qur'an diturunkan, sebagai
petunjuk bagi umat manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
antara hak dan bathil. Barang siapa berada di tempat sendiri selama dalam bulan
itu, maka berpuasalah Tetapi jika ada yang sakit, atau sedang dalam perjalanan,
maka berpuasalah sebanyak hari yang ditinggalkan, pada hari-hari lain. Allah
menghendaki yang mudah bagimu, dan tidak ingin mempersulit kamu. la menghendaki
kamu mencukupkan jumlah bilangan, serta mengagungkan Allah yang telah memberi
petunjuk kepadamu; supaya kamu bersyukur. ( Al- Baqarah [2]: 185)
Ramadlan, bulan puasa, adalah salah satu dari 12
bulan-bulan dalam satu tahun qamariyah yang dapat ditentukan dan ditetapkan
waktunya berdasarkan perhitungan secara akurat dan saksama. Waktu-waktu shalat
dan ibadah haji juga ditentukan dengan cara yang sama.*
Sumber : Suara Muhammadiyah
Sumber : Suara Muhammadiyah
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan