بسم الله
الرحمن الرحيم
وَأَعِدُّوا
لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ
عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ
اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ
إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ ÇÏÉÈ
“Dan siapkanlah
untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggup dan dari kuda-kuda
yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak
mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan
Allah niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya
(dirugikan)”.
QS
Al-Anfal 8:60.
الْحَقُّ بِلَا نِظَامٍ يَغْلِبُهُ
الْبَاطِلُ بِنِظَامٍ
“Kebenaran yang tidak
terorganisir akan dilumpuhkan kebathilan yang terorganisir”.
Muqadimah.
Muhammadiyah
lahir dari rahim seorang Ulama’ besar yang genius KH. Ahmad Dahlan pada
tahun 1912 sebagai organisasi da’wah yang dinamis juga sebagai gerakan Islam (Islamic
movement) yang progresif, hal demikian menjadi icon bagi
Muhammadiyah. Sebagai organisasi dengan susunan personalia dan pembagian tugas
yang teratur dan rapi juga sebagai gerakan sacara istiqamah melakukan aktifitas
nyata di bidang sosial, da’wah dan pendidikan. Gerakan berasal dari kata
gerak, lawan gerak adalah mandek, mandek berarti mati dan mati
adalah awal dari pada kegagalan. Oleh karena itu Muhammadiyah tidak pernah
berhenti berjuang dengan ungkapan yang lain “ Sang surya tiada henti menyinari bumi “. Gerakan
yang dilakukan adalah gerakan yang dinamis dan progesif dimana sekarang usianya
telah mencapai tahun 2014 berarti sudah memasuki abad ke-2. Muhammadiyah tidak hanya
berdiri ditanah air tetapi juga berdiri diluar negeri, telah mencapai 17 PCIM ( Pimpinan cabang
istimewa muhammadiyah), Pada tanggal 18 Nopember 2013 telah berdiri pula pemancar televisi dengan nama TV MU ( Televisi Muhammadiyah )
dengan selogannya cerdas mencerahkan.
Muhammadiyah
sejak berdiri menisbahkan ruh gerakannya pada semangat Al-Quran Surat
Ali Imran ayat 104
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُون ÇÊÉÍÈ
“Dan hendaklah ada di antara
kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf
dan mencegah dari yang munkar [segala perbuatan yang mendekatkan diri kepada
Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan diri dari pada-Nya];
merekalah orang-orang yang beruntung”.
Ayat tersebut kemudian
dicantumkan dalam Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah yang menggambarkan
jiwa dari keberadaan gerakan Muhammadiyah untuk mewujudkan baldatun
thayyibatun wa rabbun ghafur (masyarakat Islam yang sebenar-benarnya). Ayat tersebut mengandung pesan pergerakan yang memerintahkan untuk bergerak
menda’wahkan Islam dalam makna yang seluas-luasnya yaitu mengajak orang ber-Islam,
menjalankan serba kebajikan dan menjauhkan serba keburukan. Itulah etos atau
jati diri bahkan ruh atau jiwa dari gerakan Muhammadiyah yang harus dihayati,
dipahami dan menjadi pedoman bagi seluruh warga persyarikatan dalam menjalankan
gerakan Muhammadiyah.
Agar ruh gerakan Muhammadiyah
tetap dan bahkan berkembang maka diperlukan berbagai wahana untuk
membangkitkannya.
Pertama, dalam setiap kegiatan Muhammadiyah termasuk rapat dan aktifitas
organisasi, selalu ditanamkan misi dan tujuan bermuhammadiyah,
termasuk melalui kultum atau pengajian pimpinan.
Kedua, perluas silaturrahim sambil menumbuhkan semangat beramal dan berjihad secara kolektif .
Ketiga, tingkatkan kegiatan pembinaan-pembinaan anggota termasuk melaui baitul
arqam dan darul arqam sebagai media menanamkan
idiologi gerakan
( perkaderan ).
Keempat, sebagai gerakan da’wah Muhammadiyah harus gesit dan responsif terhadap keadaan
yang berkembang.
Pemahaman ideologi Muhammadiyah.
Berbahas tentang ideologi Muhammadiyah adalah sebuah
keniscayaan,
kita dituntut mentelaah
seperangkat literatur diantaranya
sebagai berikut:
1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
2. Masalah lima
3. Keperibadian Muhammadiyah
4.
Matan keyakinan dan cita-cita
hidup Muhammadiyah
5. Pedoman hidup Islami Muhammadiyah
6. Pernyataan Pikiran Muhammadiyah jelang satu abad (Dzawahiru
al-afkar al-Muhammadiyah ‘abra qarnin min al-zaman).
7. Revitalisasi Ideologi Muhammadiyah
8.
Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Muhammadiyah
Dalam Muhammadiyah ideologi adalah keyakinan dan
cita-cita hidup, adapun arti ta’rifnya ialah seperangkat pemikiran atau
paham dan sistem perjuangan untuk mewujudkan keyakinan dan cita-cita hidupnya (
paham Islam dan sistem gerakannya ). Gerakan ideologis ialah
menyangkut hal hal yang bersifat praktis dan strategis yang tidak bisa
dipisahkan dari ideologi gerakan Muhammadiyah. Ideologi gerakan ini didorong
oleh ide dan keyakinan hidup tentang Islam yang harus diwujudkan dalam
kehidupan sebagaimana tersirat dalam Qur’an Surat Ali Imran 3:104 yang menjadi
inspirasi lahirnya sebuah gerakan Muhammadiyah.
Optimalisasi ikhtiar untuk
menggerakkan Muhammadiyah.
Tindakan tindakan yang saling
berkaitan :
1.
Internalisasi nilai ideal gerakan
Muhammadiyah yang meliputi: Visi, misi tujuan gerakan , dan landasan
ideal gerakan Muhammadiyah.
2.
Membangun sinergi dalam sistem
organisasi dengan ukhuwah atas dasar Iman.
3.
Peningkatan da’wah dan tajdid
gerakan Muhammadiyah dalam mewujudkan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
4.
Memperluas peran sebagai
gerakan Islam modernis dalam berbagai kehidupan yang penuh masalah dan
tantangan, baik internal ummat Islam maupun bangsa dan dunia kemanusiaan.
5.
Membangun militansi
bermuhammadiyah (bersemangat tinggi, penuh gairah, ketangguhan dalam berjuang),
tidak menduakan Muhammadiyah, tidak menjadikan Muhammadiyah sebagai
batu loncatan kepentingan baik pribadi maupun golongan, memajukan gerakan dengan
menunjukkkan kesungguhan sikap dan tindakan secara optimal.
Khulashah
Revitalisasi ideologi dalam gerakan Muhammadiyah dapat difungsikan
antara lain sebagai berikut:
1.
Ideologi dapat memberi arah dan
penjelasan sekaligus menjadi pedoman bagi warga Muhammadiyah.
2.
Dengan ideologi maka
Muhammadiyah dapat mengikat solidaritas kolektif (ukhuwah) untuk
mempertahankan ikatan kedalam dan menghadapi tantangan .
3.
Ideologi Muhammadiyah dapat
membentuk karakter aktifis Muhammadiyah secara kolektif, dalam
kehidupan sehari-hari sesuai dengan keperibadian dan pedoman hidup Islami.
4.
Melalui ideologi Muhammadiyah
menyusun strategi perjuangan sesuai khitah.
5.
Dengan ideologi maka
Muhammadiyah dapat mengorganisasikan dan memobilisasi anggota, kader dan pimpinan
dalam satu sistem, untuk mencapai tujuan persyarikatan dalam satu barisan yang
kokoh, tidak berjalan sendiri sendiri dan tidak pula bercerai berai.
Khatimah
Dengan penguatan ideologi diharapkan Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
yang solid, bagaikan barisan yang rapi dan seperti bangunan yang kokoh kuat
sebagaimana pernyataan Allah dalam Quran Surat Ash-Shaf 61:4.
إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ
بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ
“Sesungguhnya Allah menyukai
orang yang berjuang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan
mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh”.
*) Disampaikan oleh KH. Afnan
Anshori dalam Baitul Arqam Dasar dan Pelatihan Kader Da’i’ Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Tuban, tanggal
02
Februari 2014 di SMP Muhammadiyah 1 (
Boarding School System ) Jl. Gajah Mada No. 11 Tuban.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan