Jumat, 16 Oktober 2020

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Loading

 


Kepribadian Muhammadiyah

 

            A.            Pengertian Kepribadian Muhammadiyah

 Dalam tata kebahasaan ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bang- sa lain.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammad- iyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuan- gannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya.

Kepribadian Muhammadiyah merupakan uangkapan dari kepribadi- an yang memang sudah ada pada Muhammadiyah sejak lama ber- diri. Kepribadian Muhammadiyah merupakan penegasan diri bahwa Muhammadiyah bukan berdakwah melalui partai politik, bukan pula dengan jalan ketatanegaraan, melainkan dengan pembentukan mas- yarakat tanpa memperdulikan bagaimana struktur politik yang mengua- sai sejak jaman Belanda, Jepang sampai jaman kemerdekaan seka- rang ini.

Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang men- guraikan tentang jati diri, apa dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk teks yang dikenal sebagai Matan Kepribadi- an Muhammadiyah.

Kepribadian Muhammadiyah merupakan salah satu dari beberapa rumusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh Muktamar Muham- madiyah ke-35 tahun 1962 di Jakarta, atau sering disebut dengan Muk-

Latar Belakang  Dirumuskannya Kepribadian Muhammadiyah

1.      Adanya kekaburan terhadap pemahaman Agama Islam di kalangan Muhammadiyah, termasuk di kalangan  para aktifis Muhammadiyah., khususnya para penerus perjuangan Muhammadiyah, lebih-lebih di kalangan pengella amal usaha.

2.    Memudarnya semangat perjuangan terjadinya penyimpangan gerak langkah Muhammdiyah disebabkan ketidakjelasan arah, tujuan terhadap cita-cita perjuangan Muhammadiyah di kalangan anggota khususnya pada generasi penerus  Muhammadiyah.

3.     Adanya ketidakfahaman akan kepribadian Muhammadiyah pada para penerus perjuangan Muhammadiyah, menyebabkan mereka terombang-ambing oleh gerakan-gerakan dan paham agama yang berkembang dalam masyarakat.

4.     Masuknya pengaruh luar yang tidak sesuai dengan  ruh, cita-cita semangat perjuangan Muhammadiyah yang menyebabkan  kelesuan/melemahkanya dedikasi, hilangnya loyalitas terhadap cita-cita perjuangan Muhammadiyah, sikap – mental yang  materialistic,  penyimpangan arah perjuangan Muhammadiyah..

5.    Ceramah / uraian KH Faqih Usman yang berjudul “Apakah Muhammadiyah itu ?” dalam sebuah Kursus Pimpinan Muhammadiyah di bulan Ramadhan tahun 1381 H, di Yogyakarta,  yang diikuti oleh Pimpinan Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.

 Kronologi Lahirnya Kepribadian Muhammadiyah  dan Pelaksanannya

1.   Pada Muktamar Muhammadiyah (darurat) tahun 1946 di Yogyakarta, telah diterima rumusan “Muqdimah AD Muhammadiya” yang disusun oleh Ki Bagus Hadikusumo (Ketua PB Mhammadiyah 1942 – 1953), kemudian disempurnakan dan disahkan dalam Sidang Tanwir 1951 , yang merupakan amanat Muktamar ke 31 tahun 1950 di Yogyakart.

2.   Pada Muktamar ke 33 tahun  di Palembang telah disahkan rumusan ‘Khiththah Muhammadiyah”

3.   Pada Muktamar ke 35 (setengah abad) tahun 1962 di Jakarta, disahkan rumusan Kepribadian Muhammadiyah.

4.   Pada Muktamar ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta disah keputusan tentang tajdid di bidang ideology meliputi (a) Ideologi (Matan Cita-cita dan Keyakinan hidup Muhammadiyah = MKCH),  (b) Khiththah Perjuangan. Gerak dan amal usaha  Organisasi.

5.   Pada Muktamar Muhammadiyah ke 38 tahun 1971 di Ujung Pandang (Makassar) disahkan keputusan tentang  ‘Peningkatan Muhammadyah Sebagai Gerakan Dakwah Islam.’

6.   Pada Muktamar Muhammadiyah ke 39 tahun 1975 di Padang telah disahkan keputusan tentang program  ‘Peningkatan Dakwah Muhammadiyah’

 

Perumus Kepribadian Muhammadiyah  ;

      Konsep awal kepribadian Muhammdiyah dilontarkan oleh KH Faqih Usman dalam sebuah kursus pimpinan  yang diselenggarakan oleh PP Muhammadiyah dan diikuti oleh pimpinan Muhammadiyah seluruh Indonesia pada bulan Ramadhan 1381 H di Yogyakarta. Pada waktu itu KH Faqih Usman memberikan kuliahnya dengan judul “ Apakah Muhammadiyah itu?’

 

Konsep itu kemudian disempurnakan oleh sebuah tim yang anggotanya adalah ;

1.             KH Faqih Usman.

2.             Prof. H.Farid Makruf,

3.             H.Djarnawi Hadikusumo,

4.             M. Djindar Tamimy,

5.             Dr. Hamka,

6.             KH R. Muhd Wardan Diponingrat,

7.             M. Saleh Ibrahim

B Fungsi  Kepribadian Muhammadiyah

 Penyusunan rumusan Kepribadian Muhammadiyah memiliki tujuan dan fungsi sebagai landasan, pedoman, dan pegangan setiap gerak langkah Muhammadiyah menuju cita-cita terwujudnya masyarakat Is- lam yang sebenar-benarnya.

Sebagai landasan dan pedoman, maka Kepribadian Muhammadi- yah memiliki fungsi lebih luas dalam setiap pribadi Muhammadiyah. Setiap amal dan aktivitas warga Muhammadiyah, baik secara individu maupun organisasi perlu didasarkan pada rumusan Kepribadian Mu- hammadiyah tersebut.

Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan, pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota Muham- madiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita-cita dan perjuangan Muhammadiyah serta cara memper- juangkan cita-citanya. Artinya, tidak terpengaruh oleh paham-paham agama lain, ideologi-ideologi lain, aliran-aliran agama lain, isme-isme, gerakan-gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non muslim serta cara berpikir non muslim (seperti cara berpikir Barat, sekuler, liberal dsb).

Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebu- dayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubah- an itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik dan kebudayaan, yang menyangkut pe- rubahan strukturil dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.

Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan perubahan itu, senantiasa mempunyai kepentingan untuk melak- sanakan amar ma’ruf nahi-mungkar, serta menyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang sesuai dengan lapangan yang dipilihnya yaitu masyarakat, sebagai usaha Muhammadiyah untuk mencapai tujuann- ya: “menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwu- jud masyarakat Islam yang sebenar – benarnya”.

Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan di atas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud di dalam “Matan Keya- kinan Cita-cita Hidup Muhammadiyah”. Keyakinan dan Cita-Cita Hidup

Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan gerakan Muhammad- iyah, juga bagi gerakan dan amal usaha dan hubungannya dengan ke- hidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.

Matan Rumusan  Kepribadian Muhammadiyah

a.  Hakekat Muhammadiyah

 Pengertian Muhammadiyah terdapat beberapa segi peninjauan se- bagai yang diuraikan berikut ini :

1.     Ditinjau dari segi bahasa, maka pengertian Muhammadiyah ada- lah pengikut Nabi Muhammad SAW. Pengertian yang seperti ini sangat luas sehingga seluruh umat Islam dapat dikatakan Mu- hammadiyah.

2.     Ditinjau dari segi istilah Muhammadiyah adalah organisasi Is- lam yang didirikan oleh KHA. Dahlan dengan maksud agar umat Islam di Indonesia melaksanakan ajaran Islam sesuai dengan yang dituntunkan oleh Nabi Muhammad SAW.

3.     Menurut Anggaran Dasar Muhammadiyah Pasal 4 ayat 1 : Mu- hammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan Tajdid, bersumber pada Al-Qur`an dan As-Sunnah (AD/ART. Muhammadiyah hasil Keputusan Muktamar Muham- madiyah ke 45 di Malang).

       4.     Menurut Kepribadian Muhammadiyah

Apakah Muhammadiyah itu. Muhammadiyah adalah suatu Pers- yarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”. Maksud geraknya ialah “Da’wah Islam Amar Mkruf Nahi Munkar” yang ditujukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat.

Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar pada bidang pertama terbagi kepada dua golongan :

a.     Kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran Islam yang murni (Umat Ijabah)

b.    Kepada yang belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam (Umat Dakwah)

Adapun da’wah amar ma’ruf nahi munkar pada bidang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan peringatan. Ke- semuanya itu dilaksanakan bersama dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridlaan Allah semata-mata. Dengan melak- sanakan da’wah Islam amar ma’ruf nahi munkar dengan caranya mas- ing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya “terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-be- narnya”

 

b. Dasar amal usaha Muhammadiyah

a.       Hidup manusia itu berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada Allah SWT.

b.       Hidup manusia bermasyarakat.

c.       Mematuhi ajaran-ajaran  Agama Islam dengan keyakinan bahwa ajaran Islam itu  satu-satunya landasan kepribadian  dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat

d.       Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepa Allah dan ihsan kepada kemanusian.

e.       Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

f.       Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi.

 

c.  Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah

a.    Berpegang teguh pada ajaran Allah dan RasulNya.

b.   Bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan  dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah.

 

d.  Sifat Muhammadiyah

a.   Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.

b.   Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.

c.   Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran Islam.

d.   Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

e.   Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta  Dasar dan Falsafah Negara yang sah.

f.   Amar ma’ruf nahi mungkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh tauladan yang baik.

g.   Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan pembangunan sesuai dengan ajaran islam.

h.   Bekerja sama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya.

i.    Membantu pemerintah serta bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhai Allah.

j.    Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana..

E . Memimpinkan Kepribadian Muhammadiyah

1.   Kepada siapa Kepribadian Muhammadiyah Kita Pimpinkan / Berikan

Seperti telah diuraikan Kepribadian Muhammadiyah ini pada dasarn- ya memberikan pengertian dan kesadaran kepada warga kita / Mu- hammadiyah agar tahu tugas dan kewajibannya, tahu sandaran atau dasar-dasar beramal usahanya, juga tahu sifat-sifat atau bentul / irama bagaimana bertindak / bersikap pada saat melaksanakan tugas kewa- jibannya.

2.  Cara Memberikan atau Menuntunkan Kepribadian Muhammad- iyah

Tidak ada cara lain dalam memberikan atau menuntunkan Kepriba- dian Muhammadiyah ini, kecuali harus dengan teori dan praktek pena- naman pengertian serta pelaksanaan.

a.     Pendalaman pengertian tentang dakwah / bertabligh

b.    Menggembirakan dan memantapkan tugas berdakwah. Tidak merasa rendah diri (minderwaardig-Bld) dalam menjalankan dakwah, namun tidak memandang rendah kepada yang bertugas dalam lapangan lainnya (politik, ekonomi, seni-budaya dan lain-lain).

c.     Kepada mereka (para warga) hendaklah ditugaskan dengan

tugas yang tentu-tentu, bukan hanya dengan sukarela. Bila perlu dilakukan dengan suatu ikatan misalnya dengan perjanjian, dengan bai’at dan lain-lain.

d.    Sesuai dengan masa sekarang, perlu dilakukan dengan musyawarah yang sifatnya mengevaluasi tugas-tugas itu.

e.     Sesuai dengan suasana sekarang, perlu pula dilakukan dengan formalitas yang menarik, yang tidak melanggar hokum-hukum agama dan juga dengan memberikan bantuan logistic

f.     Pimpian Cabang/Ranting bersama-sama dengan anggota- anggotanya memusyawarahkan sasaran-sasaran yang dituju, bahan-bahan yang dibawakan dan membagi petugas-petugas sesuai dengan kemampuan dan sasarannya.

g.    Pada musyawarah yang melakukan evaluasi, sekaligus dapat ditambahkan bahan-bahan atau bekal yang diperlukan, yang akan dibagikan kepada para warga selaku muballigh / muballighat


RANGKUMAN

Perjalanan dan perkembangan Persyarikatan Muhammadiyah sejak didirikan oleh KHA Dahlan pada tanggal 18 Nopember 1912 M berte- patan dengan 08 Dzulhijjah 1330 H hingga setengah abad pada tahun 1962 tidak selalu berjalan dengan mulus, tetapi juga mengalami pas- ang surut oleh karena adanya dinamika kehidupan sosial yang menyer- tainya.

Dinamika sosial yang terjadi di Indonesia khususnya pada tahun 1950 hingga akhir tahun 1960, adalah karena adanya perkembangan ideologi, paham atau aliran yang tidak sejalan dengan ajaran Islam baik yang datang dunia barat seperti sekularisme dan liberalisme mau- pun adanya ideologi komunisme yang berkembang pada saat itu, yang pada akhirnya memberikan kesadaran kepada kalangan Pimpinan / Tokoh Muhammadiyah khususnya di tingkat pusat untuk menyusun panduan organisasi, yang kemudian pada tahun 1962 atau pada saat Muktamar Muhammadiyah ke 50 (setengah abad) di Jakarta disah- kan rumusan resmi Muhammadiyah yang kemudian dikenal dengan Kepribadian Muhammadiyah.

Kepribadian Muhammadiyah adalah sebuah rumusan yang men- guraikan tentang jati diri, apa dan siapa Muhammadiyah. Kemudian dituangkan dalam bentuk teks yang dikenal sebagai Matan Kepribadian Muhammadiyah. Fungsi Kepribadian Muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan, pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota Muhammadiyah dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak terombang-ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita-cita dan perjuangan Muhammadiyah ser- ta cara memperjuangkan cita-citanya. Artinya, tidak terpengaruh oleh paham-paham agama lain, ideologi-ideologi lain, aliran-aliran agama lain, isme-isme, gerakan-gerakan politik, gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non muslim serta cara berpikir non muslim (seperti cara ber- pikir Barat, sekuler, liberal dsb).

Dalam menjelaskan materi tentang Kepribadian Muhammadiyah, maka dilengkapi dengan penjelasan tentang : Hakekat Muhammadi- yah, Dasar Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah, Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah dan Sifat Muhammadi- yah. Uraian tentang hakekat Muhammadiyah ini agar para mahasiswa dan pembaca pada umumnya bisa memahami dengan benar tentang jati diri Muhammadiyah sebagai organisasi kemasyarakatan dan kea- gamaan yang bergerak dalam bidang dakwah Islam amar makruf nahi munkar, yang sduah tentu berbeda dengan organisasi lain yang ber- sifat politik (organisasi politik / orpol) atau organisasi kemasyarakatan pada umumnya.

Penjelasan tentang Kepribadian Muhammadiyah yang garis be- sarnya menjelaskan hakekat Muhammadiyah ini penting dikemuka- kan agar siapa saja yang membaca atau bergabung di Persyarikatan Muhammadiyah tidak salah paham tentang Muhammadiyah. Lebih dari itu Kepribadian Muhammadiyah ini dalam perjalanan sejarah Mu- hammadiyah juga menjadi satu kekuatan tersendiri yang menjadikan Muhammadiyah bisa diterima oleh semua pihak atau banyak kalan- gan, sekaligus menjadi pendorong bagi aktifis Muhammadiyah untuk menyebarkan berbagai amal usaha Muhammadiyah dan juga seman- gat dakwah Islam ke berbagai penjuru dunia. Agar Kepribadian Mu- hammadiyah itu menjadi sesuatu yang operasional dan fungsional, maka dalam pelaksanaannya perlu disosialisasikan dan dipimpinkan kepada keluarga besar Muhammadiyah, dengan cara cara yang telah ditentukan secara teori maupun praktek.

 

SUMBER:

-       buku Mahaj Tarjih Muhammadiyah oleh haedar nahir

-       modul AIK 3 Universitas Muhammadiyah Surabaya

 

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan