Minggu, 25 Oktober 2020

KAJIAN SANAD DAN MATAN HADITS CARILAH ILMU WALAU KE NEGERI CINA

Loading

Kajian Sanad dan Matan_Carilah Ilmu Walau Sampai Ke Negeri Cina

Sanad Hadits:

أخبرنا أبو عبد الله الحافظ ، أخبرنا أبو الحسن علي بن محمد بن عقبة الشيباني ، حدثنا محمد بن علي بن عفان ، ح وأخبرنا أبو محمد الأصبهاني ، أخبرنا أبو سعيد بن زياد ، حدثنا جعفر بن عامر العسكري ، قالا : حدثنا الحسن بن عطية ، عن أبي عاتكة ، – وفي رواية أبي عبد الله – حدثنا أبو عاتكة ، عن أنس بن مالك ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم

Telah mengkhabarkan kepadaku (Baihaqi) Abu Abdillah Al-Hafidz, telah mengkhabarkan kepadaku Abul Hasan Ali bin Muhammad bin Uqbah Asy-Syaibani, telah berkata kepadaku Muhammad bin Ali bin Affan, dan telah mengkhabarkan kepadaku Abu Muhammad Al-Ashbihani, telah mengkhabarkan kepadaku Abu Said bin Ziyad, telah berkata kepadaku Ja’far bin Amir al-Askari, mereka berdua berkata: Telah berkata kepadaku Al-Hasan bin Athiyyah dari Abu Atikah –dalam riwayat lain Abu Abdillah- telah berkata kepadaku Abu Atikah, dari Anas bin Malik, beliau berkata: Rasulullah bersabda:

– Komentar para Ulama’ tentang derajat hadits ini:

Hadits tersebut diriwayatkan oleh: Uqaili, Ibnu Adiy, Baihaqi dan beliau mengatakan bahwa hadits ini mirip masyhur tapi sanadnya dhaif, dan juga diriwayatkan dari beberapa jalur yang semuanya dhaif.

Hadits ini juga dikeluarkan oleh Ibnu Abdil Bar dalam bab Ilmu, juga dikeluarkam oleh al-Khatib.

Dan Ibnu Jauzi memasukkan hadits ini dalam hadits-hadits Maudhu’.

Al-Ajaluni berkata: hadits ini Dhaif bahkan Ibnu Hibban mengatakan hadits ini adalah batil.

Namun Al-Hafidz al-Mazzi mengatakan bahwa hadits ini memiliki banyak jalan yang kalau dikumpulkan bisa masuk dalam katagori hadits Hasan. Begitu juga adz-Dzahabi mengatakan: Hadits ini diriwayatkan dari beberapa jalur yang meragukan dan sebagian lagi ada yang dari jalur shalih (baik).

Abu Ya’la meriwayatkan hadits ini dari Anas dengan lafadzh:

 “اطلبوا العلم ولو بالصين” 

saja.

Sedangkan Ibnu Abdil Barr juga meriwayatkan dari Anas dengan sanad yang di dalamnya ada orang pendusta.

– Kesimpulan:

1) Mayoritas Ulama’ hadits mengatakan bahwa hadits tersebut dengan redaksi seperti itu adalah hadits yang dhaif dan tidak bisa dijadikan dalil.

2) Hikmah yang bisa diambil dari hadits tersebut walaupun dhaif adalah bahwa kita selalu diperintahkan mencari ilmu di manapun dan kapanpun, baik ke negeri Cina, Arab Saudi, Mesir dan lain sebagainya.

✅ Mengapa BERGURU HINGGA NEGERI CHINA 

Tuntutlah ilmu hingga negeri China, demikian nabi saw berujar. Belum tahu dari mana Rasulullah saw mengenal orang China, apakah dari produknya atau lewat interaksi perdagangan, karena orang China memang dikenal ahli berpetualang dan berdagang, mereka dikenal ulet dan pintar membaca peluang termasuk kemampuan  menggunakan perahu, jenis transportasi paling faforit dan efisien saat itu.

Kita juga mengenal pribadi Muhammad sebelum diangkat menjadi rasul juga seorang pedagang.  Ulet, jujur dan banyak relasi. Khadijah tertarik dan melamar Muhammad menjadikan salah satu manajer pemasaran. Bersama pamannya Abu Thalib, Muhammad berdagang hingga negeri Syam sebuah pasar internasional kala itu. Tempat pedagang-pedagang besar dunia bertemu dan melakukan transaksi. Dari situlah "mungkin" Muhammad muda mengenal orang China. 

Kita tahu bahwa peradaban China merupakan salah satu peradaban tua, mereka sudah mengenal kertas, tinta, kaligrafi, tekstil, seni, keramik, perhiasan, sastra, pertanian dan pertahanan. Juga dengan berbagai bendungan besar sebagai alat irigasi. Tembok China juga sangat terkenal disamping peninggalan lainnya yang dibangun ribuan abad sebelum Masehi. Furnitur China juga terkenal amat bagus, kita juga famlier dengan kulinernya, kaya rasa: bakso, bakmi nasi goreng, chap jay semua adalah masakan China. Hal ini tentu saja berbeda dengan timur tengah dan sekitarnya, dimana kekuasaan dan politik yang dominan. 

China bagaimanapun lebih komplet memenuhi syarat sebagai peradaban moderen. Dan nabi saw menyuruh kita belajar dan menuntut ilmu kepada orang-orang China. Ketika peradaban seusianya kukut ditelan usia, China malah sebaliknya. Terus berkembang menguasai dunia, bukan saja peradabannya, tapi China Town (Pecinan-Kampung China) ada hampir di semua kota di dunia. 

Belajar tentang bagaimana bertani, beternak, membuat tekstil, otomotif, software, yang sekarang sudah menguasai lebih separo pasar dunia dan lebih dari itu belajar tentang ethos kerja, produktifitas, keberanian, bertani dan berdagang, bahkan termasuk belajar cara beranak pinak.

Wallahu a'lam

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan