Nuzulul Qur’an:
Momentum Untuk Berinteraksi dengan Al-Qur’an sekaligus
Sebagai sumber Inspirasi
Penegertian Al’qur’an
Sebagaimana dipahami bahwa
Al-Qura’an menurut bahasa adalah Bacaan. Sesuatu yang dibaca.yaitu Qira'ah
(bacaan), kitab Al-quran apabila umat Islam membacanya maka berNilai Ibadah,
yang sangat banyak berpahala,.. apalagi pada bulan-bulan Ramadhan pahalanya
akan di lipatgandakan oleh Allah SWT.
Sedangkan menurut Istilah adalah: Kalam Allah SWT (53: 4), yang berfungsi
sebagai Mu'jizat (2: 23, 11:14,17: 88), yang (Al-Qur’an) diturunkan kepada Nabi
Muhammad (26: 192-195), Disampaikaan kepada kita (sahabat-sahabat) secara
mutawatir sehingga terpelihara keasliannya, dan Membaca Al-Qur’an adalah
Ibadah.
Secara garis besar al-Qura’an adalah:
(An-Najm: 3-4)وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى, إِنْ هُوَ إِلا وَحْيٌ يُوحَى.
(Hud: 14)فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّمَا أُنْزِلَ
بِعِلْمِ اللَّهِ وَأَنْ لا إِلَهَ إِلا هُوَ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
(Al-Isro’ : 88)قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ
الإنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَذَا الْقُرْآنِ لا يَأْتُونَ
بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
(as-Syu’aro’: 192-194)وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ. نَزَلَ بِهِ
الرُّوحُ الأمِينُ. عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ
يقول : [ اقرؤوا القرآن فإنه يأتي يوم
القيامة شفيعا لأصحابه ] رواه مسلم.
[ مثل المؤمن الذي يقرأ القرآن مثل
الأترجة ريحها طيب وطعمها طيب ومثل المؤمن الذي لا يقرأ القرآن كمثل التمرة لا ريح
لها وطعمها حلو ومثل المنافق الذي يقرأ القرآن مثل الريحانة ريحها طيب وطعمها مر
ومثل المنافق الذي لا يقرأ القرآن كمثل الحنظلة ليس لها ريح وطعمها مر ] متفق
عليه.
[ وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله
يتلون كتاب الله ويتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة وغشيتهم الرحمة وحفتهم
الملائكة وذكرهم الله فيمن عنده ] رواه مسلم.
Nuzulul Quran,
nuzulul Qur'an menurut Ibnu taimiyah yaitu
turunnya Al-quran
Perbedaan Awal turunnya: Mencari titik temu pendapat
Pada
kenyataannya terjadi perbedaan pendapat, kapan persisnya Al-Qur’an turun. Yang jelas
berdasarkan ayat al-qur’an yang kita pahami al-qur’an turun setiap bulan
ramadhan. Lalu kapan pertama kali turunnya?
Pendapat
yang pertama: tanggal 17 ramadhan berdasarkan
ayat al-qur’an Qs: 8: 41
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى
عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ( 41 )
Dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di
hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
Pendapat yang kedua:
terjadi pada saat lalilatul qodar sebagaimana Qs: Al-Qodar : 1
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي
لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Fungsi Al-Qur’an: Menjadikan Inspirasi bagi Amaliyah Nyata
Diantara Fungsinya Al-Qur’an adalah: sebagai Hudan,
Syifa’ dan Mauidhotun (Qs:
Yunus: 57, Qs. 2: 185)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ
وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia,
sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi
orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus: 57)
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan
Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil). (Qs: 2 : 185)
Menetapkan Interaksi Diri: Menjadikan Al-qura’an Sahabat
Setia
Penamaan dan peringatan
malam nuzulul Qur'an pada hakikatnya adalah untuk mengingatkan kita bahwa
sebagai muslim ada sejumlah kewajiban kita kepada Al-Qur'an yang harus kita
penuhi, bila tidak dikhawatirkan kita termasuk ke dalam kelompok orang yang
mengabaikan nilai-nilai Qur'ani, bahkan bila kewajiban ini terabaikan, bisa
jadi kita termasuk orang yang sesat.
Bila kewajiban terhadap
Al-Qur'an tclah kita tunaikan, maka kita termasuk ke dalam kelompok orang yang
hidup bcrsama Al-Qur'an, dan ini berarti kewajiban terhadap Al-Qur'an memang
mutlak dipenuhi. Ada beberapa kewajiban yang harus kita tunaikan kepada
Al-Qur'an.
Ada beberapa tahapan
interaksi yang harus kita lakukan dengan al-Qur’an, antara lain:
1.
Mengimani(QS
2: 2 dan 4).
Beriman kepada kitab Allah
merupakan suatu keharusan bagi setiap muslim, bahkan dengan beriman kepada
Al-Qur'an, seseorang akan memiliki ciri-ciri muslim yang bertaqwa kepada Allah
Swt Allah. Keimanan itu harus utuh dan tidak parsial, Allah SWT berfirman:
:
أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ
وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلا خِزْيٌ
فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ
الْعَذَابِ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ.
"Apakah kamu beriman pada sebagian
Al-Kitab dan ingkar kepada sebagian yang lain? Tiadalah
balasan bagi orang yang berbuat detnikian daripadamu
melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiarnat mereka
dikembalikan kepada siksa yang sangat bcrat. Allah tidak lengah dari apa yang
kamu perbuat" (QS 2: 85)
2. Membaca (tilawah ;QS.
7:204)
Setelah mengimani,
kewajiban lain dari kaum muslimin terhadap Al-Qur'an adalah membacanya. Karena
itu setiap muslim wajib bisa membaca Al-Qur'an dengan baik dan tak pantas
rasanya kalau ada muslim yang tidak bisa membaca Al-Qur'an dengan baik. Karsna
itu bila ada diantara muslim yang belum bisa membacanya dengan baik. Ramadhan
tahun ini tentu harus dijadikannya sebagai momentum untuk bisa membaca
Al-Qur'an dengan baik.
Banyak Hadits yang
menjelaskan keutamaan membaca Alqur’an, antara lain:
عن أبي أمامة رضي الله
عنه قال سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول : [ اقرؤوا القرآن فإنه يأتي يوم
القيامة شفيعا لأصحابه ] رواه مسلم
وعن عائشة رضي الله عنها
قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : [ الذي يقرأ القرآن وهو ماهر به مع
السفرة الكرام البررة والذي يقرأ القرآن ويتتعتع فيه وهو عليه شاق له أجران ] متفق
عليه
3. Memahami (QS.13:37)
Salah satu fungsi Al-Qur'an
adalah sebagai petunjuk. Hidup ini adalah perjalanan dan ibarat orang yang
berada di jalanan, maka dia memerlukan petunjuk agar tidak tersesat dan
petunjuk itu bukan sekedar di perlukan tapi juga harus dipahami. Meskipun petunjuknya
sudah ada tapi bila seseorang tidak memahaminya, maka dia tidak bisa mengikuti
petunjuk itu. Karena itu setiap muslimpun wajib /mutlak memahami kandungan isi
Al-Qur'an sebagai peraturan hidup.
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ
حُكْمًا عَرَبِيًّا وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَمَا جَاءَكَ مِنَ
الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلا وَاقٍ
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al Qur'an itu sebagai
peraturan (yang benar) dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa
nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada
pelindung dan pemelihara bagimu terhadap (siksa) Allah.
4. Mengamalkan
Mengamalkan pesan-pesan
yang terdapat dalam Al-Qur'an merupakan inti atau puncak dari persoalan hidup
bersama Al-Qur'an. Bila pengalaman sudah kita lakukan maka jadilah kita
Al-Qur'an yang hidup, Al-Qur'an yang bcrjalan dan berbagai sebutan lainnya.
Doktrin Al-Qur'an tentu tidak kita inginkan kalau hanya sekedar terdapat di
dalam lembaran mushafnya, tapi yang kita dambakan adalah doktrin-doktrin yang
agung itu terealisir dalam kehidupan yang nyata, apalagi Al-Qur'an memang bukan
sesuatu yang Khayali unruk bisa diamalkan. Allah
berfirman :
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي
مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ
سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"Dan hahwa (yang Kami
perintahkan) ini adalah jalanku yang hints, maka ikuiiiah dia, danjanganlah
kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Dsmikian itu diperintahkan Altah
kepadamu agar kamu bertaqwa" (QS. 6:153).
5. Memasyarakatkan Al-Qur'an
Hidup bersama Al-Qur'an
tentu tidak bisa kita laksanakan dengan seorang diri, karena memang ada banyak
ajaran Islam yang terdapat di dalam Al-Qur'an harus kita laksanakan secara
berjamaah. Oleh karena itu hidup bersama Al-Qur'an harus melibatkan orang lain
dan bekerjasama dalam menerapkan ajaran Al-Qur'an. Manakala nilai-nilai
Al-Qur'an telah kita masyarakatkan dengan da'wah Islamiyah. maka kita akan
termasuk ke dalam kelompok orang-orang yang beruntung. Allah berfirman :
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ
أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan hendaklah ada
diaiuara kamu segolongan umat yanq menyeru kepada kebajlkan, menyuruh kepada
yang ma'ruf mencegah dari yanq mungkar, merekalah orang-orang yang
beruntung" (QS. 3:104)
Penutup
Semoga Ramadhan
tahun ini betul-betul bisa kita jadikan sebagai momentum untuk lebih dekat dan
terikat kepada Al-Qur'an sehingga pantaslah kalau Ramadhan kita sebut sebagai syahrul Quran
(bulan Al-Qur'an). Wallhu
a’lamu.
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan