Kamis, 04 Januari 2018

bab akidah

Loading


(5) " قَدِيمٌ بِلَا اِبْتِدَاءٍ، دَائِمٌ بِلَا اِنْتِهَاءٍ " 
"Maha Dahulu tanpa permulaan, Maha Kekal tanpa berkesudahan."
(6) " لَا يَفْنَى وَلَا يَبِيدُ "
"Dia tidak akan mati dan tidak akan binasa."
(7) " وَلَا يَكُونُ إِلَّا مَا يُرِيدُ "
"Tidak ada sesuatu yang terjadi kecuali apa yang Dia kehendaki." 

Makna:

v  "Al Qodim" adalah Yang lebih dahulu dari yang lain-Nya.
v  Kata "Al Fana" dan "Al Baid" semakna yang berarti tidak mati dan tidak binasa.

Penjelasan:

"Al Qodim" bukanlah termasuk nama Allah Ta'ala, akan tetapi yang dimaksud adalah Allah Ta'ala tidak ada sesuatupun yang mendahului-Nya sebagaimana Dia kekal dan abadi tanpa berkesudahan, ini adalah makna firman Allah Ta'ala:
﴿ هُوَ الْأَوَّلُ وَالْآخِرُ ﴾
"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir." (QS. Al Hadiid:3)
            "Al-Awwal" Maha Awal tidak ada sesuatu yang ada sebelum-Nya (artinya: Allah telah ada sebelum segala sesuatu ada) dan "Al-Akhir" Maha Akhir tidak ada sesuatu sesudah-Nya (artinya: Allah tetap ada setelah segala sesuatu musnah), sebagaimana yang ditafsirkan Nabi shallallahu alaihi wasallam.
"Allah tidak akan mati dan tidak akan binasa" sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:
﴿ كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ، وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ    
"Dan semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS. Ar Rahman:26-27) Dan sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:
﴿ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ﴾
"Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Wajah-Nya." (QS. Al Qashash:88)
            Allah Ta'ala membinasakan makhluk-Nya sedangkan Dia tidak akan binasa. Dialah yang mematikan mereka sedangkan Dia tidak akan mati, akan tetapi Dia Subhanahu wa Ta'ala Maha Akhir (tetap ada) setelah (hancurnya) segala sesuatu.
            "Tidak ada sesuatu yang terjadi kecuali apa yang Dia kehendaki" Allah Ta'ala Maha Kuasa atas segala sesuatu, Allah Ta'ala berfirman:
﴿ وَلَكِنَّ اللهَ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ
"Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya." (QS. Al Baqarah:253)
            Apabila Allah menghendaki terjadinya sesuatu maka Dia mengadakannya tanpa memperdulikan semua makhluk-Nya, dan apabila Allah tidak menghendaki terjadinya sesuatu maka semua makhluk tidak akan mampu mengadakannya. Ini adalah "irodah kauniyah taqdiriyah" (takdir kejadian alam yang telah ditentukan) yang tidak akan meleset. Semua kebaikan dan semua keburukan yang terjadi di alam semesta ini sesungguhnya terjadi dengan kehendak-Nya dan keinginan-Nya. Kehendak-Nya tidak dikalahkan, apa saja yang Dia kehendaki terjadi, dan apa yang tidak Dia kehendaki tidak akan terjadi, dan dalil-dalil akan hal ini sangat banyak sekali.

(8) " لَا تَبْلُغُهُ الْأَوْهَامُ، لَا تُدْرِكُهُ الْأَفْهَامُ "
"Allah tidak dapat dijangkau angan-angan dan tidak pula digapai pikiran."
(9) " وَلَا يُشْبِهُ الْأَنَامَ "
"Allah tidak menyerupai makhluk."
(10) " حَيٌّ لَا يَمُوتُ، قَيُّومٌ لَا يَنَامُ "
 "Allah Maha Hidup yang tidak akan mati, terus menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak akan tidur."

Makna:

v  " Dia tidak akan dijangkau angan-angan " artinya: Perkiraan tidak akan dapat menjangkau-Nya.
v  "Al Anam" adalah makhluk.
v  "Al Qoyyum" adalah Yang terus menerus mengurusi segala sesuatu; menjaganya dan memeliharanya.

Penjelasan:

            Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak ada seorangpun dari makhluk-Nya yang dapat meliputi-Nya dengan ilmu pengetahuan, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:
﴿ وَلَا يُحِيطُونَ بِهِ عِلْمًا ﴾
"Sedang ilmu mereka tidak dapat meliputi ilmu-Nya." (QS. Thaahaa:110)
            Perkiraan dan pikiran tidak dapat menjangkau-Nya, tidak pula angan-angan ataupun khayalan. Tidak ada satupun dari makhluk-Nya yang mengetahui hakikat Dzat-Nya. Demikian pula Dia tidak serupa dengan satupun dari makhluk-Nya baik di dalam Dzat-Nya, Nama-nama-Nya, Sifat-sifat-Nya dan Perbuatan-perbuatan-Nya Subhanahu wa Ta'ala, tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya. Dan Dia Subhanahu wa Ta'ala Maha Hidup tidak akan mati, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman:
﴿ وَتَوَكَّلْ عَلَى الْحَيِّ الَّذِي لَا يَمُوتُ ﴾
"Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Maha Hidup Yang tidak mati." (QS. Al Furqaan:58) Allah Ta'ala berfirman:
﴿ كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ، وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ    
"Dan semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal Wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (QS. Ar Rahman:26-27)
Allah Ta'ala berfirman:
﴿ كُلُّ شَيْءٍ هَالِكٌ إِلَّا وَجْهَهُ ﴾
"Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Wajah-Nya." (QS. Al Qashash:88)
            Allah Subhanahu wa Ta'ala Maha Hidup tidak akan mati, terus menerus mengurus (makhluk-Nya) tidak mengantuk dan tidak tidur, kalau tidak demikian maka akan hancur tatanan alam seluruhnya, akan tetapi Dia terus menerus mengurusi kekuasaan-Nya Subhanahu Wa Ta'ala.
            Semua keterangan ini membantah kelompok "al musyabbihah"  dimana mereka telah menyerupakan Allah Ta'ala dengan makhluk-Nya, maka merekapun kafir karena ajaran (sesat) tersebut.

(11) " خَالِقٌ بِلَا حَاجَةٍ، رَازِقٌ بِلَا مُؤْنَةٍ "
"Maha Pencipta tanpa membutuhkan (ciptaan-Nya), Maha Pemberi rizki tanpa keberatan.
(12) " مُمِيتٌ بِلَا مَخَافَةٍ، بَاعِثٌ بِلَا مَشَقَّةٍ "
"Maha mematikan tanpa takut, Maha membangkitkan (makhluk yang Dia matikan) tanpa kesulitan."

Makna:

v  (بِلَا مُؤْنَةٍ) artinya: Tidak keberatan dan kesulitan.
v  (بِلَا مَشَقَّةٍ) artinya: Tidak lelah dan letih.

Penjelasan:

            Sesungguhnya Allah Ta'ala tidak menciptakan makhluk karena Allah membutuhkan mereka dan tidak pula kerena ingin meminta bantuan dari mereka, akan tetapi Allah menciptakan makhluk supaya mereka beribadah kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman:
﴿ وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴾
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku." (QS. Adz Dzariyaat:56)
            Allah Subhanahu wa Ta'ala memberi rizki semua makhluk-Nya baik manusia atau jin, burung atau binatang buas dan lainnya, mukmin atau kafir. Allah memberi semua permintaan makhluk tanpa sedikitpun berkurang kekayaan-Nya, di Tangan-Nya kunci-kunci (perbendarahan) langit dan bumi. Allah Subhanahu wa Ta'ala mematikan makhluk ciptaan-Nya tanpa takut, Allah Ta'ala berfirman:
﴿ اللهُ يَتَوَفَّى الْأَنْفُسَ حِينَ مَوْتِهَا ﴾
"Allah memegang jiwa ketika matinya." (QS. Az Zumar:42) Allah berfirman:
﴿ لَا مُعَقِّبَ لِحُكْمِهِ ﴾
"Tidak ada yang dapat menolak ketetapan-Nya." (QS. Ar Ra'd:41) Allah berfirman:
﴿ لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ ﴾
"Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, dan merekalah yang akan ditanyai." (QS. Al Anbiya':23) Allah akan membangkitkan orang yang telah mati pada hari kiamat, Allah Ta'ala berfirman:
﴿ زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَا يُبْعَثُوا، قُلْ بَلَى وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ، وَذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ ﴾
"Orang-orang kafir mengatakan, bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Tidak demikian, demi Tuhanku, kamu benar-benar akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. At Taghabun:7) Allah Ta'ala berfirman:
﴿ رَبَّنَا إِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَا رَيْبَ فِيهِ ﴾
"Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya." (QS. Ali Imran:9)
            Allah Ta'ala membangkitkan manusia pada hari kiamat setelah mereka mati, dan hal itu tidak sulit bagi-Nya. Yang menghidupkan bumi setelah matinya (gersang) dengan air hujan yang dengannya tumbuhlah tanaman Dia berkuasa menghidupkan orang-orang yang telah mati. Allah berfirman:
﴿ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴾
"Seperti itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengembil pelajaran." (QS. Al A'raaf:57)
            Dzat Yang telah menciptakan manusia dari permulaan berkuasa menghidupkannya kembali, dan menghidupkan kembali itu lebih mudah bagi-Nya, Maha Suci Allah lagi Maha Tinggi dari apa yang mereka katakan.

Ringkasan:


Sesungguhnya Allah Ta'ala Maha Awal lagi Maha Akhir, Maha Hidup tidak mati, berbuat apa yang Dia kehendaki, ilmu manusia tidak dapat meliputi ilmu-Nya, tidak mengantuk dan tidak tidur, tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya, tetapi merekalah yang akan ditanyai.

0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan