Senin, 27 Januari 2025

4 KUNCI MASUK SURGA DENGAN SELAMAT

Loading

 

4 KUNCI MASUK SURGA DENGAN SELAMAT

Dari Abdullah bin Salam radhiyallahu'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:

يَا أَيُّهَا اَلنَّاسُ! أَفْشُوا اَلسَّلَام, وَأَطْعِمُوا اَلطَّعَامَ, وَصِلُوا اَلْأَرْحَامَ, وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ, تَدْخُلُوا اَلْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

_“Wahai manusia! Sebarkanlah salam, berikan makan, jalinlah silaturahmi (dengan kerabat), shalatlah di waktu malam ketika orang sedang tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan penuh keselamatan.”_ (HR. Tirmidzi 2485 dan Ibnu Majah 1334, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Menyebarkan salam ditambah dengan memberi makan akan membuat hubungan sesama muslim semakin dekat, menjalin silaturahmi akan membuat ikatan persaudaraan semakin kuat, dan shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shalih.

Masuk surga dengan selamat artinya tanpa didahului azab sebelumnya.

Kedamaian, hidup yang lapang, dan rasa tenang itulah yang membuat seseorang mudah menjalankan perintah Allah. 

Syariat Islam begitu semangat dalam mengajarkan jalan-jalan kebaikan yang mengantarkan kita ke surga, salah satunya seperti yang dijelaskan pada hadits di atas. 

Di antara amalan yang bisa membuat seorang Muslim masuk surga dengan selamat adalah:


*1. Menyebarkan salam*

Menyebarkan salam akan menumbuhkan rasa cinta diantara sesama Muslim.

 Rasulullah ﷺ bersabda:

لَا تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا، وَلَا تُؤْمِنُوْا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَوَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوْهُ تَحَابَبْتُمْ ؟ أَفْشُوْا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

_“Tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.”_ (2)

Menyebarkan salam maksudnya selalu mengucapkannya setiap kali bertemu atau berjumpa meskipun sudah mengucapkan salam saat perjumpaan sebelumnya.

*2. Memberi makan*

Yaitu berikanlah makan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti kepada saudara, tetangga, anak-anak yatim, fakir miskin ataupun orang-orang yang membutuhkan lainnya. 

Ini merupakan akhlak mulia yang bisa menghantarkan pelakunya masuk surga.

 Seseorang yang memberikan makan kepada orang lain akan memiliki keistimewaan dan kedudukan di masyarakat. 

Orang yang memberikan makan akan mendapat rezeki yang berlimpah. 

Allah ﷻ berfirman:

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا ﴿٨﴾ إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا

_“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima̺k̺a̺s̺i̺h

*3. Sambunglah silaturahmi*

Al-Arhâm (الْأَرْحَامَ) adalah jamak dari rahim.

 Maksudnya kerabat yang memiliki hubungan kekeluargaan dari ibu atau bapak, seperti paman, bibi, kakek, nenek, sepupu, dan lainnya.

 Mereka adalah al-arhâm. 

Allah ﷻ berfirman:

وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ 

_“…Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan…”_ (QS. An-Nisa: 1)

Imam Nawawi rahimahullah menjelaskan: _“Silaturahmi adalah berbuat baik kepada karib-kerabat sesuai dengan keadaan orang yang hendak menghubungkan dan keadaan orang yang hendak dihubungkan. Terkadang berupa kebaikan dalam hal harta, terkadang dengan memberi bantuan tenaga, terkadang dengan mengunjunginya, dengan memberi salam dan cara lainnya.”_ (Syarh Shahih Muslim 2:201) 

Silaturahmi memiliki keistimewaan yang agung, merupakan sebab masuk Surga.

 Dan memutus silaturrahim menyebabkan laknat dan terjauhkan dari rahmat Allah ﷻ.

*4. Shalat di waktu malam ketika orang sedang tidur*

Ini mencakup shalat-shalat wajib, seperti shalat ‘Isya dan shalat Shubuh, juga mencakup shalat malam (tahajjud), karena malam adalah waktunya orang-orang tidur. 

Jika seseorang bangun dan shalat maka ini menunjukkan keimanannya karena dia lebih memilih shalat daripada tidur dan istirahat.

 Allah ﷻ berfirman:

تَتَجَافَىٰ جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ

_“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya…”_ (QS. As-Sajdah: 16)

Seorang Muslim yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, dia berusaha untuk mengerjakan shalat wajib yang lima waktu berjamaah di Masjid. 

Dia juga berusaha untuk bangun di akhir malam untuk melakukan shalat tahajjud di saat manusia sedang tidur. 

Lalu gunakan untuk bermunajat kepada Allah, berdoa dan minta ampun kepada Allah ﷻ atas semua dosa-dosanya.

Seorang Muslim yang mengerjakan keempat amalan ini, yakni menyebarkan salam, memberi makan, menyambung tali silaturahmi, dan shalat malam ketika manusia tertidur, akan masuk surga dengan aman dan selamat, sebagaimana firman Allah ﷻ:

ادْخُلُوهَا بِسَلَامٍ ۖ ذَٰلِكَ يَوْمُ الْخُلُودِ

_“Masukilah surga itu dengan aman, itulah hari yang kekekalan.”_ (QS. Qaf: 34)

Itu adalah balasan mereka, pahala atau ganjaran yang sesuai dengan jenis amalan yang dikerjakan. 

Masuk surga merupakan cita-cita tujuan terbesar seorang Mukmin. 

Masuk surga itu mudah bagi siapa yang Allah mudahkan.

 Semua yang ada dalam surga berupa kebaikan, kenikmatan, kelezatan dan kebahagiaan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah ﷻ.
 
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ وَحُبَّ الْمَسَاكِيْنِ وَأَنْ تَغْفِرَ لِيْ وَتَرْحَمَنِيْ

_“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu supaya bisa mencintai orang miskin. Ampunilah (dosa-dosa) aku, rahmatilah aku.”_ (HR. Tirmidzi 3235 dan Ahmad 5:243, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)



0 Comments:

Posting Komentar

Silahkan di tanyakan