Pengertian
Lailatul Qodar
Lailatul Al-Qodar memiliki berbagai makna sebagaimana
yang ditunjuk dari ma’na al-qodar, antara lain:
1. Al-Hukmu, yaitu Segala Ketetapan Allah yang ditetapkan bagi
setiap hambanya sebagai bagian dari perjalanan
hidupnya, meliputi rejeki, umur, jodoh dan mati.
Hadits arba’in
عَنْ أَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَبْدِ
اللهِ بنِ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : حَدَّثَنَا رَسُوْلُ اللهِ صلى
الله عليه وسلم وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوْقُ : إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ
خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْماً نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ
عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ،
ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ
بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ
وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ. فَوَ اللهِ الَّذِي لاَ إِلَهَ
غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا
يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ
فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا، وَإِنَّ أَحَدَكُمْ
لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُوْنُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا
إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ
الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا [رواه البخاري ومسلم]
Dari
Abu Abdurrahman Abdullah bin Mas’ud radiallahuanhu beliau berkata : Rasulullah
Shallallahu’alaihi wasallam menyampaikan kepada kami dan beliau adalah orang
yang benar dan dibenarkan : Sesungguhnya setiap kalian dikumpulkan
penciptaannya di perut ibunya sebagai setetes mani selama empat puluh hari,
kemudian berubah menjadi setetes darah selama empat puluh hari, kemudian
menjadi segumpal daging selama empat puluh hari. Kemudian diutus kepadanya
seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh dan dia diperintahkan untuk menetapkan
empat perkara : menetapkan rizkinya, ajalnya, amalnya dan kecelakaan
atau kebahagiaannya. Demi Allah yang tidak ada Ilah selain-Nya,
sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli surga hingga
jarak antara dirinya dan surga tinggal sehasta akan tetapi telah ditetapkan
baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli neraka maka masuklah dia ke
dalam neraka. sesungguhnya di antara kalian ada yang melakukan perbuatan ahli
neraka hingga jarak antara dirinya dan neraka tinggal sehasta akan tetapi telah
ditetapkan baginya ketentuan, dia melakukan perbuatan ahli surga maka
masuklah dia ke dalam surga. (Riwayat Bukhori dan Muslim).
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ
رَبِّي أَهَانَنِ
Adapun
bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rezekinya maka dia berkata:
"Tuhanku menghinakanku". (Qs. Al-Fajr: 16)
2. Al-Hitthothu (Langkah/Strategi): Strategi da’wah Razulullah Saw dalam menghadapi
musuh-musuhnya.
Perhatikan peperangan yang dilakukan Rasullah, adalah
dengan menetapkan stretegi yang matang dan terukur sehingga mendapatkan
kemenagan, seperti Perang badar, Fatkhu Makkah, dll.
3. Ad-Dhoyyiqu (Malam
yang Sempit), dikarenakan malam itu banyak malaikat turun sehingga bumi terasa
sempit.
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ
كُلِّ أَمْرٍ. سَلامٌ هِيَ حَتَّى
مَطْلَعِ الْفَجْرِ.
Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan
malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu
(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar
4. Khoiron Katsiron , yaitu malam yang dklimpahkan berupa Kebaikan yang Banyak serta kemulyaan
yang Allah janjikan melebihi amalan ibadah biasa sebanding 1000 bln.
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu
bulan. (Qs: Al-Qodar : 3),
Juga dikarenakan pada lalitul Qodar terjadi banyak
kejadian serta ibadah yang mengikat untuk diamalkan sebagai sarana mendapat
kemulyaan yang sempurna, antara lain:
a. Turunnya Al-Qur’an
1.
Nuzulul Qur’an (Perbedaan Awal
turunnya) Qs: 8: 41 dan Qs: Al-Qodar : 1
وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى
عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللَّهُ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ( 41
)
Dan
kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan,
yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan.
2.
Fungsinya (sebagai Hudan, Syifa’ dan Mauidhotun Qs: Yunus:
57, Qs.
2: 185)
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا
فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari
Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Qs. Yunus: 57)
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ
الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ
(Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang batil). (Qs: 2 : 185)
b.
Dilipatgandakan Amalan-amalan dibulan Ramadhan (hadits)
1.
Amal kebajikan dilipatgandakan 10 kali lebih.
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم كل عملِ ابنِ
آدم يُضاعَفُ الحسنةُ عشرةُ أمثالِها سبعُمِائةِ ضَعْفٍ إلا الصومَ قال
الله عز وجل فإنه لي وأنا أجزي به
Rasulullah
Saw bersabda: Setiap amal anak adam akan dilipatgandakan sepuluh kali lipat
sampai tujuh ratus kali lipat kecuali puasa, berfirman Allah azza wajalla
karenanya milikku dan saya yang akan membalasnya…… dst, .
2.
I’tikaf ramadhan
وَلا
تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ
فَلا تَقْرَبُوهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَّقُونَ
Janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri`tikaf dalam
mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah
Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa. (QS: 2:
187).
َوَعَنْ
عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ-
شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ ) مُتَّفَقٌ
عَلَيْهِ
'Aisyah Radliyallaahu
'anhu berkata: Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bila memasuki sepuluh
hari -- yakni sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan-- mengencangkan kain
sarungnya, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya. Muttafaq
Alaihi.
Waktu turunya Lilatul Qodar
Para ulama telah sepakat bahwa Lailatul Qodar biasa
terjadi pada dimalam-malam terakhir di Bulan Romadhon, yaitu dimalam-malam
ganjil (21-29 di Bulan Ramadhan).
َوَعَنْ اِبْنِ عُمَرَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا: ( أَنَّ رِجَالاً
مِنْ أَصْحَابِ اَلنَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم أُرُوا لَيْلَةَ اَلْقَدْرِ فِي
اَلْمَنَامِ, فِي اَلسَّبْعِ اَلْأَوَاخِرِ, فَقَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله
عليه وسلم أَرَى رُؤْيَاكُمْ قَدْ تَوَاطَأَتْ فِي اَلسَّبْعِ اَلْأَوَاخِرِ,
فَمَنْ كَانَ مُتَحَرِّيَهَا فَلْيَتَحَرَّهَا فِي اَلسَّبْعِ اَلْأَوَاخِرِ
) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Dari
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa beberapa shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi
wa Sallam melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka
Rasulallah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda, Aku telah ditunjukkan
kebenaran tentang mimpimu pada tujuh malam yang terakhir, maka barangsiapa
ingin mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir." Muttafaq
Alaihi.
وَعَنْهَا: ( أَنَّ اَلنَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ
اَلْعَشْرَ اَلْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ, حَتَّى تَوَفَّاهُ اَللَّهُ, ثُمَّ
اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ ) مُتَّفَقٌ عَلَيْه
Dari 'Aisyah
Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selalu beri'tikaf
pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan hingga beliau wafat, kemudian
istri-istri beliau beri'tikaf sepeninggalnya. Muttafaq Alaihi
تحروا
ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان) المسلم )
أن
النبي صلى الله عليه وسلم قال ( التمسوها في العشر الأواخر من رمضان ليلة القدر في
تاسعة
Cara Memperoleh Lailatul Qodar
Lalilatur qodar terjadi bisa sepanjang tahun setiap
Ramadhon, atau boleh jadi hanya sekali saja bagi setiap manusia. Setiap kita
punya kesempatan untuk memperolehnya. Persoalannya, bagaimana kondisi yang bisa
mendukung seseorang bisa mendapatkannya? Barangkali inilah rahasia dibalik
misteri keajaiban Lalitaul Qodar.
Maka sudah seharusnya bagi yang bertekat bulat untuk
mendapatkannya baginya seharusnya berusaha menjadikan Ramadhon sebagai amalan
yang terus menerus dilakukan mulai awal ramadhon sampai akhir dengan Imanan
wa Ihtisaban. Serta menghiasi dng amalan seperti: Qiyamullail,
Dzikrullah, Tadarrus, Shodaqoh dan I’tikaf di Masjid (Qs: 2: 167).
َوَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: ( قُلْتُ يَا
رَسُولَ اَللَّهِ : أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ,
مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ
اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي " ) رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ, غَيْرَ أَبِي
دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَالْحَاكِمُ
Dari 'Aisyah
Radliyallaahu 'anhu bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku
tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam
tersebut? Beliau bersabda: "bacalah (artinya: Ya Allah, sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku)."
Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud. Hadits shahih menurut Tirmidzi dan Hakim.
قال
رسول الله صلى الله عليه وسلم ( من يقم ليلة القدر إيمانا واحتسابا غفر لله ما تقدم
من ذنبه
Barang siapa
yang menghidup-hidupkan Lailatul Qodar, dengan Iman dan mengharap keridhoaan,
akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, (HR. Muslim)
Wallahu a’lamu bis Showabi……….
0 Comments:
Posting Komentar
Silahkan di tanyakan